Ml02

11.9K 1.1K 19
                                    

Lima bulan melisa menempati raga lalisa dan selama itu juga ia tidak pernah tersentuh oleh dunia luar

Melisa menjalani hari-harinya didalam mansion mewah milik keluarga laurezh, dia mulai fokus menata hidupnya, saat ini dia tengah duduk didepan laptop yang menampilkan grafik yang nanti akan menghasilkan pundi-pundi uang untuknya

Untuk urusan pendidikan melisa tetap melanjutkan pendidikan yang lalisa pilih semasa gadis itu hidup, sebenarnya ia malas menempuh pendidikan yang membosankan itu tetapi karena tidak ingin membuat keluarga laurezh curiga dia pun terpaksa menjalaninya

Melisa sudah memutuskan, dia tidak akan mengungkapkan jati dirinya sebagai melisa hingga mati. toh yang tau hanya dia dan lalisa, dan gadis itu sudah mati tak mungkin kembali lagi, dia juga tak mungkin kembali pada raganya yang pastinya saat ini sudah hancur meninggalkan tulang belulang yang tecerai berai di kedalaman jurang

Untuk kehamilannya kakek om dan tante nya sudah menerima dengan lapang dada, mereka juga merawat dan memperhatikan nya dengan baik, dan soal sikap dia yang tak sama seperti lalisa sepertinya tak menimbulkan kecurigaan apapun, toh memang sikap orang bisa berubah kapanpun sesuai yang orang itu mau, ya kan.

"MELISA"

"Astagaaa " Melisa mengelus dadanya menatap kesal pada tantenya yang tengah berdiri diambang pintu dengan segelas susu ditangannya

"Tente kan sudah bilang minum susunya dulu baru kembali berkerja, iss kau ini sungguh ceroboh, pikirkan cucuku juga , jagan sampai dia kekurangan nutrisi" zoya
Mulai mengomel membuat kepala melisa seketika pusing

Melisa diam, menulikan telinganya dia meraih dengan malas gelas yang disodorkan zoya

Tak. .

"Sudah kan, tente bisa keluar! " Usir melisa, bisa tambah pusing dia jika tante nya itu ada disini, bukan apa. tente nya itu sering sekali mengoceh jika sedang berdua dengannya. entah, ia tidak tau kenapa image elegan tantenya itu akan hilang jika sedang bersamanya

"Belum,Ada satu lagi "Zoya mendudukan tubuhnya disamping melisa dengan kaki menyilang

Melisa melirik Zoya yang sikap elegannya mulai kembali pada diri tantenya itu, jika sudah begini pasti ada hubungannya dengan masalah diluar sana, aah melisa sungguh malas berhubungan dengan masalah-masalah diluar sana, dia akan lebih senang menjalani sesuatu yang dengan duduk bersantai saja tapi tetap menghasilkan uang

" Soal undangan pe. . "

"Tolak saja, malas! " Serobot melisa memotong ucapan zoya, dia menutup laptopnya hendak kembali ke kamar tapi sebelum itu lengan zoya lebih dulu menghentikan pergerakannnya

"Sampai kapan melisa? Ini hampir setengah tahun, kamu mau rumor jelek menyerang reputasi kamu terus menerus , kamu tau undangan yang kamu tolak dua minggu lalu saja sudah membuat media heboh apalagi yang sekarang " Zoya nampak frustasi

Melisa mengumpat dalam hati, kenapa lintah-lintah itu selalu mendesaknya keluar. memangnya apa yang ingin mereka lihat darinya, sungguh dia sangat kesal. dan itu lagi, apa yang diperoleh dari keluarga-keluarga kaya itu dengan mengadakan pesta selang tiap minggunya, mentang-mentang kaya nyari duit enak ngamburin uang gitu aja

"Reputasi lagi" Helaan napas nya terdengar kasar, susah memang jadi nona muda dari keluarga terpandang "baiklah-baiklah, aku akan datang. tante beritahu zon kapan pestanya! aku sedikit mengangantuk , aku kekamar dulu" Pamit lisa beranjak melangkahkan kakinya menaiki undakan anak tangga menuju lantai atas dimana kamarnya berada

Muka Zoya tampak lega, dia beranjak merapikan gaunnya serta sangulan rambutnya. setelah rapi dia keluar dari ruangan kerja keponakannya itu

"Zon" Panggil Zoya bersedekap dada menunggu kedatangan pelayan melisa itu

M or L (✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang