Ini bukan anakmu.
Vivian bangkit. Dia berjalan kepada Darel dan meletakkan tangannya di bahunya.
"Bahkan jika kau tidak terima, anak ini adalah anaknya. Saat melakukannya denganmu, aku sudah minum pil kontrasepsi. Kau lupa? Kau sendiri yang mengingatkanku waktu itu"
Adryan ingat.
Saat mereka pertama kali berhubungan, dia secara khusu menelfonnya dan mengingatkannya untuk minum pil KB.
Pada saat itu, dia hanya memikirkan untuk menghindrinya seperti wabah. Sekarang, dia hanya merasa menyesal sampai ususnya terjepit.
Wajah Adryan pucat.
Dia benar-benar tidur dengan Darel.
Adryan hanya merasa lemas, bahkan dia sedikit linglung.
Vivian benar-benar mengkhianatinya.
Tidak peduli seberapa sering dia menghinanya, Vivian mencintainya selama bertahun-tahun.
Jadi bagaimana dia hanya menghinanya seperti biasa dan dia akan berubah total?
Itu sangat mustahil.
Jadi dia pikir Vivian mendekati Darel hanya ingin membuatnya marah.
Tapi.....
Adryan mendongak dan melihat Darel tersenyum sangat bahagia. Dia mengulurkan tangan dan dengan lembut menutupi perut Vivian.
"Vivi, bagaimana menurutmu apa nama panggilan anak kita?"
Vivian berpikir sejenak, kemudin tersenyum lembut "Terserah padamu."
Darel tersenyum bahagia "Oke, aku akan bertugas memilih nama anak pertama kita."
Jari-jari Adryan mengepal erat. Urat biru di tangannya timbul dan tulang jarinya berdetak.
Dia hanya merasa darahnya mengalir deras, dadanya serasa dibongkar melihat pemandangan manis sepasang kekasih didepannya.
"Vivi, aku akan memberimu satu kesempatan terakhir, anak siapa yang ada di perutmu?"
Jika Vivian hanya ragu-ragu, anak itu pasti miliknya, kebohongannya, dia masih bisa memaafkannya.
Tapi Vivian tidak sedikitpun ragu. Dia menatap Adryan dengan malas, menjawab seolah-olah berbicara pada orang bodoh.
Jadi dia mengulang lagi,
"Ini bukan anakmu."
Nada suaranya sangat yakin dengan sadar.
Adryan terhuyung mundur beberapa langkah dan menabrak dinding koridor. Tiba-tiba dia tersenyum dingin, wajahnya yang terdistorsi membawa semacam teror.
Itu terasa mengerikan.
"Sangat bagus, kalian berdua sangat berani." Suaranya sangat dingin.
Setelah itu, Adryan berjalan keluar.
Saat dia melewati mereka, dia tiba-tiba berbalik dan tersenyum mengerikan kepada Darel.
"Cepat atau lambat, aku pasti akan menghancurkanmu"
Sedetik setelah Adryan pergi, tubuh Vivian tiba-tiba melembut, dan wajahnya yang tenang berubah menjadi malu kuyu.
Darel segera meraih dan memegangnya.
Setelah terdiam beberapa saat, dia menghela napas, kasihan.
"Apa kau masih mencintainya?"
Bulu mata Vivian menunduk, matanya agak kosong. "Aku tidak mau mencintainya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinderella (Ex wife)
RomanceAdryan: "Aku ingin becerai!" Vivi: "Tapi aku sangat mencintaimu" Adryan melemparkan surat cerai ke wajah vivian , berkata dengan keras "kau orang desa tidak pantas menjadi istriku. Cepat tanda tangani" Setelah bercerai Adryan melihat Vivian bergande...