ʀᴇɪsᴇ [ JaeLe ] ✔

< 07 >

- Why?

Mark menggenggam bahu Haechan kencang.
Panik.

"Jangan bohong, Chan.. Chenle bilang dia sakit." Haechan menggeleng cepat. Tanda dia tidak berbohong sama sekali.

"Jika dia sakit, dia ada di rumah, Mark. Kamarnya kosong, tapi Chenle gak ada dimana - mana. Telponku juga gak diangkat olehnya."

Mark mendengkus. Dia melepaskan genggamannya, lalu mengambil Hpnya.

"Lalu ini dari siapa?" Mark menunjukkan pesan dari Chenle yang dia terima tadi. Haechan menggeleng tidak tahu lagi.

"Entahlah, Mark.. Aku tidak tahu."

Keduanya terdiam. Mark menarik Haechan ke mobilnya.
"Ayo periksa ke Rumah sakit."

"Tunggu dulu, Rumah sakit ada banyak. Kau tidak mungkin mau mencari semuanya, kan?"

Mark hanya diam, bahkan ketika keduanya sudah naik ke mobil. Mark masih diam.

"Mark. Kamu serius?" tanya Haechan lagi.

"Ya, aku serius," ujarnya datar.
Haechan menggigit bibirnya, dari sini dia tahu dia sama sekali tidak bisa membuat Mark menoleh padanya disaat Chenle tidak ada.

━═━═━═━═━═━═━

"Menunggu lama?" tanya Johnny. Yang ditanyai hanya tersenyum kecil, lalu menggeleng.

"Hanya 5 menit. Tidak lama kok," jawabnya. Johnny menghela napasnya pelan.

"Kau tahu dimana Jaehyun?"
Johnny tidak ingin berbasa - basi, dia ingin langsung menemukan jawabannya.

"Mungkin."
Dahi Johnny mengeryit.

"Apa maksudmu mungkin? Kau tahu atau tidak, Taeyong?"

Taeyong menaikkan sudut bibirnya.
"Mungkin aku tahu, tapi aku juga tidak tahu kemudian. Apa dia pergi tanpa mengabarimu? Kalian sedang bertengkar ya?"

Johnny menggertakkan giginya.
"Langsung saja katakan semuanya, Taeyong- ssi? Aku tidak punya banyak waktu."

Taeyong terkekeh.
"Dia pergi ke Jepang tadi malam. Kalo sekarang entah sudah dimana dirinya."

Jepang?, batin Johnny.

"Dia menemuiku kemarin dan meminta tiket kemana saja yang penting pergi dari sini. Dan, aku memilihkan tiket ke Jepang."

Johnny memegangi pangkal hidungnya. Dia pusing sekarang.
Apakah dia harus ke Jepang? Tapi, Jepang daerah mana? Tidak mungkin dia mencari ke seluruh Jepang, kan?