12. 💦

74.2K 3.7K 642
                                    

Jisung melumat bibir Chenle yang sudah menggodanya sedari tadi. Tangannya menggerayahi tubuh mulus nan putih milik Chenle. Memelintir puting menggemaskan milik Chenle yang sudah sangat keras, mungkin jika Chenle wanita sudah mengeluarkan air susunya karena mendapat rangsangan yang bertubi dari Jisung. Setelah puas dengan ciumannya Jisung melahap puting yang sudah ia mainkan sejak tadi.

"Aaahhh, moreee" rancau Chenle sembari membusungkan dadanya. Tangannya tak bisa diam terus mengacak rambut Jisung sebagai pelampiasan.

Hisapan Jisung turun kebagian tulang rusuk Chenle, ia ingin membuat tanda disana agar Chenle bisa melihatnya nanti.

"Aaahhh Jisunghh"

Setelah bangga dengan hasilnya Jisung menurukan pandangannya pada penis Chenle yabg masih berdiri tegak, warnanya yang kemerahan membuat penis itu terlihat semakin menggemaskan. Jisung mengangkat kedua kaki Chenle di pundaknya agar ia lebih leluasa memposisikan dirinya di depan kebanggaan Chenle.

"Ja-jangan hanya di li-lihat" cicit Chenle yang sudah sangat malu karena Jisung terlihat seperti mengamati kemaluannya.

Disentuhnya kemaluan itu dengan perlahan, membuat tubuh Chenle bergetar seketika. Ia memainkan ritmenya dengan perlahan sengaja ingin membuat Chenle frustasi. Jisung semakin mendekatkan wajahnya pada Sweethole Chenle yang terlihat berkedut. Lidahnya terjulur untuk menyapa Sweethole itu.

"Eeeuummhhh, itu kotor aaahhh"

Chenle mendesah saat Jisung melesakkan lidahnya kedalam Sweethole itu. Benda tak bertulang itu melesak masuk dan mengorek lubang itu.

"Ssshhhh, Jisunghhh noooo" rancau Chenle mencoba untuk bangun.

"Kenapa?" Tanya Jisung yang menghentikan aktifitasnya lalu menatap Chenle.

"Aku juga ingin memuaskanmu" Chenle menjulurkan tangannya di atas gundukan yang sedari tadi sudah menegang. Mengelus gundukan itu dengan perlahan.

Jisung mendudukan tubuhnya bersandar pada sofa membiarkan Chenle mengelus dan meremas miliknya.

"Puaskan dia"

Seakan mendapat perintah mutlak Chenle langsung turun dari sofa dan memposisikan dirinya diantara selangkangan Jisung. Ditariknya celana trening itu sepangkal paha. Gundukan itu terlihat semakin jelas karena hanya terlapisi celana dalam. Chenle memasukkan tanganya menyapa Mr. P yang sudah ia bayangkan seberapa besar benda itu.

"Ssshhh"

Desisan ringan Jisung keluarkan saat Chenle mengelus penisnya secara langsung. Chenle merasa semakin tertantang. Chenle mengeluarkan penis Jisung karena sudah penasaran, dan betapa terkejutnya ia dengan ukurannya, apa ia sanggup menidurkannya? Penis itu terlihat seperti susah ditakhlukkan.

"Kenapa? Kau terkejut? Kau sudah berjanji menidurkannya" Tanya Jisung sembari mengelus pipi Chenle.

Chenle mencoba untuk menggenggam penis besar itu namun satu tangannya tak mampu menangkup dengan sempurna. Dijilatnya ujung penis itu sebelum ia mencoba memasukkannya kedalam mulut. Desisan serta erangan terus Jisung keluarkan disaat Chenle menjilati penisnya layaknya sebuah ice cream kasukaanya.

"Masukkan"

Chenle mencoba memasukkan ujung penis itu dalam mulutnya. Ia tak pernah melakukan ini sebelumnya, tapi ini menyenangkan jika ia bisa menakhlukkan penis besar ini.

"Eeemmmmhhh"

Jisung merasakan getaran pada penisnya disaat Chenle mengerang. Didorongnya secara paksa penis itu agar bisa masuk seluruhnya. Tapi Chenle memukul mukul paha Jisung menandakan ia tak mampu.

Duality - Jichen ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang