Setelah lama pada tahun 2017 sisi telah dinyatakan lulus
Ia tidak ingin menunggu waktu lama, sisi tidak ingin menganggur dirumah
Maka dari itu, sisi mendaftar kuliahSisi sangat bersyukur bahwa ia mendapatkan jalur undangan dari 2 universitas sekaligus dan universitas itu adalah PTN yang banyak orang lain incar
Namun, sayangnya orang tua sisi tidak mendukung sisi mengambil kampus yang sangat jauh itu
Akhirnya mau tidak mau pun sisi mengambil yang lebih dekat dari jarak rumahSejak saat itu tara yang sedang menganggur karena menunggu pembukaan dari pendaftaran sebagai anggota tentara belum kunjung dibuka.
----tiiingggg----
"Dek" pesan masuk dari tara kepada Tami
Tapi Tami sangat slow respon untuk membalas pesan-pesan dari taraSaat itu tara sibuk untuk menanyakan tentang sisi
Dan saat itu tara berusaha keras ingin mendapatkan nomor telepon sisi dari Tami
Tapi tahu bahwa tara meminta nomor sisi
Sejak saat itu Tami tidak pernah memberinya karena ia menyukai tara
Sakit, tapi Tami pendam.
Ternyata tara orang yang ia pikir mendekatinya, selalu mengisi hari-harinya, berkomunikasi dengannya tiap hari dengan maksud dan tujuan hanya ingin mencari tahu mengenai sisiAkan tetapi, Tami pun tidak memberitahu sisi bahwa tara meminta nomor telepon nya karena tami pun tahu bahwa sisi sangat sibuk dengan ospeknya
Begitu pula dengan Tami, karena kebetulan Tami dan sisi berada pada satu kampus
Hanya saja mereka berbeda jurusan
Mereka sama-sama masih sibuk dan Tamami tidak ingin untuk mengganggu sisi dulu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah 1 bulan kemudian ..
Sisi sudah mulai untuk memasuki semester 1Hari sudah menunjukkan pukul 16.00
Dimana sisi sudah tidak ada lagi mata kuliah dihari ituAyah sisi dan ayah tara satu tempat kerja, mereka saling kenal satu sama lain
Tak sengaja sisi melewati jalanan menuju rumah dinas ayah tara
Sisi tahu bahwa tara masih tinggal di rumah itu karena ayahnya masih belum juga kunjung pensiun.Sisi yang telah mengetahui bahwa jalanan tersebut menuju arah rumah tara ia segera melaju dengan cepat agar sisi tidak bertemu dengan tara
Tapi, kali ini keinginan sisi belum terkabul"Hey" teriak tara dari samping sesaat ia ingin menyeberang jalan raya
Entah tara akan kemana saat itu
Seketika sisi terkejut dan menoleh ke arah samping kanannya bahwa ia telah melewati tara yang ingin menyeberang itu
Bukan bahagia, justru sisi bingung
Karena perasaannya campur aduk
Ia terkejut, ia pikir dengan melewati jalanan itu ia tidak akan bertemu dengan tara
Karena sisi pikir ayah tara hampir pensiun, jadi sisi pikir keluarga tara akan segera mempersiapkan perpindahannya ke kota, atau bahkan kembali pulang ke kota masing-masing.Sisi terkejut
(Duh) batin sisi yang saat itu matanya membulat melihat tara berdiri disamping kanannyaTanpa pikir panjang sisi membawa motor dengan lebih cepat
Akan tetapi, sisi mengarahkan kaca spion kanannya untuk melihat ke belakang apakah benar-benar tara atau bukan
Ia masih tidak habis pikir mengapa ia selalu dipertemukan dengan tara akhir-akhir ini.
.
.
.
.
.
.
"Assalamu'alaikum" ucap sisi
"Wa'alakumussalam" jawab ibunyaKarena hari sudah petang sisi pun memilih untuk langsung mandi
Dan sisi sholat berjamaah dirumahnya bersama dengan keluarganya.Ketika dimalam hari
Sudah sangat larut malam tapi sisi belum kunjung tidur karena susah sekali untuk ia tidur
Ada yang ia pikirkan mengenai tara
"Kenapa akhir-akhir ini malah jadi sering ketemu mas tara terus ya" batin sisi sembari berpikir keras
"Lagi pula, kenapa rasanya campur aduk begini ya, terus kenapa tadi aku malah kabur, aku langsung ngebutin motor aku, justru malah takut untuk ketemu sama mas tara lagi. Ihhh apa-apaan sih masa iya aku saltiing" batin sisi yang masih heran dan mengelakKeesokannya Tami mulai menghubungi sisi meski ia tahu bahwa baginya sangat sedikit berat namun ia pasrah karena tak seharusnya ia menyukai seseorang yang pernah menjadi pasangan dari seorang sahabatnya itu
----tiiingggg----
"Eh, aku mau nanya nih" pesan Tami
"Ha? Ada apa? Tumben? Biasanya langsung aja nanya" Balas sisi
"Hehe, gini nihh. Ada yang minta nomor lu, gimana ? Boleh dikasih gak?" Tanya Tami melalui pesan
"Siapa?" Balas sisi
"Mantanmu" balas Tami
"Ha? Siapa? Si Raden?" Tanya sisi
"Bukan, ya iya sih Raden mantan lu, tapi kan kalian baru putus karena dia selingkuh. Lah ini kalian putusnya gak selingkuh dan lu yang mutusin" balas Tami
"Ha ? Siapa? Lagi males ah tebak-tebakan. To the point aja" balas sisi
"Haduh iyeiye buk sinis amat emang" balas TamiTapi tidak sisi baca
Ketika beberapa menit kemudian Tami kembali memberi tahu bahwa orang yang Tami maksud adalah tara.
