Ml16

6.7K 741 53
                                    

one year and four months later. .

Cklek..

"pah pah . . " 'Papa' Kepala mungil mengintip disela pintu, kaki gembulnya menjinjit dengan tangan bergelantung pada knop pintu.

Brukkk. .

" Hihihi. . "Tawa cekikikan terdengar geli saat melihat tubuh adiknya terjengkang kedepan mengikuti pintu yang terdorong terbuka.

Ilo yang terjatuh tengkurep mendudukan tubuh gemuknya, dua gigi putih bagian atasnya nampak karena mengikuti tawa sang kakak yang berdiri ditengah pintu yang sudah dia buka dengan susah payah.

Kaki gemuknya berjalan tertatih, alo membungkuk dan mengenggam tangan ilo. Dia menarik adiknya berdiri dengan susah payah dan hampir saja ikut terjengkang kebelakang karna tubuh adiknya yang kelewat gemuk dari tubuhnya.

" Mah mah. . " 'mama' Jari kecil alo menunjuk tempat tidur dimana Dean dan melisa tengah tidur saling berpelukan dibawah hangatnya selimut tebal mereka.

Ilo tertawa melihat papa dan mamanya "Un un in pah pah. . " 'Bagunin papa' Mulut ilo maju kedepan, dia menoleh pada alo dan menarik tangan kakaknya mendekati tempat tidur papa juga mamanya.

Kedua bayi gemuk itu berjalan dengan pelan dan tertatih sembari saling bergandengan mendekati sisi tempat tidur.

Mata bulat alo dan ilo saling memandang , bibir keduanya mencebik kesal saat melihat ranjang yang hampir sedagu mereka.

"Shiii.. "'Kursi' Girang ilo dengan mata berbinar saat melihat kursi yang biasa mereka duduki saat menonton dikamar papa mamanya.

Alo tersenyum lebar,dia berjalan pelan dan menarik kursi mendekati tepi tempat tidur dengan hidung berkedut karna kesusahan.

Ilo bertepuk tangan saat alo berhasil menarik kursi kecil yang lumayan berat untuk ukuran bayi seusia mereka.

"Iiikk... " 'naik' suruh alo pada ilo sambil menepuk kursi kecilnya dengan tangan gemuknya.

Dengan antusias ilo mengangkat kaki gemuknya dan menginjak kursi dengan tangan yang bergantung mengengam tepi kasur.

Ilo mengeram menarik tubuh gemuknya naik keatas kasur, hidung kecilnya berkedut dengan bibir terkulum ke dalam saat dia berusaha merangkak naik.

Tawa ilo pecah saat pantat tebalnya sudah terduduk diatas kasur kemudian dia berbalik untuk menarik tangan alo dan membantu kakaknya naik.

Brukkhh..

"Uuuuhh. . " Ilo melenguh sambil terlentang dengan tangan terkakai keatas, napasnya tersengal ketika dia mendongak. mata polosnya pun menatap alo yang sedang menindih tubuhnya.

Alo mendudukan tubuhnya sembari mengelus pipi gembulnya, dia menjulurkan tangannya  untuk mengelus perut ilo "aap... " 'Maaf'

Ilo tersenyum dan membalikan tubuhnya, dia mengangkat badan gemuknya dengan tangan sebagai penyangah.

"Pah pah un un. . " 'Papa bangun'Pekik ilo merangkak keatas badan dean.

Alo yang melihatnya cekikan sendiri, dia mengikuti adiknya. bedanya dia hanya duduk dibelakang mamanya dan menusuk-menusuki dengan pelan pipi putih mulus milik melisa "mah mah un un... "'Mama bangun' Mulut alo maju kedepan saat megucapkan kata bangun.

"Eughh.. " Melisa melenguh, dia mengerjapkam matanya sebelum membuka matanya dan menyipit melihat siapa yang sedang bermain tangan dipipinya.

"PAH PAH. . " Ilo menjerit geram menepuk dan  keras pipi dean.

Melisa terperanjat, matanya terbuka sempurna saat melihat kedua bayinya yang sudah usil di pagi-pagi hari seperti ini.

"Loh loh kok bisa disini.. " Kaget melisa setelah tadi sempat terpegun sejenak, dia bergegas duduk dan mengangkat alo yang ada disampingnya keatas pangkuannya.

M or L (✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang