...
"NOONAAAA BANGUNNN!!!" Aku mengerutkan dahiku bingung ketika suara cempreng nan toa itu menusuk gendang telingaku.
"NGAK USAH TOA, udah bangun dari tadi!"
"Kenapa?" Tanyaku membuka pintu yang membatasi kamarku dan Jeno.
"Ibunya Noona suruh aku ke butik buat acara sebentar malam."
"Jam berapa?"
"Jam 8 pagi."
"Hihh, cepetan ganti baju! Ini udah jam 7, kenapa ngak bilang dari tadi?!"
"Keasikan main game Noona hehehehe..." Ahh aku nyesal kasih ke Jeno ponselnya tadi subuh.
Tringgg...
"Miss Lisa?" Miss? Pfttt dia itu SIR okey?
"Miss Lisa?" Tanya pegawai itu sekali lagi kepada Jeno yang berdiri di sampingku. Anak ini lagi ngapain sih?
"Jawab." Bisikku seraya mencubit sedikit tangan Jeno.
"Ehh- iya." Jeno tersenyum kepada wanita berusia 30 tahun-an di depan lalu membungkukkan badannya.
"Ini temannya ya?"
"I-iya."
"Lewat sini." Pelayan itu mengajakku dan Jeno masuk ke dalam ruangan luas nan megah itu, lalu menyuruhku duduk di sofa.
"Miss Lisa." Ujar pelayan lainnya menyuruh Jeno masuk ke dalam ruang ganti.
Ahahahaha ekspresinya Jeno lucu banget! Kayak anak bebek yang tersesat di kandang angsa.
"Noona!" Kuangkat kepalaku, menoleh ke arah asal suara yang tentu saja kukenal, apa lagi kalau bukan suaraku?
"Waww gaunnya bagus!" Ini reaksi jujurku ya, bukan dibuat-buat untuk kesenangan orang lain.
"I-iya sih." Sahut Jeno ragu, kayaknya dia ngak nyaman pakai gaun itu deh. Mungkin kependekan atau lengannya terlalu rendah?
"Kalau dilihat dari dekat gaunya terlalu flat! Ada yang lain?"
"Eh-m baik tuan, Miss silahkan lewat sini." Dapat kulihat Jeno tersenyum cerah kepada wanita berseragam itu, lalu mengikutinya ke dalam.
"Y-yang ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Switchin'
Fanfiction'T-tunggu, aku siapa? aku dimana?' kira-kira seperti itulah reaksiku ketika pertama kali bangun sebagai LEE JENO. Ee-um kalau dipikir-pikir lagi, menjadi Lee Jeno tidak seburuk itu kok! teman-temannya baik, perhatian walaupun kadang sedikit jahil pl...