Bab 4

86 18 37
                                    


Bab 4

Tristian memimpin jalan dengan flyboard yang melayang sepuluh jengkal dari pasir lalu meninggi perlahan menjauhi timnya. Wajahnya semringah begitu flyboard membawanya membumbung. Kakinya mengarahkan papan tipis itu untuk berputar salto sambil tertawa girang. Mr. Jonathan memperingatkannya agar berhati-hati dan tak terlalu jauh dari rombongan. Mikalea yang lebih lihai terbang dengan sayapnya diminta untuk mengawasi bocah lelaki itu, sementara Mr. Jonathan, Elleanor, dan Nathan hanya mengandalkan flyboard tanpa banyak atraksi seperti Tristian.

"Wah! Aku benar-benar tidak percaya dia bisa bertingkah seperti itu, padahal dia yang memuntahiku saat di Carterpillartrans," kata Nathan. Netra birunya tak lepas dari Tristian yang sedang terbang meliuk-liuk menggunakan flyboard, berbaur dengan penduduk lokal yang sedang berseliweran di udara.

"Jangan mengganggu lalu lintas penerbangan atau kartu identitasmu akan ditahan!" Mikalea menyejajarkan posisi terbangnya dengan Tristian.

Tristian celingukan mencari sosok yang dibicarakan Mikalea. Mikalea berhasil meraih dan menjaganya untuk terbang dengan tenang di sisinya. Tak berapa lama, seekor kumbang merah menghampiri keduanya. Ia memperhatikan sosok Tristian yang tampak asing menggunakan papan terbang di lingkungan yang semuanya menggunakan sayap.

"Kami sedang field trip di sini." Mikalea menjelaskan sebelum pengawas lalu lintas udara bertanya.

Kumbang merah berukuran kecil itu memperbesar matanya seperti sedang mengeker Tristian dari ujung kaki hingga kepala.

"Kami tamu Lord Raialtan Dabrizield Mal'Ara." Mr. Jonathan menghampiri kedua siswa laki-lakinya sembari menunjukkan kain etnik yang terkalung di leher masing-masing.

Kumbang itu mendekatkan matanya yang bisa memanjang ke masing-masing kain lalu melepaskan mereka begitu mengetahui kain etnik itu asli dari Lord of Greyness.

Mikalea kembali memimpin jalan menuju Ubudtaal Sand di wilayah Asfartaal Sand. Seingatnya, para nymphaea tinggal di rawa Ubudtaal Sand, meski takada ingatan tentang nymphaea berjenis caerulea.

Kelimanya terbang dengan kecepatan yang telah ditentukan oleh wilayah Whispering Sand. Udara panas perlahan membuat tubuh kelimanya menguap dan makin memelankan laju flyboard. Jalur udara perlahan tak terlalu ramai begitu tiba di jalur wilayah Abyadtaal Sand sebelum tiba di Asfartaal Sand—wilayah yang memiliki tambang batu mulia. Sekali lihat, batu mulia berwarna-warni menarik perhatian Tristian.

Mikalea segera menarik jubah orange Tristian. Ia sangat tahu bahwa bocah ini akan selalu mudah terhipnotis, apa lagi oleh hal-hal yang menarik.

"Sebentar saja! Aku hanya mau mengambil lima batu dengan warna yang berbeda," rengek Tristian yang masih terobsesi perhiasan Lord of Greyness.

"Kau kira batu yang tergeletak begitu saja di pasir tidak ada pemiliknya?" Mikalea menarik paksa Tristian agar kembali ke jalan yang benar, meski harus mendengar rengekannya sepanjang jalan.

Setibanya di Ubudtaal Sand Mr. Jonathan menyimpan semua flyboard yang sudah dilipat ke dalam tas ajaibnya. Sementara itu, Tristian langsung ambruk di atas pasir. Wajahnya pucat dengan mata sayu dan semangat hidup yang hampir tidak ada. Ia berkata, "haus," tanpa suara.

Nathan yang membaca gerakan bibir Tristian pun lekas menggali pasir dengan tangan kosong dibantu Elleanor dan Mikalea. Mr. Jonathan memperhatikan sekelilingnya, hanya ada dataran tandus di Ubudtaal Sand dengan tumbuhan hijau yang tak terlihat segar tetapi tetap hijau.

"Bukankah kau memiliki ramuan? Selain menambah durasi kemampuan, sepertinya itu juga bisa untuk menambah durasi hidupmu." Mr. Jonathan yang sedang memangku kepala Tristian pun menggeledah kantong pakaian siswanya.

The Wandering Caerulea (MAPLE ACADEMY YEAR 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang