21 night talk

26.9K 2.4K 589
                                    

Sesuai janjinya dengan sang ayah, Jisung memulangkan Chenle sebelum pukul 10 malam.

"Kau yakin sudah baik baik saja?" Tanya Jisung pada Chenle dan memastikan suhu tubuhnya.

"Sudah Jisungie, lihat plester demamnya sudah bekerja dengan baik"

"Kau yakin? Para pelayan akan pulang sebentar lagi"

"Jisung, aku bukan anak kecil" Chenle mulai kesal dengan Jisung yang seakan meremehkannya. Lagipula sebentar lagi kan jam malam Jisung.

"Baik, baik biarkan aku mengantarmu hingga ke kamar" Jisung melepas seatbeltnya dan berniat akan membukakn pintu untuk Chenle sebelum teriakan Chenle menghentikannya.

"JANGAN"
"A-aku bisa sendiri, aku su-sudah tidak demam, lihat suhuku sudah normal dan aku baik baik saja, tak perlu mengantarku" ujar Chenle sembari keluar dari mobil Jisung, akan berbahaya jika Jisung melihat kondisi kamarnya yang masih sedikit berantakan karena ia melarang para maid untuk membersihkan kamarnya hari ini.

"Tapi" Jisung ikut keluar dari mobil namun Chenle sudah lebih dulu masuk kedalam rumahnya.

Chenle langsung menutup pintu rumahnya rapat. Menetralkan detak jantungnya yang berdegup kencang sedari tadi.

"Tuan?"

"Aaakkhhh, kau mengagetkanku"

"Maaf tuan"

"Hmm, belum pulang?" Tanya Chenle pada salah satu pelayan barunya yang belum pulang.

"Ah itu, saya baru saja merapikan kamar anda yang sedikit berantakan" ujar pelayan itu.

"APA?"

"Saya takut jika anda tidak bisa tidur dengan nyaman nantinya tuan"

"La-lalu?"

"Ah soal mainan warna warni itu, sudah saya letakkan di box meja belajar anda, saya belum pernah melihat mainan itu jadi saya letakkan di sana, maaf jika salah" ujar pelayan itu lagi dengan sedikit ragu.

"Ma-mainan, mainan itu? Itu hanya mainan pereda stress, haha dan tempatnya memang disana, sebelumnya terimakasih sudah merapikannya"
"Ah, dan lain kali jika aku tidak memintamu untuk membersihkan kamarku jangan dibersihkan okay?"

"Maaf tuan jika saya lancang" pelayan itu menunduk karena merasa bersalah.

"Tidak tidak, kau tidak lancang, mungkin kau sedikit risih melihat kamarku yang berantakan tadi dan berinisiatif membersihkannya, aku memaklumi itu"
"Dan ingatkan aku untuk memberimu bonus untuk akhir bulan nanti"

"Tidak perlu tuan"

"Tidak, kau sudah membersihkan kamarku seorang diri, dan merapikan mainanku aku harus memberimu bonus"
"Segeralah istirahat, aku juga akan istirahat, selamat malam" sapa Chenle pada pelayan tersebut.

Chenle memasukki kamarnya, melepas celana kainnya dan meninggalkan celana dalamnya serta kaos dan cardigannya. Tidur tanpa celana terasa sangat nyaman menurut Chenle.
Chenle bersenandung kecil mengambil laptopnya serta bersandar pada sandaran ranjang. Ia terlalu bahagia kali ini.

"Eh? Jam berapa ini, kenapa sudah mulai?" Gumamnya saat melihat notifikasi dari situs ilegal itu.
"Apa dia melakukan siaran di jalan? Di dalam mobil? Huuu sexy"

Chenle sedikit menaikan volume laptopnya lebih tinggi. Dan benar saja terdengar suara mesin dan sesekali terdengar klakson mobil.

"Dasar bajingan gila" cibir Chenle

"Apa penontonya sudah 10.000?" Tanya P.J di sebrang sana.

"Baik, selamat malam semua" sapa Jisung di pembukaannya.

Duality - Jichen ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang