Chapter 20 : Group Member Introduction

862 118 22
                                    

Raku dan Chitoge sedang duduk di depan teras rumah sambil menatap bulan yang bersinar terang di malam hari yang cerah.

Raku menghela nafasnya dan berkata. "Kenapa jadi seperti ini?"

"Percuma saja kita mengeluh, kan? Kalau sudah seperti ini... Kita harus jalani..." Chitoge menghela nafasnya lalu melanjutkan. "Kita sekarang berpacaran, terus kita harus ngapain?"

"Memangnya aku tahu? Aku belum pernah pacaran..."

"Aku juga belum pernah, lho..."

Raku menoleh ke arah Chitoge dan bertanya. "Benarkah?"

Chitoge menjawab sambil terbata. "Ma-mau bagaimana lagi coba? Aku tidak pandai dalam hal romantis atau semacamnya... Aku tidak paham dengan hal yang semacam itu..."

Raku tidak tahu harus menjawab apa dan hanya terdiam.

Raku memegang liontin yang berada di lehernya dan berkata. "Ah, terima kasih ya, karena sudah menemukan liontin ini" kata Raku mencoba mengalihkan topik pembicaraan.

Chitoge mendengus dan berkata. "Hmph! Tentu saja, karena menjijikan kalau kamu terus merengek. Tapi kalau mau bilang 'terima kasih', ya silahkan saja..."

Chitoge menoleh ke arah Raku dan bertanya. "Itu memangnya benda apa sih? Kenapa sepertinya penting sekali... Dari orang yang sudah meninggal?"

Raku memandang liontin yang di pegangnya. "Tidak... Aku di beri ini, waktu dulu..."

"Sewaktu masih kecil, saat ayahku mengajakku jalan jalan ke suatu tempat... Ada gadis yang akrab denganku. Dia bilang, 'Sampai jumpa lagi' dan memberikan ini sebagai simbol dari pertemuan itu."

Raku terdiam sejenak lalu melanjutkan. "Aku tidak ingat wajah dan namanya. Yang aku ingat hanya janji itu... Kalau sudah janji, mungkin nanti bisa bertemu lagi. Haah... Kau benci hal semacam itu, kan? Terus-menerus mengungkit masa lalu..."

"Apa yang aku benci adalah cowok yang terus terpuruk pada kesalahan dari masa lalu dan tidak pernah berusaha untuk mengubahnya. Tapi hal romantis semacam itu... aku tidak membencinya kok." Kata Chitoge sambil tersenyum dengan telapak tangan di pipi nya.

Sei yang mendengar pembicaraan mereka dari balik pintu tidak bisa menahan diri lagi dan menghampiri mereka berdua.

"Sial! Aku tidak menyangka kau memiliki kisah seromantis itu!" Kata Sei sambil menepuk bahu raku dan duduk di tengah mereka.

"Sei/Handa-kun!!" Kata Chitoge dan Raku bersamaan.

"Hahaha... maaf-maaf, bukannya aku bermaksud menguping, tapi aku tidak sengaja mendengar percakapan kalian tadi"

"Benarkah?" Kata Raku sambil mengerutkan keningnya.

"Tentu saja, apakah aku tampak meragukan dimatamu?" Kata Sei dengan percaya diri.

"Jujur saja, setiap kali kau berkata seperti itu pasti ada hal yang kau sembunyikan... jadi kalau harus jujur, kau tampak sangat mencurigakan!" Kata Raku.

"Kejamnyaa.." kata Sei sambil cemberut, dia menoleh ke arah Chitoge dan berkata. "Apakah kau berpikiran seperti itu juga, Kirisaki-san?"

"A-Aku tidak tahu" kata Chitoge sambil memalingkan wajahnya.

"Hmm... yaah baiklah, kalau kalian tidak percaya padaku..."

"Hei, Raku!"

"Ada apa?"

Sei memandang ke sekitar dan berkata. "Bolehkah aku memelihara rusa di sini?"

"Rusa?" Kata Chitoge dan Raku secara bersamaan.

Reincarnated as Handa-kun in Anime WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang