***
"Jev."
"Ha?"
"Eksoterm sama endoterm apaan Jev?"
Jevano membanting pulpennya. Mendesis kesal seraya melotot pada Rachella. Bibirnya baru saja tertutup usai menjelaskan materi laju reaksi pada Rachella beberapa menit yang lalu. Namun anak bodoh itu masih saja bertanya lagi.
"Barusan juga gue selesai jelasin."
Pundak Rachella layu. Wajahnya cemberut sambil menatap kosong lembaran kertas di hadapannya.
"Gak paham orang lo jelasinnya cepet banget."
"Tolol!" maki Jevano emosi. "Udah tolol pake nyalahin orang lagi."
"Huuu... Jeva pekok, Jeva pekok..." Rachella balas menyoraki Jevano pelan.
Lalu cowok itu membuka buku catatan. Membalik halaman demi halaman dengan kasar hingga lembaran kertas itu mengeluarkan bunyi. Rachella hanya merengut. Marah-marah doang kerjaannya!
"Lu baca nih! Habis itu salin!"
"Li bici nih! Hibis iti silin!" Rachela menerima buku itu dari Jevano dengan bibir yang sibuk mengolok-olok Jevano.
Sadar dirinya dijadikan bahan lelucon oleh Rachella, Jevano menggebrak meja. "Ada masalah apa lu? Gak suka?" tanya Jevano dengan nada penuh ancaman.
Rachela buru-buru menggeleng. "Nggak kok! Gue mah suka dibully sama lo."
"Kalo gitu buruan disalin!" perintahnya lagi.
"Iya... Iya..."
Terpaksa, akhirnya Rachella mengambil pulpen dan mulai menulis. Setiap Rachella hendak istirahat, tatapan tajam dan mengancam Jevano selalu diarahkan padanya. Menusuknya. Seolah Rachella baru saja melakukan dosa besar. Rachella merinding. Ia tidak berani istirahat. Kembali menulis meskipun tangannya pegal adalah hal yang tepat untuk dilakukan daripada berakhir diomeli oleh Jevano.
"Jev."
"Paan?"
"Indomie seblak yuk."
Jevano melirik Rachella sejenak sebelum kembali fokus mengerjakan soal-soal kimia di buku. "Nanti aja."
"Padahal tadi janji bawain indomie seblak!"
"Nanti lu makan doang gak mau belajar."
"Dih! Kata siapa?!" Rachella mendengkus keras. Kakinya diselonjorkan sengaja mengenai kaki meja hingga meja itu bergeser. Mengganggu Jevano yang sedang fokus menulis.
"LO MAH KALO LAGI BELAJAR BARENG BERUBAH JADI JAHAT, JEV! MALES GUE!" teriak Rachella kesal.
Jevano menghempaskan pulpennya. "Lu tolol, sih! Coba aja kalo lu pinteran dikit!"
KAMU SEDANG MEMBACA
temen doang.
Novela Juvenil"Jangan deket-deket Zidan gue bilang." "Ya kenapa? Lo pacaran sama Caca aja gue nggak ngelarang?" "Gue bilang jangan ya jangan!" "Apaan sih gak jetot lo anjing!" ©2021