08. memaafkan

83.2K 2.1K 28
                                    

"Memaafkan walau berulang kali di beri kecewa Is the highest level of love anyway"
-Tn. Langit

Arka melepaskan mulutnya dari puting payudara Audrey saat merasakan handphone nya bergetar.

Arka mengangkat telfon masuk, Audrey langsung menegakkan badannya dan memakai kaos nya.

"Hallo?"

"Hello, Mr. Basupati?"

"Yes, it's me. Why?"

"Tuan Arya berada di rumah sakit"

"Arya? why is he in the hospital?"

"Accident"

"Okay, tunggu saya disana ya"

Arka langsung mematikan telfon Tersebut dan mengambil jaketnya. Audrey melirik Arka dengan penuh pertanyaan.

"Why?" Tanya Audrey, Arka melirik ke arah Audrey sebentar, "Arya kecelakaan." Jawab Arka membuat Audrey membelakkan mata nya

"Gue ikut" ucap Audrey, Arka menghembuskan nafas pelan lalu mengangguk singkat.

"Ajak Alana, Arya pasti nyari Alana duluan" ujar Arka, Audrey hanya mengangguk singkat.

***

Mobil Arka dan Raka memasuki pekarangan rumah sakit, kedua mobil tersebut terparkir berjejer.

Keempatnya keluar dari mobil dan langsung menuju ke dalam. "Arya Galexton Edward" ucap Raka pada satpam yang berjaga.

"Ruang UGD timur" jawab satpam Tersebut, Raka mengacungkan jempol nya.

Mereka langsung masuk, bersamaan dengan dokter yang baru saja keluar dari ruang UGD.

"Dok? Keadaan Arya gimana?" Tanya Alana, Audrey mengelus bahu Alana bermaksud agar Alana tidak terburu buru.

"Arya tidak apa apa, dia hanya sedikit luka robek di bagian lengan nya. Untuk kondisi lainnya, dia hanya shock akibat tabrakan dadakan tadi. Oh iya, tadi dia bicara bahwa dia ingin bertemu dengan sosok bernama Alana" jawab dokter tersebut

Alana merasa lega namun ada sedikit rasa bersalah telah mendiami Arya hingga Arya mengalami kecelakaan.

"Ih ini ya, si Alana Alana yang di beritakan Deket sama pak Arya? Kok sekarang Deket sama pak Raka dan pak Arka sih? Murahan ya?"

Alana yang mendengar cibiran dari wanita yang melewati dirinya pun langsung membalik badannya.

"Apa kabar sama anda? Gonta ganti pasangan, gak punya harga diri ya?" Balas Alana dengan suara dinginnya

"Eh enak aja Lo kalau ngomong!" Bantah wanita tersebut. Alana terkekeh

"Kok ngebantah? Tepat sasaran ya ucapan saya?" Tanya Alana berhasil membuat wanita tersebut diam

"Balik deh Lo! Jangan bikin rusuh di rumah sakit" ujar Audrey gregetan melihat lagak sombong dari wanita tersebut.

"Dasar cabe." Ujar wanita tersebut menunjuk wajah Alana dengan jari telunjuknya.

Alana dengan mudahnya memegang tangan tersebut hingga berbunyi, Patah. "Cantik kayak saya, emang cabe but mahal untuk di beli. Tapi cantik dan cabe kayak kamu lebih murah daripada yang ada di pasar" balas Alana menghentakkan tangan wanita tersebut.

"Udah gak usah di ladenin mending Lo ke dalam Al jenguk di Arya" lerai Arka Sebelum nyawa wanita yang di ketahui nya siswi SMA Antartika.

Alana berdecih melihat wanita tersebut kesakitan, Alana langsung masuk ke dalam UGD dan tidak mempedulikan wanita tersebut yang sedang kesakitan akibat jari nya di patahkan olehnya.

Alana menghampiri brankar Arya, di sana Arya sedang menatap langit langit ruangan.

"Ar" Panggil Alana membuat Arya menoleh ke arah Alana. Arya tersenyum kecil lalu menepuk ruang kosong di samping Brankar yang di di tiduri oleh nya

"Sini" ucap Arya membuat Alana langsung menghampiri Arya. "Kok bisa kecelakaan? Engga fokus di jalan? Ngelamun? Mikirin apa?" Tanya Alana

"Cara buat kamu balik ke aku" jawab Arya, Arka dan Audrey yang melihat itu berganti eskpresi menjadi cengo

Aku? Kamu?

"Al udah maafin Arya tapi Al masih pingin sendiri tapi denger Arya masuk rumah sakit jadi gak mau diemin Arya lagi nanti Arya gak sembuh sembuh kalau banyak pikiran" ucap Alana

"Ga--"

"Tidur sekarang"

"Na--"

"Tidur Arya"

"I--"

"Tidur!"

"Mampus gak di kasih waktu buat ngomong" ledek Audrey tertawa kecil, Arya mendengus kesal dengan ledekan Audrey

Arya langsung memejamkan matanya dan mulai menjelajahi alam mimpi nya.

"**

Sudah up tidak gantung gantung lagi.

Perfect boy [ 21+ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang