08. Kenapa?

10.1K 1.6K 42
                                    

Renjun sekarang tengah berada di kelas. Melamun ke arah jendela. Melihat beberapa anak basket yang masih aktif walaupun sedang mendung.

"kenapa ga hujan aja sekalian?!!" Pekik Renjun.

"elah njun, kalo hujan ntar ga bisa jalan-jalan dong ama ayang guanlin ahay"

"nana! engga gitu! eum"

"heleh, ngaku. cemburu kan lo liat guanlin ama waketos nya."

"engga!"

"terus kenapa murung abis liat mereka?"

"eum itu kan.."

kringg

"aduh injun kebelet, mau ke toilet dulu yya! dada!"

Jaemin melongo, "alesan banget"

×××

Sekarang Renjun tengah mencuci tangan nya. Namun seseorang yang baru saja keluar dari toilet membuat Renjun kaku.

Tidak, itu bukan hantu.

"eum kka guan.."

"hm?"

"maaf ya, kemarin injun pulang dulu karena injun nunggu kak guan lama banget.."

"ga, maafin gua. gua yang bikin lo nunggu dan malah nganterin hyewon pulang."

"engga papa kok! ngga usah minta maaf yya"

"kalo gitu,lo juga ga usah minta maaf ke gua."

Hening kemudian, Renjun memainkan tangan nya yang dingin. Menggigit bibir bawahnya gugup.

"udah? masuk gih. dingin disini."

"eoh? yya.. duluan kka guan!"

"ya."

Renjun hendak membuka pintu, namun panggilan Guanlin mengurungkan niatnya.

"bocah!"

Renjun berbalik, "kenapaa?"

"lo sakit?"

Renjun menatap Guanlin gugup. Mengernyitkan keningnya, dan menggeleng ragu sebagai jawaban.

"engga."

"oh, yaudah sih. sana' masuk"

"eum ya."

Renjun membuka pintu, dan keluar. Sekarang hanya Guanlin yang tengah memandang kepergian Renjun sendu.

"kenapa? kenapa ga jujur aja?" lirih Guanlin.

"kak alin!!"

"heh bocah, jangan lari-lari nanti jatoh lo ntar!"

-

"heh bocah, ngapain lo pegang dada? abis di baperin siapa lu?"

"di baperin limbad, kak alin!"

-

"heh obat apaanih?"

"sembarangan obat! itu permen!"

-

"kak alin! kak alin sekolah mulu,"

"kalo ga sekolah ngapain? rebahan?"

"kasih makan kambing aja kalo ga sekolah!"

-

"kak? janji terus disini sama baejin yya!"

"kenapa harus? kan gua tetep disini. lu nya kali yang ninggalin gua."

"hum?"

"bilang aja kali lu sakit apa? itu obat. jelas banget."

"sakit.. sakit hati, abis di putusin malika."

×××

"lama amat ke toilet nya, ngaku lu. berak kan?"

"heh nana! engga, tau!"

"hahahah bercanda syangghhh"

Renjun hanya menatap Jaemin tajam. Mengerucutkan bibirnya, karena fokusnya belajar malah terganggu oleh Jaemin.

"abis ngobrol lu sama Guanlin?"

Renjun mendelik, "kok?"

"karena setiap lu abis ngomong sama Guanlin gua perhatiin kuping lu pasti merah."

Renjun dengan segera menutup telinga nya, malu. Jaemin hanya geleng-geleng kepala, namun kemudian menjahili Renjun tentang Guanlin.

Renjun kadang heran, Guanlin itu kelas 12. Tapi Jaemin malah memanggil nama nya saja.












tbc--,--

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tbc
--,--

bocah, guanren.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang