< 08 >

905 144 2
                                    

- Not here

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Not here.

Sudah tiga hari. Pencarian Mark dan Haechan ke seluruh rumah sakit di Seoul, malah tidak menemukan jejak Chenle dimanapun. Chenle seakan - akan hilang ditelan bumi.

Chenle.. Kamu dimana?, batin Mark. Sejak dirinya mencari Chenle, Mark kelihatan takut juga sangat khawatir. Bahkan, Mark sama sekali tidak sempat tidur karena mencari Chenle.

Tapi, hasilnya nihil.
Chenle benar - benar tidak ada di Korea.

Haechan juga berusaha mencari dan menghubungi Jaehyun. Seingatnya Chenle sempat berencana menemui Jaehyun, dan keduanya ada kemungkinan berhasil bertemu dan memilih kabur bersama, iya kan? Tidak. Bukan. Haechan sebagai kakaknya jelas tahu sifatnya, dan Chenle jelas bukan tipe sifat seperti itu.

Taeyong yang selalu menanyai tentang Chenle, harus membuat Haechan terpaksa berbohong lagi.
Seandainya Taeyong tahu, jika Chenle hilang habis dia.

Padahal...
Padahal hubungan ketiganya juga hanya saudara tiri, kecuali Haechan dengan Taeyong yang saudara kandung.

Ayah mereka (Haechan dan Taeyong) setelah kehilangan istrinya (Ibu Haechan dan Taeyong) menikah lagi dengan Ibu Chenle. Waktu itu umur Chenle baru saja 15 tahun, Haechan 16 tahun, dan Taeyong baru 19 tahun.

Malang, baru beberapa hari jadi keluarga lengkap. Kedua orang tua mereka meninggal karena kecelakaan, dan hanya menyisakan mereka bertiga.

Taeyong menjaga kedua adiknya penuh dengan kasih sayang. Dia berusaha memenuhi kebutuhan, juga sekolah Haechan dan Chenle dengan bekerja keras, hingga sekarang akhirnya Haechan bisa meringankan bebannya dengan bekerja juga, dan Taeyong memutuskan berumah sendirian di rumah lama mereka.

Ah..
Haechan sebenarnya bisa saja menanyai Taeyong tentang Jaehyun, tapi dia juga akan dicurigai. Taeyong jelas yang memperkenalkan Jaehyun pada Chenle, bahkan juga berusaha mendekatkan keduanya.
Tapi, kemudian Haechan juga yang mengenalkan Chenle pada Mark.

Haah..., Haechan menghela napasnya kesekian kalinya. Kepalanya ikut mendadak pusing sekarang.

"Maaf, kamu pasti lelah." Haechan tersadar dari lamunannya, dan segera menatap Mark. Haechan menggeleng.

"Kamu lebih lelah, Mark.. Lebih baik kamu istirahat saja. Jika Chenle kembali aku akan menghubungimu." Mark menggeleng.

"Aku.. masih ingin mencarinya."
Haechan menggigit bibirnya, dan menatap sendu Mark. Jujur, dia kasihan dengan keadaan Mark yang berantakan.

Haruskah dia jujur saja?

"Mark.. Sepertinya, aku tahu Chenle bersama siapa sekarang," cicit Haechan pelan.

"Ya? Kau mengatakan apa?"
Haechan menggeleng cepat pada Mark, dan tersenyum.

"Pulang saja Mark. Tolong istirahat, kasihan Chenle jika melihatmu seperti ini mungkin dia akan sedih."
Mark yang mendengar nama Chenle disebut, langsung mengangguk dan pamit pada Haechan.

ʀᴇɪsᴇ [ JaeLe ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang