ʀᴇɪsᴇ [ JaeLe ] ✔

< 12 >

- Mungkin

Taeyong menghela napasnya. Mark baru saja menghubunginya tadi, dan mengatakan semuanya. Taeyong jadi semakin yakin jika Jaehyun memang membawa Chenle pergi.

Haruskah dia tenang sekarang? Atau mungkin tidak sama sekali?

Masalahnya apa alasan Jaehyun membawa Chenle? Ingin menjauhkan Chenle dari Mark? Lalu, dia tidak terima dan menculiknya begitu saja.

Taeyong hanya ingin tahu alasannya, tapi jika memang iya. Haruskah sampai membuat semua orang panik seperti ini?

Taeyong pusing.

"Pusing sekali ya?" Taeyong mendongak, dan menatap Johnny yang memang tadi dia suruh datang ke rumahnya.

"Lumayan. Lagipula setidaknya sekarang aku yakin jika Jaehyun memang membawa Chenle bersamanya."

Johnny mengerutkan dahinya.
"Huft. Dasar posesif," gumamnya pelan. Taeyong yang mendengarnya, sampai tidak tahu mau berekspresi apa.

"Lalu? Mereka sekarang dimana?"
Taeyong menggeleng.

"Entahlah. Mark hanya bilang jika keduanya ada kemungkinan sudah pergi dari sana ketika pukul jam 3 pagi."

Johnny mengangguk.

"Kau kan ahli melacak, kenapa tidak mencoba melacak penerbangan jam 3 pagi di Singapura?"

Taeyong terdiam.

Benar juga.
Kenapa tidak dia pikirkan dari tadi. Bodohnya.

Taeyong langsung mengangguk.
"Baiklah.. Ayo periksa." tangannya mengambil laptop, dan segera membukanya.

━═━═━═━═━═━═━

Mark baru saja merebahkan tubuhnya di kasur hotel. Dia lelah mencari kesana kemari, tapi tidak sempat menemukan apa - apa.

Mark hanya berdecak sembari menatap langit - langit kamarnya.

Padahal hanya tinggal sampai menunggu pernikahan, tapi orang yang dicintainya malah diculik orang.

Mark menutup matanya dengan lengannya, dia berusaha tertidur karena tubuhnya juga sangat ingin tertidur.

Kriing~

Tapi, deringan HP menganggunya, seakan sengaja tidak memperbolehkannya istirahat sama sekali.

Haechan is Calling..

Mark mengangkat alisnya. Haechan?

━═━═━═━═━═━═━