𖥔 𝐞𝐩𝐢𝐥𝐨𝐠, 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐧𝐝𝐚𝐥 𝐬𝐞𝐣𝐚𝐭𝐢

7.1K 693 87
                                    

HAIBEL Universitas
Jakarta, 2025




"Demi pacar Jisung yang suka ketawa kayak setan. Demi Junho yang jomblo sejati. SUNOO SAMA JUNGWON ITU KE MANAA??? DI MANAA??? GUE CAPEK BANGET LARI-LARIAN KE SANA KE SINI CUMA BUAT CARI KESAYANGAN LO BERDUA. HELPPPPP!!!!"

Orang-orang yang berada di koridor tersebut langsung terkejut karena Haruto berteriak dengan suara beratnya. Lagian, Jay dan Sunghoon itu berdiri tepat di depannya. Kenapa harus berteriak??

"Jangan teriak dong. Santai aja santai." Kata Jay. Telinganya sakit juga mendengar teriakan Haruto. Ya meskipun tidak terlalu nyaring seperti Jungwon, atau seperti pacarnya Jisung. Tapi 'kan tetap saja berisik.

"GAK BISA!!" Bukannya merendahkan suaranya, Haruto semakin berteriak. "INI UDAH MAU JAM SATUUU, TAPI GUE BELUM BAWA SAMA JUNGWON DAN SUNOOO KE PROF. KIM!!!!"

"Mau ngapain emang?" Tanya Sunghoon.

Haruto menarik nafasnya panjang sebelum menjawab pertanyaan Sunghoon dalam satu tarikan nafas. "Ke-berandalan Sunoo sama Jungwon itu balik lagi. Mereka berdua sembunyiin pulpen kesayangan punya Prof. Kim. Dan gue disuruh buat cari mereka berdua, terus dibawa ke ruangan Prof. Kim. Kalo gue gak bawa mereka, nanti nilai gue dikurangin sama Prof. Kim. Beliau lakuin itu karena katanya gue satu komplotan sama Sunoo dan Jungwon. Jadi gue harus cepat-cepat bawa pacar lo berdua ke Prof. Kim biar nilai gue selamat!!!!"

Sunghoon dan Jay mengangguk-nganggukkan kepalanya paham. Jadi alasan Haruto berlari-lari di sepanjang koridor semua gedung adalah untuk mencari Sunoo dan Jungwon.

"Tolongg.. ini udah yang ke tiga puluh empat kalinya gue disuruh buat cari mereka berdua dalam minggu ini." Haruto menunduk lesu. "Nilai gue jadi sering dimainin sama Prof. Kim gara-gara mereka. TOLONGGG!!!!! AAAKKKKK!!!!"

"Astagaa!! Gue kaget sialan!" Seongmin, laki-laki yang baru saja datang itu memukul punggung Haruto dengan kencang. Sampai Sang empunya memekik kesakitan.

"Kamu kenapa, sih, To?" Jeongwoo bertanya.

"Tolong aku sayanggg.. nilai akuuuu.." Haruto memeluk Jeongwoo dan membenamkan kepalanya diceruk leher Sang kekasih.

"Kenapa?"

"Dia disuruh Prof. Kim buat bawa Sunoo sama Jungwon ke beliau. Kalo gak, nilainya diturunin."

"Sunoo sama Jungwon?" Sahut Seongmin dengan cepat. "Emang mereka ke mana?"

"Kalo gue tau, gue gak bakalan lari-larian buat cari mereka. Langsung aja gue bawa ke Prof. Kim." Haruto tersulut emosi.

"Kak Jay, Kak Sunghoon!"

Suara seseorang mengalihkan perhatian kelima laki-laki tersebut. Ternyata itu adik tingkat mereka, So Junghwan.

"Kenapa?" Tanya Jay.

Junghwan diam sejenak, dia terlihat mengatur nafasnya sebelum membuka suara. "Lihat Kak Jungwon sama Kak Sunoo gak?" Gelengan kepala dari kakak tingkat dihadapannya membuat dia kembali melanjutkan perkataannya. "Hari ini club basket mau latihan buat lomba. Tapi ruang olahraga gak bisa dibuka, jadi kita gak bisa ambil bola."

"Terus, apa urusannya sama temen gue?" Ujar Seongmin.

Junghwan menggidikkan bahunya. "Gue gak tau. Tapi salah satu anggota bilang, katanya Kak Jungwon sama Kak Sunoo minta kunci ruang olahraga karena ada urusan penting. Jadinya sekarang kunci itu masih ada di mereka berdua."

"Mereka mau ngapain bawa-bawa kunci ruang olahraga?" Jeongwoo berpikir. Kira-kira, apa yang akan dilakukan oleh kedua teman berandalnya itu? Kenapa membawa kunci ruang olahraga? Urusan penting apa yang mereka maksud.

𝐒𝐖𝐄𝐄𝐓 [𝐒𝐔𝐍𝐆𝐒𝐔𝐍 𝐟𝐭. 𝐉𝐀𝐘𝐖𝐎𝐍]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang