Di saat semua orang sudah berbaring di kasur empuk mereka untuk beristirahat, penghuni apartemen nomor 305 justru memilih untuk berkutat di dapur bersama dengan dua orang temannya.
Ya, tiga orang itu adalah Ni-Ki, Daniel dan Jungwon. Mereka bertiga asik berkutat dengan peralatan yang ada di dapur, untuk membuat cake kesukaan Kim Sunoo. Laki-laki manis yang akan berulang tahun esok hari.
Sebenarnya bukan hanya Jungwon, Ni-Ki dan Daniel yang membuat cake, Nicholas dan yang lainnya tentu sudah Jungwon hubungi untuk datang ke apartemen milik Ni-Ki. Namun, sudah setengah jam lewat tujuh orang itu tak kunjung datang. Padahal saat Jungwon telepon tadi, mereka semua tengah berkumpul di club yang letaknya tidak jauh dari apartemen Ni-Ki, tapi kenapa sampai sekarang belum datang juga? Entahlah, Jungwon tidak tahu. Yang jelas, Jungwon akan memarahi semuanya kalau mereka datang.
"Ni-Ki, strawberry nya kurang." Kata Daniel saat menyusun potongan buah strawberry pada cake.
Ni-Ki menoleh, lalu menghampiri Daniel yang berdiri di belakangnya. "Kurang? Mau gue beli dulu?"
"Nitip sama yang lain aja," saran Jungwon.
Ni-Ki menganggukkan kepalanya, tangannya terulur untuk mengambil ponsel yang dia letakkan dia tas meja makan, lalu menghubungi Jeongwoo. Ya, karena hanya laki-laki itu yang lebih suka mengendarai mobil, jadi kalau dia telepon, akan lebih mudah untuk menjawab panggilannya.
"Halo, Nik, kenapa?"
Terdengar suara Jeongwoo dari seberang telepon. Ni-Ki me-loudspeaker panggilannya, sengaja, agar Jungwon dan Daniel dapat mendengar.
"Woo, lo ke supermarket dulu, beli buah strawberry."
"Berapa?"
Ni-Ki menatap ke arah meja, mencoba mencari tahu berapa banyak buah yang dibutuhkan. "Terserah lo, deh, banyak juga gak papa." Katanya, setelah berpikir sejenak.
"Eh, sama coklatnya satu," seru Jungwon. Dia baru ingat kalau Sunoo lebih suka dengan cake strawberry yang dibalurkan oleh coklat.
"Tuh denger, kan? Coklatnya juga."
"Oke-oke, nanti gue beli."
Ni-Ki hanya berdehem sebagai jawaban, lalu panggilan dimatikan sepihak olehnya.
"Hadiahnya, gimana?" Tanya Jungwon.
Laki-laki dengan rambut berwarna ungu itu menarik kursi, lalu duduk di sebelah Jungwon yang berdiri. "Udah ada, nanti dibawa sekalian ke rumah Sunoo."
"Besar?" Jungwon menoleh sebentar ke Ni-Ki, sebelum kembali menata potongan strawberry di atas cake.
Ni-Ki tersenyum sebagai jawaban, tidak ingin memberitahu lebih lanjut tentang hadiah yang akan dia berikan ke Sunoo. Dan hal itu, justru membuat Jungwon mendengus pelan.
"Awas aja kalo hadiahnya lebih bagus dari gue waktu itu, gue ngambek sama lo." Ancamnya.
Dahi Ni-Ki mengernyit bingung, "loh? Kok ngambek?"
"Iri tuh dia," sahut Daniel. Dia mengambil satu kaleng soda dari dalam lemari pendingin milik Ni-Ki, lalu meneguknya sampai habis. "Tahun kemarin dapat Airoh, seneng banget bisa pamer sama Sunoo, yang KIRAIN dapat hadiah yang lebih kecil. Eh ternyata, malah dapat yang lebih besar. Gagal deh pamernya." Ungkap Daniel. Teringat kembali saat Jungwon merajuk kesal pada Ni-Ki hampir satu minggu penuh, beruntung saat itu ada Guanlin yang bisa membujuk Jungwon. Ya, saat itu Guanlin masih menjadi kekasih Jungwon, sekaligus laki-laki yang baik.
"Biarin lah!" Kata Jungwon ketus.
Ni-Ki tertawa pelan, tangannya terulur untuk mengusak rambut hitam milik Jungwon. "Gak usah iri, gak baik."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐖𝐄𝐄𝐓 [𝐒𝐔𝐍𝐆𝐒𝐔𝐍 𝐟𝐭. 𝐉𝐀𝐘𝐖𝐎𝐍]
Fanfic"Ini tuh takdir apa konsekuensi karena kita pacaran sama berandalan, sih?" "Kayaknya konsekuensi." START DATE : 8 MEI 2021 END DATE : 2 AGUSTUS 2021 ⓒ SWEETT on WATTPAD