Hello!
Vote dulu ya!
Happy Reading ❤
***
Matahari baru saja menunjukkan diri di ufuk timur. Kali ini Jey bangun jauh lebih awal. Pukul 06.00 ia sudah siap untuk menjemput Mei.
Jey sengaja datang lebih pagi karena ingin sarapan bersama Mei. Jey turun dari kamar menuju ruang makan.
"Ma, pa, aku sarapan dirumah Mei ya," pamitnya dan menyalimi kedua orang tuanya.
"Hati - hati," ujar mamanya. "Iya, ma," jawab Jey dan berlalu menuju garasi untuk mengambil motor.
Jey segera mengendarai motornya menuju rumah Mei. Setelah menghabiskan sekitar 10 menit diperjalanan, ia sampai di depan gerbang rumah Mei.
Tinn Tinn
Jey membunyikan klakson agar satpam Mei membukakan gerbang untuknya.
Tidak lama kemudian, gerbang sedikit terbuka, "Eh, nak Jey, tumbenan pagi - lagi kesini, masuk - masuk," ujar satpam ituitu dengan membukakan gerbang lebih lebar.
"Mau sarapan disini pak, duluan ya pak, makasi!" jawab Jey dengan melalui pak satpam itu.
Jey memarkirkan motornya di garasi rumah Mei. Lebih tepatnya, disebelah motor Mei.
Setelah meletakkan helmnya, ia jalan menuju pintu utama. Menekan bel disamping pintu dan menunggu sekitar tiga menitan.
Ting Tong
Ting Tong
Tidak ada sahutan dari dalam.
Ting Tong
Ting Tong
Jey sebal karena tidak mendapat sahutan, "PERMISI!" teriaknya dengan kesal.
"......" tidak ada sahutan lagi. "TANTE, OM, MEI INI JEY, BUKAIN DONG!" teriak Jey dengan mengabsen orang-orang didalam sana.
Tidak lama kemudian, pintu terbuka. Memperlihatkan orang yang membuka pintu ini dengan nafas tidak teratur, "Habis ngapain, tan?" tanya Jey.
"Kamu ini! Ngagetin tante aja," cibir Marfa. "Jey gak ngapa - ngapain kok disalahin?" tanya Jey dengan watados.
Marfa mencubit lengan Jey, "Gak ngapa - ngapain gimana? Kamu teriak - teriak, TANTE OM MEI INI JEY, BUKAIN DONG," jawab Marfa dengan mengulang kata Jey dengan menye - menye.
"Salah sendiri gak dibukain," ucap Jey membela diri. "Biasanya nyelonong juga," balas Marfa dengan mengajak Jey duduk di meja makan.
"Jey, mau sarapan disini sekalian, ya?" tanya Marfa padanya.
"Iya," jawab Jey dengan menyalimi Marfa. Marfa tersenyum,"Mei diatas Jey," ujarnya sambil menyiapkan sarapan di meja makan.
Jey mengangguk dan berjalan menuju kamar Mei. Setelah sampai di depan pintu kamar Mei, ia mengetuk pintu kamar,
KAMU SEDANG MEMBACA
Meira
Teen FictionHarap follow akun dulu 🙏 Welcome to my story 📝 Hai readers ~~~ Meira dan Jey, dua orang yang ditemukan dalam ikatan persahabatan. Saling ketergantungan antar lain. Jey yang selalu membolos sekolah dan gemar mengajak Mei berangkat bersama serta g...