🎈DUA PULUH LIMA🎈

391 29 3
                                    


_HAI ECHA_

Echa menatap satu persatu semua orang yang ada didepannya. orang orang yang saat ini tengah sibuk memberi semangat untuk Eva dan Floren tanpa memperdulikan Echa.

semua siswa siswi, guru dan beberapa anggota Black Wolf dan Rine-X di depan sekolah. menunggu bus pemberangkatan datang yang akan mengantarkan peserta lomba olimpiade dari sekolah tercinta.

Echa menghela napas panjang. hari ini dia akan melupakan semuanya terlebih dahulu. pertama yang akan Echa jadikan kefokusan adalah materi materi yang sudah ia pelajari selama ini untuk lomba.

Echa bisa tanpa mereka. jika mereka bisa tanpa Echa, kenapa Echa tidak? tentu saja Echa bisa.

untuk Floren, orang orang yang sudah mengabaikannya, bahkan penyakitnya sekalipun, saat ini Echa tidak memperdulikan hal itu.

"Eva, Floren, fighting ya.." ucap Lea dan Gea bersamaan. dengan masing masing senyuman manisnya, Floren dan Eva pun mengangguk.

Ardo tersenyum lebar melihat semangat Eva dan Floren. dan ya, tentu saja sosok kakak seperti Ardo tidak akan melupakan adiknya yang ia yakini saat ini tengah marah.

dalam diam, Bara memperhatikan Echa. ingin sekali Bara mendekati kekasihnya itu, lalu memeluknya erat dan membisikan sebuah semangat. tapi apalah daya, egonya sangat besar. sebelum Echa mau meminta maaf dengan Floren, itu tandanya Bara juga akan terus menjauhi Echa.

goblok emang ya si Bara.

Echa melipat kedua tangannya kedepan, melirik sebentar jam yang menggelang di pergelangan tangannya.

"Hai," sapa Emma yang entah datang dari mana. btw sudah dua hari terakhir ini Echa baru bertemu Emma. ya, dua terakhir ini juga Emma alfa sekolah karena sakit.

"semangat ya, sahabatnya Emma. mwah." sosor Emma tiba tiba mengecup pipi kanan Echa. dengan kekehan kecil, Echa hanya mengangguk. ingin sekali Echa segera menyingkirkan gadis didepannya itu.

selain Emma, Gretta juga ada bersama Ilham. raut wajah Gretta tidak bisa berbohong. sepertinya sang empu tengah merasa cemas dengan sesuatu.

"Gretta, are you oke?" tanya Echa menyentuh pelan tangan Gretta.

Gretta mendekat, "harusnya gue yang nanya lo. lo nggak papa kan?" tanya Gretta balik.

Echa tersenyum kaku, ia menggelengkan kepala berkali kali meyakinkan semua orang yang tengah menatapnya.

"emang Echa kenapa?" kali ini emma yang bertanya. lagi lagi Echa menggelengkan kepala, "nggak kok, gue nggak papa." bohongnya menipu semua orang.

Ilham yang sudah curiga dari tadi malam pun hanya pura pura percaya. sebenarnya Ilham tau kalau Echa tidak baik baik saja, banyak sekali pertanyaan pertanyaan yang ingin Ilham tanyakan. tapi, melihat kondisi sekitar, selain Echa tidak menjawab, Ilham juga tidak mau membuat semua orang ikut bertanya tanya.

"Cha, semangat ya bucinnya Bara." ujar Ilham menggoda Echa. Echa menggebug agak keras punggung Ilham. hal itu berhasil membuat Emma, dan Gretta tertawa lepas.

tiba tiba..

"Echa Megan Paramitha, tungguin gueee!!!"teriak Edric berhasil menjadi pusat perhatian semua orang.

HAI ECHA [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang