Bab 14: Takut

7 1 0
                                    

Dua minggu kemudian, Rara sudah pulih seperti biasanya. Dan kemarin Umi pamit kembali ke Yogya karena banyak urusan yang menanti disana. Dan Rara pun akan kembali lagi ke pesantren,krena sangat rindu sekali dengan santri maupun santriwatinya.

Rara pun mendekati gerbang pesantren, tiba-tiba ada santriwati dari kelas 7 yang melihatnya dan berteriak kepada teman-temannya “ Hei, Ustazah Rara sudah kembali” mereka berkumpul menyalami sambil memeluk Rara sampai ada yang menitikan air matanya.

“Kamu kenapa nangis sayanag?” Tanya Rara.

“Enggak papa kok ustazah, Saya piker Ustazah tidak akan kembali lagi.” Jawab anak itu sambil annagis tersedu-sedu.

“Sudah-sudah, buktinya ustazah kembali lagi dan tetap bersama kalian kok.”

Ternyata dari pojokan diam-diam Ustaz Alif kagum kepada Rara,  melihat keakrabannya kepada santriwati. 

“Ternyata dia wanita yang sangat dewasa,” ucap Ustaz Alif dalam hati.

Akhirnya Ustaz Alif menemui Ustad Sobiri.

“Assalamualaikum Ustad,” ucapnya

“Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, Ustad Alif? Sini-sini duduk,” jawab Ustaz Sobirin dan mempersilahkannya duduk.

“Gini ustaz, sepertinya sudah saatnya saya menyempurnakan agama ustaz,”

“Masyaallah, bagus Ustaz Alif. Jadi bagaimana selanjutnya apakah sudah ada yang cocok di hari ustaz?” Tanya Ustaz Sobiri.

“Sebenarnya ada ustaz, tapi saya takut apakah ia bakalan mau menerima saya.”

“Kalau boleh tahu siapa ya ustaz? Mana tahu kan bisa kita tanya.”

“Ustazah Rara tad,”

“Masyallah, Ustaz Alif sama Ustazah Rara sangat cocok sama-sama cerdas.”

Setelah berbincang-bincang, Ustaz Sobirin menemui Ustazah Aisyah istrinya dan mengatakan apa yang dikatakan Ustaz Alif tadi.

“Umi, ada yang mau Abi bicarakan ni,”

“Tentang apa bi?” tanya Ustazah Aisyah.

“Gini mi, Ustaz Alif ingin menyempunakan agamanya. Dan ia ingin menikah dengan Ustazah Rara mi.”

“Masyaallah, kapan b?” 

“Bgini mi, coba umi cerita ke Ustazah Rara tentang kesiapan Ustaz Alif kepadanya.”

“Insyaallah bi, nanti umi temui Ustazah Aisyah.”

“Terima kasih mi.”

Beberapa menit kemudian Ustazah Aisyah mencari Rara, tetapi tidak ketemu. Semua santri ditanyai tetapi tidak ada yang lihat. Hanya ada satu orang santri yang melihatnya bahwa Rara ada di masjid bersama Rani.

“Alhamdulillah akhirnya ketemu Ustazah Rara disini,”

“Eh Ustazah Aisyah, ada apa ya?” tanya Rara binggun

“Begini Ra, eh Rani beleh tinggalin ustazah berdua?”

“Baik ustazah.” Kata Rani

“Ra, di pesantren ini ada yang ingin mengajak kamu taaruf Ra,”

“Apa? Astaghfirullah. Siapa ustazah.”

“Ustaz Alif, ia menyukai kamu dan ingin mengajak kamu taaruf.”

“Aduh, bagaimana ya ustazah.”

Cinta di Balik Ka'bahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang