Renjun, bunda dan papa kini tengah menikmati hidangan sebuah cafe. Namun Renjun merasa risih kali ini. Ia merasa di tatap seseorang dari belakang.
"kenapa njun??" Bunda yang melihat kegelisahan Renjun bertanya.
"anu bunda, injun kebelet"
"yaudah, sana ke toilet dulu" Bunda menunjuk ke arah toilet.
Renjun mengangguk dan berdiri, berjalan menuju toilet dengan tergesa.
Sesampainya di toilet, Renjun memasuki salah satu toilet disana. Saat keluar dari toilet betapa terkejutnya Renjun mengetahui seorang laki-laki seolah menunggu nya.
"hai, manis"
Renjun seolah ingin pingsan saat itu juga.
"ya??"
"nama?"
"eoh?" Renjun mengerjap mungil.
"nama kamu, siapa?"
"Renjun!"
"Renjun Jendral Destara, bener?"
Renjun mengerjap mungil,
bagaimana bisa dia tau nama ku?
dia psikopat?
atau, dia stalker?
dia mau bunuh injun?
injun salah apaa
Setelah lama bergelut dengan diri sendiri, Renjun dikejutkan oleh pengakuan lelaki di hadapannya kini.
"salam kenal, aku Jeffrey Venus Rafathan.."
Renjun seperti tak asing dengan nama ini,
"teman sebangku Guanlin Devan Rafandra,"
Renjun membelalakkan matanya terkejut,
"kamu, pacarnya guan?"
×××
"injun! kenapa lama banget? kamu buang air besar,kenapa bisa? makanannya ga enak?"
Renjun menggeleng selagi bunda mengomel.
"tadi, toilet nya harus di benerin dulu, bunda"
Bunda mengangguk faham,
"yaudah, udah kan makan nya?"
"hu'um!"
"Sekarang pulang, sebelum itu bunda mau ke pasar deket pesisir pantai dulu, ayo."
Renjun mengangguk, mendahului bunda dan papa yang sedang berjalan menuju kasir. Kini, ia tidak bisa berhenti memikirkan soal tadi..
KAMU SEDANG MEMBACA
bocah, guanren.
Teen Fiction"heh bocah, ngapain telat?!" "a-anu, tadi bantuin bunda jemur sprei, hng.." - © snwwtbz