Ektra part_ dua

3.1K 387 63
                                    

"Ini namanya apa? " Tanya Lea menunjuk benda yang sedang Nio emut.

"Yempeng. . " Jawab Nio mengeluarkan empeng dari mulutnya lalu mengemutnya lagi.

"Tenapa io cuka cekali nyempeng" Tiru Lea pada cara ngomong yang dimirip-miripkan dengan Nio.

"Talena cuka aja" Sahut Nio lagi-lagi mencopot empeng dari bibir kecilnya lalu memasukannya kembali.

Lea terkekeh melihat nio, adiknya itu memang suka sekali ngemut empeng apalagi jika mau ke pesta seperti sekarang. Otomatis mamanya tidak akan memberikan Nio dot susu jadi terpaksa nio menyumpal bibirnya dengan empeng sampe mereka pulang nanti.

Leo turun dari lantai atas dengan membawa biolanya, dia mendekat pada Lea dan Nio yang sedang duduk di sopa dan mencium kedua pipi adiknya itu.

"Kakak mau latihan? " Tanya lea melihat leo dengan tampilan rapi serta biola yang dipegang kakaknya itu.

"Eum.. " Senandung Leo menjawab Lea seraya asik menciumi pipi Nio yang anteng saja dengan mulut bergerak mengemut empengnya.

Suara pijakan heels terdengar agak keras membuat leo, lea dan Nio mendongak. Mereka melihat papa dan mama mereka turun dengan tampilan formalnya.

"Mamah cantik banget, pantes aja papah gak pernah berpaling " Cetus Leo tanpa sadar membuat melisa langsung menoleh pada dean disampingnya.

"Gimana mau berpaling nyentuh cewek selain mama sama yeya aja langsung takut " Cibir melisa melirik dean.

Dean tertawa menanggapi cibiran melisa, Dia mengapit pinggang ramping istrinya itu dan menuntunnya turun mendekati anak-anak mereka.

"Gak ada yang bisa buat jantung papa berdebar selain mama kalian ini " Kata dean seraya mencium pipi melisa di depan ketiga anaknya.

"Astagaa so sweet sekali, leo jadi pengen nikah deh "kata leo sembarangan.

" Kakak, masih kecil juga udah ngomong nikah-nikah aja" Tegur melisa memelototi putranya satu itu.

Leo langsung nyengir "ngasal aja mah, serius amet dah mamahku ini" Leo beranjak memeluk melisa lalu mencium sayang pipi mamanya itu "udah deh kakak mau berangkat latihan. Dah... " Pamit leo kemudian dia berjalan dengan santai keluar dari pintu utama mansion.

"Anak itu.. " Gumam melisa menggelengkan kepalanya.

"Mamah io au yendong" Rengek Nio berjalan cepat dengan kaki kecilnya kearah melisa seraya mengangkat kedua tangan pendeknya pada mamanya itu.

Melisa langsung saja membungkuk mengambil badan kecil Nio dan mengendongnya keluar.

"Kakak ayo " Ajak dean mengulurkan tangannya pada yeya yang masih duduk di sopa.

Lea tersenyum menyambut tangan papanya dan masuk dalam rangkulan pria yang menjadi cinta pertamanya itu.

"Kakak cantik " Puji dean setelah melihat tampilan anggun anak perempuannya.

"Iya cantik tapi masih cantikan mamah kan " Goda Lea dengan kekehannya.

Dean tertawa menanggapinya "mata dan hati papa gak bisa bohong ya sayang " Tanya dean melirik anaknya itu.

Lea mengangguk "tapi yeya seneng pah, terima kasih yah pah udah jadiin mamah prioritas papah diatas segalanya " Tutur lembut Lea menyandarkan kepalanya didada papanya sambil berjalan mengikuti mamanya dan Nio yang ada didepan mereka.

"Selalu sayang, Mama dan kalian anak-anak papa akan selalu menjadi perioritas papa" Balas Dean lalu membukakan pintu mobil untuk lea, setelah Lea masuk barulah Dean masuk juga kedalam mobil.

M or L (✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang