𖥔 𝐤𝐞𝐜𝐞𝐥𝐚𝐤𝐚𝐚𝐧, 𝐥𝐚𝐠𝐢

5.8K 804 58
                                    

Sekarang situasi telah berbeda, tidak seperti biasanya. Ya, itu semua karena Sang pemilik Yayasan yang diketahui adalah nenek dari para berandal. Siapa yang sangka kalau Jungwon, Sunoo, Nicholas, Daniel dan Ni-Ki adalah cucu-cucu dari pasangan pejabat yang sangat disegani oleh negara⏤yang tidak lain adalah June dan Rose.

Pengungkapan yang dilakukan oleh Rose di lapangan membuat semua murid-murid bahkan guru-guru terkejut mendengarnya. Ah, terkecuali Ibu Kepala Sekolah yakni Ibu Jennie, lalu Bapak Wakil Kepala Sekolah yakni Pak Hanbin, dan terakhir Sang guru BK yakni Bapak Rain. Semua guru-guru selain mereka tidak ada yang tau. Mereka semua hanya mengetahui kalau para berandal kecil itu⏤terutama Sunoo dan Jungwon, adalah kesayangan sekolah dan harus dijaga. Tidak mengetahui kalau selama ini mereka semua adalah cucu dari sepasang pejabat negara.

Seharusnya, ya, seharusnya. Semua orang di sekolah⏤baik guru, staff maupun siswa-siswi, merasa curiga pada mereka semua. Apalagi, Sang Kepala Sekolah sendiri tidak pernah memarahi Sunoo dan Jungwon, di saat dua orang itu sudah bertindak keterlaluan. Dia justru hanya menyuruh mereka berdua untuk beristirahat saja di kantin. Seharusnya mereka semua curiga, bukan? Tapi ternyata tidak. Mereka semua justru berpikir kalau Sunoo dan Jungwon sudah menyuap Kepala Sekolah, sehingga laki-laki tua yang tampan bernama Kim Hanbin itu tidak bisa berbuat apapun.

"Grandma lo tuh, Noo." Celetuk Jungwon.

Sunoo mendelik tidak suka, "enak aja lo! Grandma nya Daniel tuh!"

"Itu grandma kita." Sahut Ni-Ki.

Jungwon menghentak-hentakkan kakinya kesal, "lagian dia ngapain ke sini sihh????" Langkah kakinya berhenti, membuat empat orang yang berjalan bersamanya ikut berhenti. "Telepon siapa gitu, biar grandma sama grandpa pergi."

"Udah biarin aja, mungkin dia kangen sama cucu-cucunya." Kata Nicholas dengan santainya, berakhir mendapat tatapan tajam dari Sunoo dan Jungwon.

"Kalo gitu lo aja yang ke ruangannya, bang." Usul Daniel. "Biar kami langsung ke kelas."

Nicholas mendelik. "Gak ada! Maksud lo apaan? Berniat jadiin gue tumbal?" Hei, meskipun dia bilang kalau Sang grandma rindu dengan cucu-cucunya, bukan berarti dia siap menghadapi wanita muda dengan usia tua itu sendirian. Sudah seperti tumbal saja.

"Makanya itu," Sunoo merogoh saku almamaternya, mengeluarkan ponsel dari sana. "Gue telepon ayah deh, biar grandma sama grandpa pulang aja."

"Percuma," celetuk Ni-Ki. Kedua tangan laki-laki itu dimasukan ke dalam saku celana, matanya menatap lurus ke depan⏤tepatnya ke belakang Sunoo dan Jungwon. "Tuh, mereka datang ke sini duluan."

Mendengar itu, sontak semuanya berbalik mengikuti arah pandang Ni-Ki. Dan detik itu pula, Jungwon dan Sunoo kembali mengumpat dalam diam untuk kesekian kalinya.

"Ngapain pake ke sini, sih?" Bisik Sunoo pada Jungwon.

Laki-laki manis itu menggidikkan bahunya tanda tidak tahu. "Mana gue tau," matanya menatap ke arah pakaian yang dipakai oleh pasangan suami-istri di depan mereka. "Mau ke sekolah apa ke acara pernikahan, sih? Bajunya ribet banget. Udah nenek-nenek juga, adoh pusing."

Dalam hati, Nicholas tertawa kencang mendengar gerutuan Jungwon yang terdengar seperti menjulid. "Hati-hati kalo ngomong, Won. Makin jelek aja image lo nanti."

"Gak perduli ya, bang," celetuk Jungwon. "Image gue juga udah jelek sekarang, udah jadi bahan gibah buat satu sekolah." Katanya sambil menatap ke sekitar, membuat Nicholas mengikuti arah pandangnya. Dan benar saja, ternyata siswa-siswi di koridor tengah membicarakan mereka.

"Bagus lo gibah begitu?" Sunoo kembali membuka suara dengan pertanyaan. Namun semua siswa-siswi bertindak seolah-olah tidak mengerti, padahal jelas-jelas Sunoo tengah menyindir mereka semua.

𝐒𝐖𝐄𝐄𝐓 [𝐒𝐔𝐍𝐆𝐒𝐔𝐍 𝐟𝐭. 𝐉𝐀𝐘𝐖𝐎𝐍]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang