Halo,
Saya kembali hihihi
Vote dan komennya juseyo
+×+
Pukul setengah tujuh pagi Soobin telah sampai di kantornya, tidak seperti biasanya hari ini dia datang sangat pagi ke kantor. Biasanya Soobin datang jam sembilan, tapi hari ini ia datang sangat pagi di karenakan laporan dari tim forensik sudah keluar. Tidak mau menunggu lama, Soobin akan memeriksa laporan itu secepatnya agar kasus ini cepat selesai.
Di ruangan Soobin sudah ada Hyunjin selaku kepala tim forensik dan teman SMA Soobin. Soobin dan Hyunjin sudah bersama sejak kelas sepuluh SMA dan pertemanan itu berlanjut sampai sekarang."Bagaimana hasilnya?" Ucap Soobin sembari menaruh kopi panas di meja.
Hyunjin menyerahkan laporannya, "Masih sama seperti korban pertama dan kedua, alat untuk membunuhnya pun masih sama menggunakan besi yang tajam. Hanya saja korban ketiga di penggal tanpa di siksa." Ucap Hyunjin.
Soobin mengambil map coklat hasil laporan forensik korban ketiga, ia membukanya dan melihat foto tubuh korban juga membaca laporan yang tertulis.
"Huh, kasus ini membuatku pusing." Ujar Soobin memijat pelipisnya.
Hyunjin terkekeh melihat temannya itu, Soobin sering kali mengeluh karena kasus yang ia tangani. Ucapannya selalu sama 'Kasus ini membuatku pusing'.
"Kenapa kau malah mengambil study tentang Detektif?"
"Kau tahu si tua bangka itu yang memaksaku" balas Soobin ketus.
Hyunjin lagi-lagi terkekeh mendengar jawaban Soobin. Hubungan Soobin dan ayahnya memang tidak harmonis, Soobin yang selalu ingin kebebasan dan ayahnya yang selalu mengekang apa yang Soobin mau. Sejak Soobin SMP ayahnya selalu memaksa ia mengikuti hal yang bertentangan sekali dengan kemauannya. Seperti saat kelas dua SMP, Soobin sangat membenci Matematika bahkan ia selalu bolos saat pelajaran Matematika. Lalu kalian tahu apa yang ayah Soobin lakukan? Beliau malah mendaftarkan Soobin ke Club Matematika.
Sudah bisa di tebak bagaimana Soobin saat itu, ia bahkan sampai tidak mau makan beberapa hari karena tahu bahwa ia di daftarkan ke dalam Club Matematika. Kalau saja ayahnya tidak mengancam akan mencabut fasilitas yang Soobin gunakan mungkin ia akan mogok makan sampai satu bulan atau bahkan sampai ayahnya membatalkan pendaftaran, sayangnya Soobin terlalu sayang pada fasilitasnya.
Hyunjin menyudahi perbincangannya dengan Soobin, sebenarnya ia malas mendengar keluhan Soobin tentang ayahnya. Temannya itu selalu saja bercerita tentang betapa bencinya ia dengan sang ayah.
"Aku pamit dulu kalau begitu, jika butuh sesuatu kau bisa hubungi aku. Sampai jumpa Soobin" Ucap Hyunjin lalu meninggalkan ruangan Soobin.
Soobin masih betah duduk di sofa tamu ruangannya sembari meneguk kopi yang ia buat tadi. Pikirannya masih di penuhi dengan pertanyaan 'Siapa yang harus di curigai'.
***+×+***
Pemuda berambut kuning nampak sedang kewalahan dengan pesanan yang membludak. Kedai tempat Yeonjun bekerja hari ini masih sama ramainya dengan hari sebelumnya. Kedai ini memiliki nama 'Kedai LN', LN singkatan dari Luden Loquen memiliki arti Manusia dan Bicara. Dapat di jabarkan jika kedai LN merupakan kedai tempat manusia makan, bukan hanya makan manusia di kedai ini juga bisa berbagi cerita saat menikmati makanan yang ada di kedai. Sekiranya itu arti dari kedai tempat Yeonjun bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yeonjun and His Devil || Yeonbin
Fanfiction{BXB} Bagaimana jadinya ketika seorang Choi Yeonjun yang di kenal dengan kepribadiannya yang baik, ramah, dan suka menolong kepada semua orang adalah seorang pembunuh? Lalu kemana perginya Detektif tampan dan idola semua orang, Kang Soobin? ⚠️ Harsh...