Jangan lupa follow + vote dan comment ya? Thank you💞
Revisi.
...
"Ehh bawa motornya pelan-pelan Hyung!" Aku mengencangkan peganganku di pinggang Renjun Hyung lalu menyandarkan kepalaku di punggungnya yang kecil. Dih nasib apes banget kalau ngak ada duit, serasa lagi nangis tapi ngak ada airnya.
"Ihh aku ngak bisa nafas Jen!" Protes Renjun Hyung memberontak minta kulepas, Hyung kalau kulepas sama saja dengan cari mati! Hiks- hiks tega banget sih, aku setuju dan 100% percaya dengan perkataan Doyoung yang bilang temannya Haechan seram-seram.
"Renjun! Berhenti disitu dulu!!!" Aku menepuk-nepuk pundak Renjun ketika kurasa ada sesuatu yang melonjak di tenggorakan minta keluar.
Hoek, hoek!
"Hah, huh -hoekk!" Hiks- hiks please aku ngak tahan lagi, pengen balik ke tubuh asliku sumpah!
"Jen minum dulu,
-maaf ya?" Renjun tiba-tiba muncul dari belakangku, melepas topi yang ada di kepalaku sambil mengelus-elus pundakku.
"Makasih." Aku meminum air itu sampai tanda, lantas bersandar di tembok dekat minimarket.
"Jen, itu lukanya ngak diobatin dulu?"
"Langsung pulang aja Hyung,
-capek saya mas capek banget!" Sambungku sedikit bergurau di akhir, ya tapi memang capek sih.
"Dih alay banget." Tiba-tiba Renjun menarik tanganku, masuk ke dalam minimarket ala indomaret itu.
"Hyung lapar ya?"
"Ngak."
"Jangan kabur!" Dia menyuruhku duduk di kursi dekat kaca, lantas mengambil keranjang lalu berjalan menuju rak-rak besi di ujung sana.
"Balik sini dulu, itu bibir kamu kalau ngak dikasih salep bekasnya lama hilang."
Renjun mengambil cotton bud dan salep yang tadi ia beli, lalu mengusap pelan cotton bud itu di bibirku yang sedikit robek gara-gara nenek lampir bitch sialan itu!
"Cantik." Heh mulutku kok gerak tiba-tiba ya? Sumpah, itu bukan apa yang mau kubilang!
"Apa?"
"Nothing." Jawabku terkekeh di akhir. Ohh ya ngomong-ngomong sekarang udah jam 1 bukan siang, alias malam. Untungnya minimarket disini bukanya 24 jam, hihihihi bebas dari paparazzi deh.
"Mark!" Teriakku dari atas motor ketika melihat Mark Hyung turun dari mobil.
"Hyung-hyung, berhenti disini aja." Aku menepuk-nepuk pundak Renjun, lalu turun dari motor tinggi itu, menemui Mark yang sedang berbicara dengan
KAMU SEDANG MEMBACA
Switchin'
Fanfiction'T-tunggu, aku siapa? aku dimana?' kira-kira seperti itulah reaksiku ketika pertama kali bangun sebagai LEE JENO. Ee-um kalau dipikir-pikir lagi, menjadi Lee Jeno tidak seburuk itu kok! teman-temannya baik, perhatian walaupun kadang sedikit jahil pl...