CHAPTER 10

48 12 1
                                    

Happy Reading Yeorobun 

💫💫💫

Soobin masih berdiri dilobby sekolahnya, sudah sejak beberapa menit yang lalu kelasnya selesai dan murid-murid lain pun sudah pada pulang namun Soobin masih diam dilobby untuk menemui noona-nya. 

Namun bukannya noonanya yang datang melainkan seorang siswi yang datang menghampirinya. "Soobin kan?" Tanya gadis itu dengan hati-hati, sementara Soobin hanya menatapnya dengan tatapan aneh. 

"Iya, kenapa ya?" 

"Kenalin, aku Arin. Aku mau mengajakmu untuk bergabung ke ekskul broadcasting, mungkin kamu tertarik sama ekskul ini karena aku pikir kamu cocok masuk diekskul ini." Tawar gadis itu. 

"Broadcasting? Maaf, tapi aku tidak tertarik." Tolaknya. 

"Begitu ya, baiklah." Ucap Arin dengan raut kecewa. 

"Arin, Soobin, kalian masih disini?" Seseorang yang Soobin tunggu akhirnya tiba juga, Umji yang terlihat anggun berjalan menghampiri mereka berdua. 

"Eh, Ssaem. Anyyonghaseyo." Sapa Arin ramah. 

"Kalian sedang apa disini? Kenapa belum pulang?" Tanya Umji. Soobin mau segera menjawab tapi ia kalah cepat dengan Arin. 

"Ini saya sudah mau pulang kok ssaem, tapi ini tadi saya sedang menawarkan Soobin untuk bergabung di ekskul broadcasting karena saya pikir Soobin berpotensi untuk masuk ke ekskul ini. Soobin, Kim ssaem ini pembimbing ekskul broadcasting jadi semua terkait ekskul ini akan diurus juga oleh Kim ssaem." Jelas Arin. 

"Lalu bagaimana, apa Soobin mau bergabung?" Tanya Umji. 

"Tid—" 

"Mau kok! Saya mau bergabung ke ekskul broadcasting noon- eh- ssaem" Tegasnya dan membuat Arin terbelalak. 

"Loh? Udah ganti keputusan? kok tiba-tiba?" Tanya Arin bingung. 

"Y-ya karena aku berubah pikiran. Aku mau kok masuk ke ekskul broadcasting." Alibinya. 

Sontak senyum Arin langsung merekah, "Baiklah, hari rabu kau sudah bisa masuk ekskul ya. Sampai ketemu lagi Soobin. Ssaem, saya duluan ya." Pamit Arin dan langsung berlari meninggalkan Soobin dan Umji berdua. 

"Noon- eh- ssaem..." Panggil Soobin ragu. 

"Ayo, ikut noona. Noona antar kamu pulang." Ucap Umji yang tiba-tiba melembut. 

Soobin pun langsung mengiyakan ajakan noona nya itu. Ternyata noonanya masih sama, noona Umji masih lembut seperti yang ia kenal dulu. 

Dimobil Umji langsung bertanya pada Soobin dimana alamat pemuda itu dan dengan cepat Soobin langsung memberitahu Umji. 

Dijalan mereka bercerita banyak hal, Soobin menceritakan pengalamannya saat tinggal di Amerika dan Umji juga menjelaskan mengapa dia pindah dan tinggal sendiri di apartemen. Rasanya sama seperti dulu, tidak ada yang berubah namun bedanya kini Soobin sudah nampak lebih tinggi dibandingkan dulu. 

Setelah beberapa menit perjalanan, mereka pun tiba didepan rumah bertingkat yang merupakan rumah orang tua Soobin. Soobin juga tidak tinggal ditempat yang lama, ia juga pindah ke tempat yang tidak jauh dari sekolahnya. Umji pun baru sadar kalau rumah baru Soobin tidak jauh dengan letak apartemennya. 

"Noona, masuk dulu yuk. Pasti eomma dan appa kaget deh kalo ketemu noona." Umji tersenyum dan mengiyakan ajakan Soobin. 

💫💫💫

Benar saja, saat masuk kedalam rumah Soobin dan Umji langsung disambut hangat oleh kedua orang tua Soobin. Mereka juga menanyakan kabar Umji dan ibunya, mereka pun juga mengobrol banyak. oh iya, jangan lupakan seorang anggota baru dikeluarga Soobin yang belum pernah bertemu dengan Umji, adiknya Soobin, Choi Jungwon namanya. 

Awal bertemu Umji bocah itu masih malu-malu, namun dengan kelembutan Umji membuat Jungwon jadi nyaman saat dekat dengan Umji. Ibunya Soobin juga menawarkan Umji untuk makan siang bersama. Seperti bertemu kembali dengan orang-orang yang ia sayangi membuat harinya terasa menyenangkan, betapa bahagianya dia hari ini. Senyumnya pun tidak luntur sama sekali dari wajah cantiknya. 

Setelah lama mengobrol dengan kedua orang tua Soobin dan juga Soobin serta mengajarkan beberapa pelajaran SD pada Jungwon, tak terasa hari mulai gelap dan Umji juga harus pulang untuk mempersiapkan hari esok. 

"Noona, gak mau nginep aja?" Tanya Soobin dengan raut sedih.

"Gak bisa, Soobin. Besok kan harus sekolah, jadi noona harus mempersiapkan materi untuk besok. Sudah cukup hari ini kan lain kali noona bisa main lagi kesini, buat ketemu bibi, paman, dan juga si kecil jungwon." Ucap Umji sambil terkekeh kecil. 

"Noona janji ya?" Pinta Soobin sambil mengangkat jari kelingkingnya dihadapan Umji. Bukannya mengaitkan jari kelingkingnya dijari Soobin, Umji malah memeluk Soobin. Butuh sedikit usaha untuk berjinjit sedikit untuk memeluk adiknya yang sudah tumbuh tinggi ini. 

"Noona janji, sayang. Terimakasih ya sudah kembali dan nemuin noona. Noona seneng banget pas liat Soobin tadi. Maaf karena tadi noona sempat ketus sama kamu, itu karena noona takut kalau guru-guru lain berpikiran aneh-aneh pada noona padahal noona pengen banget peluk kamu kayak gini tadi. Maafin noona ya." Ucap Umji dan perlahan tangan Soobin ikut memeluk erat Umji. 

"Iya, noona." Setelah itu mereka pun melepaskan pelukannya. 

"Kok kamu tumbuhnya ketinggian sih? kan noona jadi susah buat meluknya." Ucap Umji bercanda. 

"Maaf noona, Soobin gak bisa nentuin tinggi Soobin, tulang Soobin tumbuh sendiri." Ucapnya dengan wajah polos, membuat Umji tertawa. 

"Yaudah, noona pulang dulu ya." Pamit Umji lagi. "Iya. eh, noona. Kalau kapan-kapan Soobin main ke apartemen noona boleh gak?" 

"Tentu aja boleh dong. Ntar kapan-kapan noona ajak soobin juga kerumah nenek buat ketemu sama eomma, pasti eomma seneng deh liat Soobin." Soobin mengangguk, "baiklah, noona." Umji pun masuk kedalam mobilnya dan mulai menjalankan mobilnya menuju apartemennya. 

"Terimakasih tuhan, udah temuin Soobin sama Umji noona." Gumam Soobin pelan sebelum akhirnya masuk kedalam rumahnya.

💫💫💫

Makasih yang udah baca 😊

Semoga syukak deh 💕💕

Jangan lupa vote dan commentnya ya!!!

Gomawoo 💕💕

Tbc.

NoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang