Ml15

7.6K 741 34
                                    

Tugas melisa selesai, dia menutup laptopnya setelah melakukan bimbingan secara online dengan dosennya. menoleh, lisa tersenyum hangat melihat kedua bayi kecilnya yang sedang tertidur lelap didalam baby swing sambil menghisap jempol mungil dan kecil mereka.

"Sayangnya mama" Gemas melisa mencium kedua pipi alo dan ilo.

"Ishh capek banget " Eluhnya sembari mengelus tengkuknya yang terasa kencang akibat keseringan menunduk saat mengerjakan tugas-tugas dari dosennya.

Memperhatikan lagi bayi-bayinya yang masih tertidur lelap, melisa beralih meraih ponselnya yang sedari dua jam lalu ia abaikan.

"Whaat.. Setengah satu" Pekik melisa melotot saat melihat jam di ponselnya "bego banget sih masa lupa mau jemput suami sendiri " Dumelnya sambil mengaruki pipi chubbynya.

Melisa beranjak dan berlari keluar dari kamarnya "zon zon zon. . . " Teriak melisa, dia memegang pembatas lantai atas sambil menunduk memanggil zon yang ada di lantai bawah.

Zon yang tengah berkutik dengan file-file di laptopnya sontak mendongak dan melihat melisa yang ada di lantai tiga mansion.

"NONA KAU MAU APA. . " Kaget zon, dia sontak terperanjat bberdiri ketika melihat melisa yang terlalu membungkuk kebawah sambil berpegang pada pembatas lantai.

Melisa kaget dan memegangi dadanya, dia melirik zon jengkel"heh tidak sopan, kenapa kau berteriak pada nonamu "marah melisa berkacak pinggang.

Zon ngebug sejenak sebelum menghela napas kasar " Maaf nona, kau membuatku takut tadi. Kukira kau akan melompat" Kata zon dengan kepala mendongak.

"Ck.. " Melisa berdecak" Sudahlah, apa kau sibuk? Oh ya dimana zan dan zel? " Tanya melisa, dia mengengam erat  pembatas lantai dengan kedua tangannya dan menaikkan satu alisnya menatap zon.

Zon melirik laptopnya dimana pekerjaannya hampir selesai"tidak nona, soal mereka. zan sedang memimpin rapat di perusahaan sedangkan zel berada di hotel, dia sedikit ada pekerjaan disana "beritahu zon

Melisa mengangguk kecil, "eum,tolong kau jaga alo dan ilo sebentar. mereka sedang tidur di kamar, Aku mau menjemput dean " Pinta melisa.

"Aku akan menjaga mereka nona, nona bisa menjemput tuan " Angguk zon sambil meraih laptopnya dan berjalan naik keatas.

Melisa membawa zon ke kamarnya, dia mengambil kunci mobil diatas nakas dan mendekati bayi-bayi kecilnya "oke boy mama mau jemput papa dulu, kalian bersama bibi zonya yah. Dan  Jangan nakal " Kata melisa menciumi alo dan ilo yang masih tidur sebelum beralih pada zon " Asinya dikulkas zon,berikan saja jika mereka  menangis"intruksi melisa.

"Iya-iya nona, kau bisa pergi kalau tidak tuan akan menunggu terlalu lama " Kata zon melirik melisa.

"Aaa aku sudah telat, aku pergi dulu zon " Melisa berlari keluar dari kamar dan meninggalkan zon yang melihatnya sambil menggelengkan kepala.

------

BMW yang dikendarai melisa melaju dengan kecepatan diatas rata-rata, dia juga menyalip beberapa kendaraan yang ada didepannya.

Mobil BMW berwarna putih itu berbelok memasuki jalan kecil di kedalam hutan dengan banyak pepohon besar yang menjulang tinggi.

Melisa menempelkan ponselnya di telinga, sudut mulutnya terangkat sambil memandangi jalanan yang nampak sepi didepannya.

"Dean. . " Panggil melisa saat deruh keras menyapa telinganya.

"Mel aku akan landing sepuluh menit lagi " Dean memberitahu sembari melihat keluar jendela jet pribadinya.

"Aku ada dijalan dengan kecepatan 150km/jam" Sahut melisa dengan suara kelewat santai, satu tanggannya memegang ponsel sementara tangan lainnya mengengam stir mobil.

M or L (✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang