Sechs

127 34 1
                                    

Hello...
Yuhhuuu....
Yihhiiii....
Yahhaaaa....
Yehheeee....
Yohhoooo....
I'm back hehe✌️

****

Malam minggu. Malam yang sering di pergunakan para remaja untuk hangout bersama pasangannya. Tapi ini masih malam sabtu, namun Sehun dan Kyungsoo sudah hangout duluan. Alasannya, pertama, Sehun harus membuka cafe di sabtu malam. Kedua, Kyungsoo ada jadwal pergi hari minggu, jadi Sehun juga tak mau kalau mereka keluar malam justru kecapekan dan mengganggu aktivitas keesokannya.

Taman bermain. Tempat yang mereka pilih. Karena bukan weekend, tentu tidak akan seramai itu. Lagipula keduanya juga butuh hiburan. Meski bukan anak kecil lagi, tapi tidak salah bukan menjadikannya sebagai tujuan. Banyak wahana yang dapat keduanya coba.

"Aku tantang kau naik itu. Berani?" tantang Sehun. Telunjuk kanannya mengarah pada sebuah roller coaster yang cukup mengerikan jalurnya. Kyungsoo meneguk lidahnya kasar.

"Kau ini. Biasanya kan kalau laki-laki mengajak perempuan itu naik wahana yang romantis. Kenapa roller coaster" jawab Kyungsoo kesal. Pura-pura saja karena sebenarnya dia takut menaiki wahana itu.

"Karena kau bukan hal yang biasa" gumam Sehun

"Hah?!" Kyungsoo tidak dapat mendengar ucapan Sehun dengan baik.

"Payah. Wahana seperti itu saja takut" ejek Sehun. Kyungsoo yang tak terima pun akhirnya menerima tantangannya

"Oke. Kajja"

Sehun menarik Kyungsoo dengan semangat menuju tempat penjual karcis. Kyungsoo sendiri menyiapkan hatinya. Kyungsoo tidak terlalu suka ketinggian. Dia juga belum pernah mencoba wahana ini. 

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya giliran mereka tiba. Tempat duduk keduanya berada di baris terdepan. Karena mengantri paling akhir dan hanya kursi itu yang tersisa. Padahal disanalah yang menakutkan karena bisa melihat dengan jelas ke depan tanpa terhalang kursi didepannya.

"Mumpung belum jalan. Masih yakin berani?" tanya Sehun. Dia lihat wajah Kyungsoo yang berkeringat. Sepertinya benar-benar takut.

Kyungsoo mengangguk sebagai jawaban kalau dia masih yakin. Wahana bergerak. Kyungsoo berteriak kencang dan memejamkan matanya. Mencengkeram erat pengamannya. Sehun sendiri berteriak heboh karena senang. Berbanding terbalik sekali. 

Sekitar 10 menit waktu yang dibutuhkan. Berputar-putar, naik turun, bergerak cepat dan kadang lambat. Hal itu membuat Kyungsoo pusing bukan main. Matanya bahkan masih terpejam walau wahana sudah selesai dan alat pengaman sudah di lepas.

"Tidak mau turun?" tanya Sehun

Kyungsoo baru membuka mata setelahnya. Sadar kalau sudah usai, dia bergerak perlahan turun dari wahana itu. Jalannya sempoyongan karena kepalanya yang pusing dan mual. Sehun yang melihatnya jadi tak tega. Menahan Kyungsoo agar berhenti. Lalu berjongkok memunggungi Kyungsoo di depannya.

"Naik"

"Ani, aku masih bisa"

Sehun yang tidak percaya menarik tangan Kyungsoo hingga tubuh kecil itu menempel pada punggungnya. Lalu berdiri dan memosisikan Kyungsoo sedemikian rupa agar nyaman di gendongannya.

Sehun mencari tilet lebih dulu. Kyungsoo pasti akan muntah, jadi mungkin itu tempat yang sesuai. Setelah menunggu Kyungsoo cukup lama, akhirnya Kyungsoo keluar. Sehun menuntun Kyungsoo untuk duduk di kursi yang tak jauh dari toilet.

"Kwencana?" tanya Sehun khawatir. 

"Pusing sekali, mual" ucap Kyungsoo lirih.

"Tunggu disini"

Flower boy || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang