🎈LIMA BELAS🎈

340 27 2
                                    


_HAI ECHA_

"Bar, lo yakin mau bawa Floren ke markas?" tanya Dalvin mengerutkan dahi. ya sebenarnya tidak, tapi Bara rasa itu perlu karena Floren juga teman Echa. bukan hanya Black Wolf, Bara akan mengenalkan Floren kepada Ardo dan anggota Rine-X lainnya.

"yakin. emang kenapa?"
"pikir aja lah sendiri." itu bukan jawaban dari Dalvin melainkan Lucas. geram rasanya dengan sikap Bara yang tidak tahu menahu tentang perasaan Echa.

***
ditempat lain, Echa tengah bersantai. hanya mengenakan daster dan rambutnya yang dicepol benar benar menggambarkan real seorang Echa. tidak perlu bergaya, imbangi saja kapan harus jadi gembel dan kapan harus memerhatikan penampilan.

"Abang mau kemana?" tanya Echa dengan cemilan ditangannya. "udah gue bilang kan mau ke markas?" ucap Ardo balik bertanya. dengan pelan, ia juga mengacak gemas rambut adiknya itu.

"ikut dong," kali ini Echa menjadikan Ardo sebagai pusat perhatian sepenuhnya.

dengan tatapan tidak suka Ardo langsung menggelengkan kepala tidak setuju. lalu, Ardo juga mengambil posisi duduk disamping Echa dan merangkulnya.

"dari tadi juga gue kan udah ngajak lo Cha. cuma sekarang gue tarik ucapan yang tadi." jelas Ardo spontan membuat Echa terlonjak. "lah kok gitu? kenapa emang?"

Ardo menghela napas pelan, ia merebut cemilan ditangan Echa dan langsung memakannya seenak jidat. "udah malem, nggak baik anak cewek keluar malem malem."

"nggak bisa gitu dong. emang gue keluar sama siapa orang sama abang sendiri juga. lagian nanti Emma sama yang lain kan ikut, jadi gue nggak sendiri bang." tolak Echa yang masih tidak terima. mendengar celoteh adiknya, hampir saja Ardo tersedak cemilan. Echa kalau sudah tidak terima memang seperti itu, kekeh dan tidak mau kalah.

"abang sih oke-oke aja. emang lo nggak takut dighibahin tetangga?"
"dih takut kenapa? emang gue nguras beras dirumah mereka? kan kagak. fiks pokoknya ikut."

hm.. sepertinya permintaan Echa tidak bisa ditawar apalagi di tolak. ya seperti biasa, Ardo akan mengalah dan membiarkan apa mau gadis itu.

"yaudah gue tunggu diluar. cepet ganti baju, GPL." perintah Ardo lalu beranjak pergi dari posisi duduknya.

dengan senyuman penuh kemenangan, sungguh Echa benar benar senang. "lima menit bos," ujarnya, dan berlari ke kamar untuk mengganti pakaian.

***
sesampainya dimarkas, Ardo langsung memarkirkan motornya didepan markas. ternyata sudah banyak yang menunggu, sudah ada motor Bara, Bobby, Dalvin dan Lucas disana. kalau tidak karna Echa, pasti sudah dari tadi Ardo datang lebih awal.

tadi terakhir Emma mengirim pesan kepada Echa kalau dia, Gea dan Lea sudah ada disana.

"tumben dateng terakhir," ucap Edric diangguki Marsel. Ardo hanya mengangguk pasrah, "iya cuma gara gara nunggu tuan putri."

Echa tersenyum malu mendengarnya, "aaa abangg.. baik banget sih." puji Echa yang membuat Edric, Ardo dan Marsel terkekeh kecil.

tidak lama kemudian Agam datang. Agam itu salah satu anggota Rine-X ya guys. "ayo masuk, didalem udah ditungguin Bara."

"iya ayo." ucap Ardo menggandeng tangan Echa erat. saat ke limanya masuk, orang pertama yang Echa lihat adalah Bara. Echa tersenyum lebar, Bara pun sama tersenyum lebar ke arah Echa. namun, senyuman Echa langsung luntur ketika ada gadis lain yang duduk tepat disamping Bara. yaitu Floren.

"bukan saatnya over thinking Cha." gumam Echa refleks mengeratkan genggaman tangan Ardo. "kenapa Cha?" tanya Ardo mengikuti arah pandang Echa. dengan senyuman kaku, Echa hanya menggelengkan kepala.

HAI ECHA [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang