Bab 3 Pertemuan

82 13 2
                                    

Selang beberapa waktu, Rara terbangun dan sudah ada di rumah sakit dan melihat seorang laki-laki disana, Rara  kaget karena sebelumnya ia belum pernah melihat laki-laki itu.

Laki-laki itu tersenyum tipis kepada Rara dan menjelaskan apa yang terjadi dengannya. 

Tanpa basa-basi lagi laki-laki itu menceritakan kronologi kajadian karena melihat Rara yang kelihatan bingung.

"Assalamualaikum, nama saya Muhammad Ali Arrasyid kamu bisa panggil Ali. saya  orang  Indonesia, tetapi pindah di Makkah dan bekerja sebagai pengajar di sini sekaligus petugas dihotel penginapan"

"Waalaikumussalam, sa..saya Rara" jawabnya dengan terbata-bata.

"Kamu siapa? Mengapa saya ada di sini? Apa yang terjadi dengan saya?" tanya Rara pada Ali, yang membuat Rara tambah bingung.

"Tadi ketika kamu hendak kembali ke hotel, kamu pingsan. Lalu saya liat kamu di angkat oleh para jemaah. Kebetulan pekerjaan sampingan saya adalah penjaga di situ. Lalu saya liat para jemaah kelelahan. Dan akhirnya saya deh yang membawa kamu dan menjaga kamu disini" jelas Ali.

"Terima kasih ya Ali kamu sudah mengantarkan saya ke sini. Mungkin kalau tidak ada kamu tidak tahu apa yang akan terjadi" ucap Rara pada Ali.

"Iya sama-sama itu sudah kewajiban saya untuk menolong sesama muslim" jawab Ali.

Rara dan Ali pun saling berbincang bincang dan saling mengenal satu sama lain. 

Setelah mereka mengenal satu sama lain, tiba- tiba Dokter masuk keruangan dan mengatakan kalau Rara harus istirahat yang cukup besok baru boleh kembali. 

Ali dan suster menjaga Rara sampai-sampai Ali tidur di sofa. Sebenarnya Rara gak tega tapi apa boleh buat, soalnya Ali disuruh pulang gak mau karena dia masih khawatir. 

Keesokan harinya, Ali membereskan barang-barang serta membayar administrasinya. Diam-diam Rara memperhatikan gerak-gerik Ali. 

"Ali, gak usah terlalu rapi-rapi banget nyusun barangnya"

"Sudah gak papa Ra, kalau rapikan gamapang bawanya"

"Hemm...iya deh, kamu gak keberatan kan?"

"Gak dong, demi kamu (Waduh kok ngomong ku kayak gitu sih" dengan nada keceplosan

"Ha? Apa kamu bilang? Demi aku?"

"Eee...enggak kok kamu salah dengar aku Cuma bilang gak keberatan sama sekali (Maaf ya Ra) 

Ali kemudian memesan taksi online untuk mengantarkan Rara. Pada awalnya Rara menolaknya, tetapi Ali mencegahnya karena khawatir dengan Rara apabila kembali sendirian. Akhirnya Rara luluh.

Di perjalanan, Ali sedikit bercerita tentang aktivitasnya selama di Makkah.

"Jadi mengapa kamu bisa tinggal disini?" tanya Rara

"Ya...pada awalnya aku mendapatkan beasiswa dari kampus sebelumnya untuk lanjut di Universitas Umm Al-qura Mekkah, setelah selesai pendidikan aku di minta untuk menjadi pengajar di salah satu sekolah yang ada di sini, dan ku putuskan untuk tetap tinggal di sini dan mengajak orang tuaku untuk tinggal bersamaku"

Cinta di Balik Ka'bahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang