Prolog

2.1K 176 7
                                    

Halo, semua.

Apa kabar?

Semoga kalian suka sama new book aku.

Happy reading

*

*

*

*

*

Malam ini udara sangat dingin, di tambah Seoul sedang hujan. Jalanan Distrik Gwangjin terlihat sepi malam ini. Karena hujan dan dinginnya malam membuat orang-orang enggan untuk keluar rumah, tapi tidak dengan laki-laki yang memakai jubah hitam itu.


Laki-laki itu berjalan di derasnya hujan, terlihat jubah hitam yang ia pakai basah. Di tangannya terdapat kapak panjang dengan besi yang sangat tajam, siapa saja yang terkena besi itu kulitnya akan robek atau mungkin bisa sampai memotong semua pembuluh darah.

Laki-laki itu menyeret kapaknya sambil bersenandung kecil, sesekali ia tersenyum sambil bergumam "Tikus kecil di mana kamu?"

Suara kapak yang di seret terdengar kontras dengan suara guntur yang meledak setiap beberapa menit. Kaki lelaki itu berhenti di sebuah gang kecil dekat Distrik. Ia menatap ke dalam gelapnya gang dan menyunggingkan senyumnya.

"Sudah ku bilang kau tidak akan bisa lari dariku tikus kecil" katanya menatap ke dalam gang yang gelap.

Ia berjalan perlahan ke dalam gang. Sesuatu bergerak di sana saat langkah kaki lelaki itu semakin dalam menyusuri gang. Lelaki itu mengambil ponsel dari saku jubahnya dan menekan ikon senter.

Dengan cahaya yang berasal dari ponsel lelaki itu tersenyum, "Aku menemukan mu, yeay" ucapnya senang.

Di depannya terdapat lelaki tua yang sedang meringkuk ketakutan, seakan malaikat maut datang menghampirinya.

Lelaki tua itu mencoba berdiri dan memohon sebisa mungkin kepada orang di depannya, "S-saya mohon Tu-an......j-jangan bunuh sa-ya.....sa-ya menye-sal.....saya s-sungguh menyesal.......saya me-nyesal Tuan" ucapnya dengan suara tercekat campur ketakutan.

Lelaki itu hanya tersenyum sebagai tanggapan yang membuat orang di depannya semakin ketakutan.

"Hmm, kau menyesal ya?" Pertanyaan retoris keluar dari bibir lelaki jubah hitam itu. Yang di tanya hanya mengangguk takut.

"Baguslah kau menyesal, ya sudah kau boleh pergi asal kau berjanji tidak akan mengulanginya lagi" ucap lelaki jubah hitam itu.

Lelaki tua itu terlihat lega karena orang di depannya berkata seperti itu. Ia berdiri dan menunduk hormat, lalu berjalan untuk keluar gang gelap itu.

Sebelum langkah lelaki tua itu menjauh, sebuah kalimat keluar dari lelaki jubah hitam, "Sebentar, kau mau menemui seseorang?"

Lelaki tua itu berbalik menghadap orang berjubah hitam dan menatap heran "B-bertemu seseorang?"

Lelaki jubah hitam itu mengangguk, dengan gerakan yang sangat cepat ia mengangkat kapaknya dan menebas kepala lelaki tua di depannya. Darah segar keluar menyucur dari leher yang kehilangan kepalanya itu.

"Hmm, maksudku malaikat maut" lelaki berjubah hitam itu tertawa kecil, malaikat maut yang ia maksud adalah dirinya.

Ia segera keluar gang dengan kapak yang belumuran darah. Mayat lelaki tua itu ia biarkan di gang dengan badan dan kepala yang terpisah, tidak lupa juga darah yang masih mengalir dan bercampur dengan air hujan malam itu.

Tbc.

Terima kasih untuk yang sudah baca.

Tolong tinggalkan komentar dan vote-nya. Biar aku semangat untuk update.

Love, Smerld kim.

Yeonjun and His Devil || YeonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang