9. Atmosfer Buruk.

1.2K 117 50
                                    



















Tiga hari sejak ayahnya dioperasi, Seokjin akhirnya pulang. Ayahnya sudah dalam keadaan baik-baik. Seokjin pulang bersama dengan Ken. Ya. Ken dan Sandeul sudah kembali dari luar kota dan langsung menjenguk ayah Seokjin kemarin. Mereka datang bersama Moonbyul dan Hani juga. Oh iya, Taehyung sudah kembali ke kota sejak dua hari yang lalu. Seokjin yang menyuruhnya untuk pulang duluan meski waktu itu Taehyung ingin tinggal.

Sebelum benar-benar pulang, kelima insan ini mampir ke rumah makan tradisional dulu untuk makan siang. Di sana tempatnya terbilang cukup ramai dan suasananya nyaman. Mereka larut dalam kebersamaan, karena momen berkumpul full team terbilang jarang. Akan tetapi Seokjin terlihat resah. Ia berkutat pada ponselnya yang terus dikirimi pesan dari dua orang berbeda yang sama-sama membuat pusing.



Dari Jungkook.

Kenapa kau tak mengabariku akan pulang sekarang? Aku kan bisa menjemputmu, hyung.

Kau pulang bersama Ken? Di sana ada Sandeul-hyung juga, kan? Kau satu mobil dengan dia saja, ya. Jangan lupa makan siang.

Hyung kalau kau tak membalas, aku akan mampir ke apartemenmu sebentar.



Lalu dari majikan barunya.

Seokjin-sshi jangan lupa kemas barangmu, aku jemput malam nanti.

Kau sudah berangkat? Kenapa tidak balas pesanku? Kau harus cepat tanggap membalas pesanku, ingat?

Seokjin tak mau meresponnya sama sekali.

"Seokjin kenapa diam terus, sih? Kau baik-baik saja kan?" Hani menyuap nasi miliknya ke dalam mulut yang masih penuh. Ia sedari tadi memerhatikan Seokjin yang tak seperti biasanya. Tumben sekali. Biasanya dia dengan Ken yang paling berisik.

"Apa sudah terjadi banyak hal selama aku dan Ken keluar kota?" tanya si paling kalem, Sandeul.

"Banyak! Kalian harus tau Seokjin pernah datang ke rumahku pagi-pagi hanya untuk--hmph"

Seokjin membekap mulut Moonbyul dengan suapan jjangmyeon miliknya yang masih banyak. Gawat. Kalau sampai teman-teman baik hatinya ini tahu, Seokjin akan dirundung habis-habisan.

"Ada apa sih? Kau berani-berani ya menyembunyikan sesuatu dariku?" Ken berujar dramatis, melakukan gestur marah yang di-aegyo-kan. Tak ayal mendapat jitakan di dahi oleh semua orang.

"Seokjin minta didandani jadi perempuan untuk datang ke acara tunangan mantan kliennya, Kim Taehyung," celetuk Hani.

"APAH???"

"HANI KENAPA KAU TAHU-"

Seokjin menjerit tertahan. Ia melirik Moonbyul tengah cekikikkan sembari memberi tos tangan dengan Hani. Seharusnya Seokjin sudah tak heran. Perempuan-perempuan ini tak bisa menyimpan sesuatu untuk dirinya sendiri.

Sadar Seokjin menatapnya kesal, Moonbyul balas berucap, "Mwo? Kau tak bilang ini harus dirahasiakan!"

"Jadi ada apa ini? Katanya kau tak mau berhubungan lagi dengan Kim Taehyung, kenapa berkelanjutan?" tanya Ken dengan nada menuntut. Menuntut minta diberi penjelasan. Ia sebagai orang yang selalu mengagung-agungkan dirinya sebagai orang yang paling mengerti Seokjin merasa dikhianati.

"Ceritanya panjang. Intinya aku berhutang budi padanya, itu saja."

Seokjin tak sadar jawabannya tersebut takkan pernah cukup bagi para sahabatnya dan hanya akan menimbulkan pertanyaan tak berujung.

BAD DEBT. (taejin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang