Sieben

129 36 3
                                    

Bukan pagi yang cerah. Awan kelabu sudah muncul sejak semalam. Enggan pergi walau matahari ingin menampakkan diri. Matahari pun nampaknya juga sudah menyerah untuk mengusirnya pergi.

Rintik hujan kembali membasahi. Membuat aroma tanah basah begitu menguar. Lalu lintas masih berjalan dengan normal. Lalu lalang pejalan kaki juga seramai biasanya. Tidak deras, hanya saja kalau nekat tanpa payung untuk waktu yang lama tentu saja basah.

Sehun melipat payungnya. Mobilnya terparkir sedikit jauh karena ada mobil yang parkir tepat di depan toko. Mobil pickup yang mengangkut bunga segar. Sehun menaruh payungnya bersandar ada dinding toko yang dia datangi. Toko bunga milik Xiumin kembali dia kunjungi. Sudah waktunya mengganti bunga untuk meja di cafenya.

"Selamat pagi noona!" sapa Sehun

"Oh? Sehun! Selamat pagi. Kau datang lebih awal hari ini" jawab Xiumin

"Ne. Karena hujan, kalau berangkat seperti biasa takut macet" jawab Sehun

"Ah, benar juga. Mau bunga apa hari ini?"

"Mawar dan lily. 3 buket masing-masing. Tolong potong pendek saja. Aku akan menaruhnya di vas bunga meja cafe" pinta Sehun. 

Xiumin mengangguk mengiyakan. Meminta Sehun menunggu selama dia menyiapkan pesanananya. Tentu tidak mungkin jika Sehun hanya menunggu dalam diam atau bermain ponsel. Bunga itu hal yang menarik baginya. Lebih memilih berkeliling. Beberapa kali menyentuh bunga yang baru datang. Segar dan harum.

"Sehun-ah, bungamu sudah siap" ucap Xiumin menginformasikan pada Sehun yang sibuk melihat-lihat bunga baru. Sehun berjalan santai menuju kasir. 

"Dimana mobilmu?" tanya Xiumin

"Sedikit ke barat. Empat toko setelah ini. Mobilnya cukup banyak yang terparkir" jawab Sehun

"Cukup jauh juga. Mau kubantu membawanya? Daripada kau harus bolak-balik dua kali karena tidak bisa membawanya. Diluar masih hujan juga" tawar Xiumin

"Ah benar. Tapi toko noona bagaimana?"

"Kwencana. Mereka masih menurunkan banyak bunga. Masih ada banyak waktu"

"Begitu. Kalau tidak merepotkan, boleh noona"

"Oke. Tunggu sebentar. Aku ambil payung dulu"

Xiumin melenggang pergi mencari payungnya. Sehun menyiapkan buketnya agar mudah diangkat. Meletakkannya di depan toko. Lalu menyiapkan payungnya. Tangan kirinya memegang payung, sedangkan tangan kanan memegang 3 buket bunga mawar. Xiumin tak lama muncul juga. Mengikuti Sehun dengan bunga lily di tangan kanannya. Keduanya berjalan pelan menuju mobil Sehun dibawah rintik hujan.

"Bagaimana kencanmu semalam?" tanya Xiumin tiba-tiba

"Baik. Darimana noona tahu?"

"Tentu saja Kyungsoo. Baguslah kalau begitu"

"Noona terlihat dekat sekali dengannya. Bukankah kalian belum mengenal lama?"

"Benar juga. Aku juga berpikir begitu. Tapi setiap bersamanya, setiap melihat senyum manis di wajahnya dan ekspresi polos itu membuatku nyaman. Rasanya seperti sedang bersama adik sendiri"

Flower boy || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang