...
Bruk...
"Mianhae sunbaenim."
"Sunbaenim baik-baik saja? Tidak ada yang sakit?"
"Aku baik-baik saja." Wanita itu tersenyum ramah kepada laki-laki yang menabraknya, lalu membersihkan roknya yang sedikit kotor akibat debu di lantai.
"Sekali lagi, maafkan aku sunbaenim." Laki-laki itu membungkukkan badannya sebagai tanda formalitas dan lari dari tempat itu, Hei, tujuannya keluar dari ruang tunggu karena panggilan alam! Bisa bahaya kalau bom tiba-tiba meledak di tempat itu.
.
.
.
"Yak Pok-pak!"
"Pelankan suaramu!" Lisa menatap sinis pria berisik yang memanggilnya.
"Cih, Makan tidak ajak-ajak." Rutuk Bam-bam, duduk di kursi samping Lisa duduk dan merebut Ice cream milik teman dari masa embrio-nya itu.
"Dasar rakus!"
"Kalungmu?" Tanya Bam-bam, sedikit heran melihat Lisa tidak memakai kalung yang selalu gadis itu pakai.
"Jatuh." Jawab Lisa lantas mengambil kalung di dalam kantong bajunya dan mengaitkan kalung itu di leher jenjangnya.
"Ohhh."
Ting!
Renjun
| Jeno kau ada dimana?Panggilan alam! |
Renjun
| Heol! baunya tercium sampai disini!◜ ◡◝ |
Renjun
| Yak jangan dianggap serius
aku hanya bercanda.Aku tau |
Renjun
| Jangan lama!Iya-iya |
Flushh...
Bunyi dari salah satu bilik toilet, tanda si pengunjung toilet selesai bertelur. Jeno membersihkan tangannya, menggunakan kalungnya yang tadi sempat jatuh, dan berjalan keluar menuju ruang tunggu.
Di Dorm
"Yang terakhir sampai cuci piring!" Teriak Jaemin dari ruang makan lantas membuat getaran hebat di dalam dorm. Hei ini bukan gempa atau semacamnya, lebih cocok disebut dengan orang yang malas mencuci piring.
"Siapa yang tiba terakhir?" Tanya Haechan bingung, masih dengan sisir yang tersangkut di rambutnya.
"Chenle dan Jisung."
"Hahahaha, tidak sia-sia aku makan nasi 2 tahun lebih cepat dari kalian." Ejek Renjun, merasa lega.
"Yak Renjun Hyung tunggu balasanku." Jawab Chenle dengan smirk jahil di wajahnya.
"Okay, jadi- Jisung dan Chenle jangan lupa bersihkan meja makan dan cuci piringnya ya?"
"Iya-iya."
"Hyung palli!" Palli? Tentu saja suara Haechan.
"Iya-iya. Sinikan piringmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Switchin'
أدب الهواة'T-tunggu, aku siapa? aku dimana?' kira-kira seperti itulah reaksiku ketika pertama kali bangun sebagai LEE JENO. Ee-um kalau dipikir-pikir lagi, menjadi Lee Jeno tidak seburuk itu kok! teman-temannya baik, perhatian walaupun kadang sedikit jahil pl...