Ml23

4.1K 480 22
                                    

"A-P ap E-L el jadi ap.. el, apel" Pekik heboh lea setelah mengeja bacaan di bukunya.

Miss essy tersenyum dan mengacak gemas puncak kepala lea "terus ini.. " Tunjuk miss essy pada kata yang lea tulis dibawah kata apel.

Lea mendekatkan mukanya pada buku tulisnya "J-E tambah r jadi jel.  . " Eja lea sambil mengaruk pipinya kemudian matanya naik keatas menatap miss essy yang nampak geli melihatnya.

"Coba R.  . " Suruh miss essy mengerakan lidahnya hingga bergetar.

"R.. " Tiru lea

"J-E tambah R jadi jer. . "

"Jeeehhll isss cucah miss" Gerutu lea menekuk bibirnya.

Miss essy tertawa sambil mencubit pelan pipi lea karna saking gemasnya dengan anak muridnya itu"udah gapapa sampe sini aja dulu nanti dirumah belajar lagi nyambungin huruf R nya yah"tutur lembut miss essy dan membantu lea menutup bukunya "sekarang yeya pulang! Itu kakaknya udah nungguin " Lirik miss essy pada leo yang bersandar di pinggir pintu kelas dengan raut bosannya menunggui lea yang dapat giliran terakhir maju kedepan.

"Oke miss" Angguk lea, dia menarik bukunya dan merosot turun dari atas kursi lalu berlari kemejanya untuk mengambil ranselnya.

Setelah memasukan bukunya, lea mengendong tasnya dan berlari kecil mendekati leo "kak leo ayo puyang"ajak lea menarik tangan leo.

Leo yang ditarik  hanya pasrah saja saat tangannya diayunkan kedepan kebelakang mengiringi loncatan-loncatan kecil di setiap langkah kaki Lea, dia bersyukur tangannya buatan Tuhan kalau tidak sudah dari tadi copot juga.

" Kak leo itu tenapa lama-lame" Tanya Lea menatap heran orang-orang yang berkerumun didepan gerbang tk nya.

"Ndak tau " Leo megangkat kedua bahunya dengan raut acuh sama sekali tidak tertarik atau penasaran sedikit pun dengan apa yang terjadi dikeramaian didepan sana.

"Ayo kak Leo anti bibi anne yama nunggunya " Ujar Lea kembali menarik leo kedepan "ini timana lewatnya toh" Binggung Lea menggaruk pipi gembilnya, dia memelengkan kepalanya ke kanan kekiri mencari celah dari kerumunan orang tua dan anak-anak yang menutupi jalan.

"Awas yeya" teriak leo menarik lea saat melihat beberapa orang dewasa yang terdorong mundur dan hampir menabrak adiknya yang tengah asik mencari celah jalan agar mereka bisa keluar.

Lea syok dan secara spontan memeluk erat lengan kakaknya, dia mencebikkan bibir dengan perasaan kesal " Kak leo yeya mau puyang "desaknya dengan mata berkaca-kaca.

Leo jadi gelapan melihat adiknya yang akan menangis " Iya puyang, coba lewat citu" Tunjuk leo kebagian kiri gerbang yang terlihat sedikit celah, dia menarik Lea dan membawa adiknya menyalip diantara teman se tknya yang berada dibagian itu.

Keduanya akhirnya melewati gerbang, leo hendak kembali menarik adiknya namun nampaknya Lea tak ada niatan untuk bergerak "yeya ayo " Sentak leo mengengam erat tangan Lea didalam gengamannya.

"Bental deh kak, itu putli tenapa nangis " Tunjuk Lea kedepan sana dimana ada putri teman sebangkunya yang tengah menangis seraya memeluk kaki ibunya.

"Tante Jangan bentak ibu aku.. "

"Diem kamu bocah, gara-gara kamu anak saya ngak pernah merasakan kasih sayang ayahnya "

"Kamu dan ibu kamu ini sudah membuat keluarga saya hancur, ibu kamu juga seorang wanita seharusnya dia tau perasaan saya gimana. tapi apa, Dia merebut suami saya disaat dia tau suami saya sudah mempunyai saya "

"sudah cukup kalian bahagia diatas penderitaan saya  dan anak saya, dan sudah cukup juga kalian bermewah-mewah dengan harta saya. sekarang kembalikan semua yang suami saya berikan pada kamu Pakaian, kalung, jam, anting , dan tas itu, lepas semuanya! " Titahnya telak "asal kamu tau pria yang kamu rebut dari aku itu hanya pria miskin yang numpang hidup pada keluargaku" Ejeknya menatap sinis pada wanita dengan muka yang sudah tegang didepannya.

M or L (✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang