-Where?
"Siapa yang kabur?"
Haechan membeku, lalu menoleh ke asal suara."Haah!! Hobi banget bikin kaget orang, sih, Kak!!" seru Haechan. Dia berusaha tenang.
Orang itu terkekeh melihat ekspresi Haechan."Kamu aja yang gak sadar, sudah disini dari tadi juga. Nih, buat kalian." tangannya menyondorkan plastik, yang Haechan tebak isinya makanan, karena seringnya diberikan makanan oleh kakak mereka.
Haechan dan Chenle punya kakak?
Mereka sebenarnya tiga bersaudara, tapi kakak sulung mereka memutuskan berumah sendirian."Oh iya, Chenle mana?" Haechan terdiam. Bingung ingin menjawab apa.
"Mungkin menginap di rumah temannya, tadi di kamarnya kosong."
Taeyong mengeryit bingung.Mungkin?
"Oh, kalo Chenle pulang kasih tahu ya, ada yang mau ku omongin sama dia. Penting banget!" Haechan mengangguk cepat.
"Oke. Nanti aku kukasih tahu."
Taeyong pamit, tapi masih dengan tanda tanya di kepalanya.
Dia menghela napasnya pelan. Tangannya bergerak mengambil Hp, namun dia hanya menatap lama ke pesan yang tadi pagi dikirimkan untuknya."Kukira dia tidak mau bicara lagi padaku," gumamnya.
━═━═━═━═━═━═━
Johnny menghela napasnya pasrah. Sepertinya mantan temannya itu sama sekali tidak akan membalas pesannya.
Hp yang dia genggam langsung diletakkan begitu saja.
Johnny memilih pasrah juga menyerah soal keberadaan Jaehyun. Ketika Hpnya bergetar tanda pesan masuk, Johnny langsung mengambilnya.━━━━
XXXX : Kukira kau akan tahu kemana dia pergi.
XXXX : Tapi, sepertinya tidak ya.. Kalian bertengkar?
XXXX : Aku tahu kemana Jaehyun pergi, tapi mari kita bertemu secara langsung saja.
━━━━
"Bertemu langsung?"
━━━━
Anda mengubah nama Si Mantan menjadi Johnny
Johnny : Baik, Ayo bertemu.
Di Cafe NeoPunch jam 9 hari ini juga.━━━━
Matanya mengintip ke jam tangan yang dia kenakan. Masih ada waktu 10 menit menuju pukul 9. Perjalanan ke Cafe yang dijanjikan lumayan dekat dari rumah yang baru saja dia kunjungi.
━═━═━═━═━═━═━
Jaehyun masuk ke ruangan Chenle lagi bersama seorang dokter. Meskipun tidak terlalu pandai dalam bahasa inggris, Chenle cukup tahu bahasa yang digunakan Jaehyun juga dokter itu bukan bahasa korea.
"Kita dimana?" tanya Chenle penasaran. Begitu dokter yang memeriksanya pergi. Jaehyun menaruh keranjang buah yang baru dia beli di samping ranjang Chenle.
"Di Korea."
Chenle ragu."Kenapa kalian mengobrol dengan bahasa inggris jika kita memang di Korea."
Jaehyun terdiam, tangannya mengambil sebuah jeruk, dan mengupas kulitnya."Jangan kaget, jika aku jujur ya.."
"Kita di Singapura." Chenle membelalakkan matanya kaget.
Singapura?
"Jangan bercanda, tidak lucu." Jaehyun menyondorkan jeruk yang dia kupas.
"Tidak, kita memang ada di Singapura." setelah mengatakan tadi, Jaehyun berdiri dan membuka gorden sedikit lebar.
Chenle menatap tidak percaya apa yang dilihatnya. Kota yang ada dilihatnya, jelas sama sekali bukan di Seoul.
"Kenapa kita bisa sampai disini?"
━═━═━═━═━═━═━
Mark memarkir mobilnya tepat di depan rumah yang ia hapal diluar kepala. Tangannya mengambil keranjang berisi buah yang dia beli sebelum sampai.
Baru saja dirinya hendak turun.
Haechan ada di depannya dengan pandangan takut juga gugup.Mark tersenyum padanya.
"Chenle sakit? Aku mau jenguk dia." Haechan menggigit bibirnya, lalu dia terpaksa harus jujur apa adanya."Chenle... Belum pulang, Mark."
Mark bingung.
"Tapi, tadi bilang padaku jika sedang sakit." Haechan menggeleng.
"Kamarnya kosong, aku dari tadi sudah menghubungi Hpnya tidak diangkat, lalu semua temannya sudah kutanyai, nihil."
Keranjang buah yang Mark pegang jatuh.
Double up, langsung scroll di bawah ya guys...
Karena hari ini Jaehyun ultah ^^ kami langsung up Reise untuk menemani Valentine kalian.😽 Selamat hari kasih sayang ♡
☆ 2021.02.14
KAMU SEDANG MEMBACA
ʀᴇɪsᴇ [ JaeLe ] ✔
أدب الهواةRemake from our book 'REISE : JiCheol' Jaehyun patah hati, tapi juga marah. Disaat dirinya ingin menyatakan perasaannya pada Zhong Chenle. Tapi, dirinya malah melihat Sang pujaan hati sedang dilamar seseorang. Akhirnya, Jaehyun mundur. Dia memutuska...