Acht

134 34 2
                                    

Lima malam setelah pertemuan bertajuk kencan itu Sehun alami. Dia belum mendapat kabar dari Kyungsoo kecuali setelah hari dimana Baekhyun menghubunginya untuk meminta saran bunga. Yang Sehun tahu, Kyungsoo sedang ada di Eropa sekarang. Pekerjaannya yang lebih sering sebagai translator membuatnya sering menjelajah bumi. Meninggalkan Sehun sendiri dalam sepi.

Perbedaan waktu. Satu dari sekian banyak alasan yang membuat Sehun enggan menghubunginya duluan. Takut-takut mengganggu. Walau hati selalu berteriak rindu.

Sehun memasuki cafenya dalam diam. Semangatnya hilang bersama dia yang sedang bekerja disana. Baekhyun bahkan sampai iba. Tak tega, tapi juga tak bisa membantunya. Kyungsoo juga belum membalas pesannya. Kemarin mencoba menghubunginya, tapi hanya berakhir dengan reject darinya. 

"Kau kembali seperti mayat hidup. Seperti saat dia tak kunjung tiba kala itu" komentar Suho

"Dia tak menghubungiku" keluh Sehun

"Bukan hanya kau. Aku juga. Aku mengiriminya pesan, tapi tidak dibalas juga. Aku menelponnya kemarin tapi di reject. Mungkin dia sibuk" jawab Baekhyun

Sehun yang mendengarnya semakin sedih. Wajahnya cemberut seperti anak kecil yang tidak diberi permen. Biasanya hanya Sehun yang cemberut, tapi kali ini Baekhyun dan Suho pun ikutan. Katanya sama-sama sedih sebab merindukan Kyungsoo. 

Karena bukan hanya Sehun yang cemberut membuat suasana cafe jadi lebih suram. Meski begitu para pelanggan setia masih saja tiba. Beberapa pengunjung baru yang penasaran pun ikut datang. Cafe ditutup lebih cepat sebab bahan makanan yang tersisa tak terlalu banyak. Sehun dibantu dengan karyawan lain mulai membereskan cafenya.

"Oh! Sudah mau tutup? Yahhh... padahal aku baru sampai"

Sehun menoleh cepat ke arah pelanggan yang baru tiba tapi sudah menggerutu begitu. Suaranya tak asing namun Sehun harus memastikan. Senyum merekah di wajah tampannya. Menggantikan suasana suram yang tadi ada dengan rasa bahagia.

"Kyungsoo!!!" 

Bukan Sehun yang menyapa. Bukan Sehun pula yang mendekatinya. Juga bukan Sehun yang memeluknya. Itu Baekhyun. Baekhyun yang begitu bahagia kala melihat Kyungsoo tiba saat dia keluar dari dapur. Dia goyang-goyangkan tubuh itu seakan bertahun-tahun lamanya tak jumpa. Suho yang mendengar nama Kyungsoo pun ikut mendekat dan tersenyum kala bertatapan dengan Kyungsoo.

"Akhirnya kau datang juga. Kau tahu, anak ini kembali seperti dulu karena kau tak menghubunginya" adu Suho

Kyungsoo yang mendengarnya tertawa kecil, masih senantiasa dipeluk Baekhyun. Sehun yang sudah kesal sebab Baekhyun mencuri start ditambah Suho yang mengadukannya. Sehun kan jadi malu.

"Lepaskan dia bodoh! Mau sampai kapan kau memeluknya? Tidak lihat bayi ini sudah hampir menangis?" tanya Suho menyindir Sehun

"Siapa yang kau maksud bayi huh?!" seru Sehun kesal. Ketiganya sontak tertawa.

"Baekhyun oppa, aku lapar. Kalian sudah tutup kan? Bagaimana kalau kita makan bersama? Kebetulan aku baru mendapatkan gaji. Jadi aku yang akan mentraktir kalian. Otte?" tanya Kyungsoo.

"Tentu saja. Kajja" seru Baekhyun senang. Suho dan Sehun juga mengangguk semangat.

"Tapi... pertama-tama, lepaskan dulu pelukanmu. Tidak lihat dia sudah sesak mencium keringatmu huh?!" ucap Sehun sambil menarik Baekhyun agar pelukannya terlepas. Baekhyun yang ditarik tentu saja merengut kesal.

"Ada yang perlu ku bantu? Lebih banyak orang lebih cepat selesai bukan?" tanya Kyungsoo

"Aniya. Sudah selesai semua. Hanya tinggal sedikit saja"

Flower boy || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang