13

3.4K 246 8
                                    

Hatiku tidak bernilai, tapi tetap saja, kau bahkan tidak menyukai tubuhku.

Adryan tidak bisa tidur beberapa hari terakhir, hanya mencoba memahami hatinya yang tidak tenang dan darahnya yang mendidih.

Perasaan ini membuatnya tidak tahan dan sangat kesal.

Dia melihat surat nikahnya.

Alasan mengatakan bahwa wanita ini mengandung anak pria lain.

Wanita kotor seperti itu, bagaimana mungkin dia masih sangat ingin memilikinya?

Tapi, hatinya tertusuk, dan pikirannya terus mengingat sosok Vivian.

Ini membuatnya tidak bisa tidur dan otaknya akan meledak.

Lima belas kali dia salah membaca laporan, dan salah menulis rencana.

Dia akhirnya menundukkan kepalanya yang biasanya terangkat sombong.

Dia ragu-ragu, setelah beberapa saat, dia membuat panggilan yang hati-hati.

Teleon berderng beberapa kali, dan jantungnya berayun ke kanan dan ke kiri.

Dia tidak tahu berapa lama bagi Vivian untuk menjawab telepon.

"Hallo" suaranya tanpa emosi.

Adryan merasa sedikit pahit di tenggorokannya. Setelah berulang kali memikirkannya, diaragu-ragu berkata, "Tolong kembali padaku, aku akan memaafkanmu."

Vivian diam.

Ada kesunyian lama di sisi lain telepon.

Adryan juga kehabisan semangat dan tidak mau memohon lagi.

Dia sudah mengalah sejauh ini, bukankah wanita ini harusnya bersyukur?

Sisi Vivian masih berkelebat antara pikiran dan hatinya untuk menjawab Adryan.

Akibatnya, dia belum memutuskan dan telepon ditangannya tiba-tiba diambil.

Itu Darel.

Ekspresi dan nadanya sangat sarkastik, "Aku harus mengatakan padamu Adryan, Vivi sudah menerima lamaran pernikahanku. Jika kau seorang pria, ceraikan dan lepaskan dia."

Adryan merasa kata-katanya hanya menamparnya. Rasa sakit di wajahnya memukulnya.

Dia menggertakkan gigi dan berkata, "Kau, biarkan Vivian menjawabku dulu."

Darel memutar matanya. "Kau hanya akan bertanya apa dia masih mencintaimu atau tidak, dan beberapa omong kosong semacam itu. Aku akan menjawab. Itu bukan anakmu, dia tidak mencintaimu, kalian bercerai dan kau keluar dari hidupnya, itu saja."

Selesai, dia menutup telepon dan mematikan, bersih dan rapi.

Vivian terpana.

Darel berbalik, ekspresinya lembut.

"Orang macam Adryan harus ditangani seperti ini. Jika kau mengatakan satu kata lagi, dia akan bedpikir kau masih mencintainya. Jadi, aku menyelesaikannya untukmu."

Suara Vivian agak goyah. "Kapan kau melamarku?"

Darel memerah, bahkan setelah berdebat dalam pikirannya, dia masih malu.

Tapi masih dengan keras kepala berkata, "Aku hanya berusaha menyingkirkannya, kalau tidak, kau masih terjerat dengannya. Sebenarnya....."

Vivian memelototinya.

"Sebenarnya....." dia lebih gugup.

Tiba-tiba, dia menghirup napas panjang, dan menjawab dengan alasan yang paling dangkal "Aku cukup baik untuk menjadi  seorang suami."

Cinderella (Ex wife)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang