Jangan lupa follow akun author + vote & commentnya yaa, Makasih💖🙌
...
"Sepedanya aku yang bawa." Jeno naik ke atas sepeda berwarna biru itu lalu menepuk-nepuk bangku sepeda dibelakangnya, mengisyaratkan laki-laki itu untuk naik.
"Cewek atau cowok sih? Tomboy banget." Tanya laki-laki itu, duduk di bangku kecil sepeda dengan posisi terlalu feminin.
"Noona duduknya yang benar dong! Ingat gender pliss..." Sahut Jeno lantas dihadiakan tabokan oleh pria yang duduk dibelakangnya.
"Ehhh kamu nyerang balik ya?"
"Itu tau."
"Noona hafal peta hutan ini kan?" Tanya Jeno, masih takut tersesat di hutan rindang itu.
"Iyalah! Dari kecil aku selalu main disini, ngak mungkin lupa."
"Eh-m okey,
-duduknya yang benar!"
"Heh ini udah benar ya." Jeno memutar bola matanya malas, pasrah kalau tubuhnya lecet sewaktu-waktu. "Terserah deh, terserah."
"Ehh pelan-pelan!" Protes Lisa, ketika manusia kelebihan energi di depannya ini mengendarai sepeda di atas kecepatan rata-rata. Salahkan Lisa yang tidak menyediakan sepeda di rumahnya, sudah tau kan Jeno paling suka yang namanya sepeda.
"Ini udah pelan Noona."
"Pelan darimana?!" Sahut Lisa, mengeratkan pegangannya di bangku sepeda.
Gadis berkedok pria itu menolehkan kepalanya ke samping kiri dan kanan, berusaha mengingat-ingat lagi letak hutan tidak terlalu luas ini.
Gadis itu menyipitkan matanya, ketika tidak sengaja melihat danau tertutup pepohonan di samping kirinya lalu berkata, "Ehh- ehh stop di sini dulu!"
"Kenapa?" Tanya Jeno, memarkir sepeda biru itu disamping pohon.
"Wahh ngak nyangka, ternyata masih ada?"
"Ehh tunggu dulu!" Jeno baru saja memarkirkan sepedanya di dekat pohon, lalu mengikuti Lisa yang tiba-tiba saja berlari masuk ke dalam pepohonan tinggi nan padat itu.
"-WOW!" Kagum gadis itu ketika retina matanya menangkap refleksi danau cantik di depan.
"Airnya jernih banget Noona!"
"Iya hiks- hiks masih ada ternyata." Sahut Lisa berlebihan, heh salahkan danaunya yang terlalu cantik.
"Please welcome, one of my favorite place in this beautiful forest!" Ujar Lisa berlebihan sambil mengayunkan tangannya bak pangeran.
"Dih berlebihan banget."
"Biarin, yang penting kamu suka."
"Hah?"
"Maksudku danaunya, iya kan?"
"Iya." Jeno berjalan mendekati jembatan danau lalu duduk di situ sambil menggoyang-goyangkan kakinya di dalam air.
"Ini ngak ada buayanya kan?" Tanya Jeno memastikan.
"Ngaklah! Dulu aku sering berenang disitu masih hidup sampai sekarang tuh."
"Danaunya dalam ngak?" Tanya Jeno tanpa menoleh ke belakang.
"Menurut kamu?" Tanya Lisa balik sembari memainkan air danau dengan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Switchin'
Fanfiction'T-tunggu, aku siapa? aku dimana?' kira-kira seperti itulah reaksiku ketika pertama kali bangun sebagai LEE JENO. Ee-um kalau dipikir-pikir lagi, menjadi Lee Jeno tidak seburuk itu kok! teman-temannya baik, perhatian walaupun kadang sedikit jahil pl...