"Mas Tara" balas tamiSeketika sisi kanget saat mendapati bahwa notif tertera Tara
(Hah, ngapain mas Tara cari aku lagi)
Sisi kaget tapi seperti sangat bahagia dan sangat canggung takut untuk didekati oleh Tara kembali.
.
"Loh ada apa? Kok tumben banget sih ta?" Tanya sisi
"Gak tau aku, udah akhir-akhir ini yang dia tanyakan ke aku tentang kamu" balas tami*Degg
Jantung sisi berdegup lebih kencang padahal ia tidak sedang bertemu dengan Tara tapi senang sekali mendengar kabar yang tami beritahukan, sisi selalu ingat saat-saat ia tidak sengaja berpapasan dengan Tara pada saat sepulang kuliah kemarin
Sapanya dan senyumnya yang membuatnya salah tingkah"Woyy, Gimana? Mau dikasih gak?" Tanya tami didalam pesan
"Hmm iyaa gapapa deh" balas sisiSaat itu Tara tidak langsung mengirimkan pesan kepada sisi
Sama halnya ketika ia mendapatkan nomor telepon sisi waktu pertama kali ingin dekat dengan sisi
Ada sedikit jeda dan keberanian untuk ia mendekati dan mengirimkan pesan pada sisi.Keesokannya barulah Tara mengirimkan pesannya
---tiiiing---
"Dek? Apa kabar?" Pesan masuk dari Tara
Namun karena kebiasaan sisi yang jarang sekali pegang handphone ia membalas nya pada malam hari
Sisi terlalu suka dengan dunia nyata daripada dunia Maya
Ia lebih asik mencari kegiatan yang membuatnya agar lebih menjadi manusia yang produktifPada malam hari diwaktu senggangnya ia mengecek handphone nya
(Ha? Siapa nomor baru masuk) masih sempat berpikir bahkan sisi belum ingat bahwa Tara meminta nomor telepon nya melalui tami
Bahkan sisi lupa untuk mengecek nama dari pemilik nomor itu
Langsung sisi balas dengan seadanya tanpa basa basi.
"Siapa?" Balas sisi
"Saya dek, Tara." Balas TaraSisi masih terdiam dan sedikit kaget
(Ta.. Tara? Mas Tara kah?) Batin sisi, tami beneran ternyata"Iya? Kabar baik mas, Kalo mas?" Balas sisi
"Kabarku juga baik dek" balas Tara
Mereka seperti biasa bercanda ria setiap kali berkomunikasi sama halnya seperti dulu yang mereka lakukan saat masih berpacaran, berkomunikasi dan bercanda ria hingga larut malam
Tapii tiba-tiba saja Tara mulai penasaran dengan sisi"Dek" tanya Tara
"Iya?" Balas sisi
"Sekarang adek sama siapa?" Tanya Tara kembali
"Maksudnya ngapain gitu? Ini lagi duduk sendirian dikursi" balas sisi yang memang belum mengerti
"Ah pasti belum ngehh, pasti belum paham paham" ucap Tara
"Maksudnya, sekarang adek pacaran sama siapa?" Tanya Tara kembali"Ohh hehehe maaf salah sendiri tanya gak jelas, tanya tuh yang lengkap dong" balas sisi yang gak mau kalah
"Hehehe yaa maaf kalo ambigu jadinya" jawab TaraSeketika hening sebentar, sisi tersenyum dan berkata
"Hmm enggak sih sekarang gak lagi pacaran sama siapa-siapa" balas sisi
"Bohoong" jawab Tara
"Ih gak percaya, yaudah" balas sisi
"Emang kamu selama kuliah ini gak pacaran dek?" Tanya Tara
"Yaa enggak ada emang, semenjak SMA doang terakhir itupun gak ketemu" balas sisi
"Ohh berarti cuma sama aku aja ya yang sering banget ketemu ehehe" balas Tara
"Yakan kamu selalu ngapelin aku ke kelas Yakan? Ehehe kita juga selalu ketemunya disekolah" balas sisi
"Iya dek heheh" balas Tara
.
.
.
.
Entah rasa nyaman itu muncul dari mana
Kata orang rasa nyaman itu muncul karena kita sering bersama
Kata orang rasa nyaman itu muncul karena rasa bahagia bersama, dan tawa muncul
Dan entah sejak kapan sisi yang dulunya memang merasa nyaman dengan Tara, saat itu sisi yang sulit jatuh hati ke orang lama sekalipun ia pun luluh
Bak ibarat batu yang ditetesi air, lama kelamaan batu itu akan berlubang
Sekeras-kerasnya sisi untuk jatuh cinta pada laki-laki mana pun, ia mulai jatuh cinta sungguhan kepada Tara
Bukan seperti sebelumnya yang hanya berpacaran tapi tidak memiliki perasaan kepada Tara.
Berada didekat Tara itu nyaman dan amanHappy reading guys
Semoga suka dengan ceritanya ✋❤️✋
KAMU SEDANG MEMBACA
Fight From Scratch Together
Fiksi RemajaBerjuang dari nol bersama itu tidaklah mudah, karena kau tahu kenapa? karena berjuang sejak awal bersama, menghadapi suka dan duka bersama, terdapat masalah, bahagia bersama, masalah lagi tapi mencoba tetap bersama menjalaninya hingga sampai pada t...