Mungkin ?

126 16 5
                                    

STRINGG...

"Terus terang saja, Aku mulai muak dengan kelakuannya itu" suara itu berhasil membuat Sumire mengalihkan fokusnya

Gadis berkulit coklat dengan dua temannya menghampiri Sumire, Choco, Shikadai, dan inojin

Sumire menghentikan latihannya

"Hai Sumire, lama tak bertemu" ujar Choco

"Apa yang kalian lakukan di sini?"

"Yah.. Sumire seperti yang kau tahu tentang tugasku, mereka juga memikirkan hal yang sama " Shikadai mulai duduk

"Tentang dia?" tebak Sumire

"Hn"

🔸🔸🔸

Boruto terbaring di atas rerumputan ditemani pohon rindang yang menghalanginya dari panasnya terik matahari. Latihan hari ini benar-benar menguras energinya, sesaat Boruto mulai berpikir tentang ucpan Rinaa "Buka mata dan akui perasaan di hatimu Boruto, kau memang menyukai Sumire"

Entah kenapa ucapan itu selalu terbayang diprikirannya, sejak kejadian 3 bulan lalu rasa khawatirnya perlahan mulai menghilang walaupun masih ada tetapi tak seperti dulu

"Jika kau terus-terusan seperti ini, kau tidak akan bisa mengendalikan Karma-mu" Seseorang tiba-tiba muncul dari belakang pohon. Rinaa

"Ck, setidaknya aku juga butuh istirahat ttebasa"

Rinaa berjalan menghampiri Boruto dengan membawa sebungkus es krim
"Kau itu sebenarnya bukan berlatih untuk mengendalikan Karma mu kan, tapi kau hanya berusaha untuk menghilangkan kekhawatiranmu itu"

Boruto mulai bangun setelah mendengar perkataan Rinaa

"Kenapa aku khawatir"

"Berhentilah berpura pura, kau tidak pandai berbohong"

Boruto yang moodnya sedang kacau langsung mengambil potongan es krim yang ditawarkan Rinaa. Rinaa mengambil duduk disebelah Boruto, mereka berdua sama sama mendangi cerahnya langit kohona saat ini. Sampai akhirnya Boruto membuka suara

"Yah...kau tau, aku rasa kau adalah orang yang paling tau segala tentang persoalan ini"

Rinaa menoleh sebentar ke arah Boruto "Apa boleh buat, kau dan ayahmu sama sama bodoh kalau sudah menyangkut hal ini"

Seketika Boruto ingin sekali marah medengar peryataan Rinaa, bagaimana bisa ia disamakan dengan ayahnya. Namun Boruto tetap berusaha mengendalikan emosinya walau sulit

"Lupakan bagaimana kalau kita mengunjungi latihan Naruto saat ini!" Unjar Rinaa

Boruto menoleh seketika, iya ia ingat saat ini ayahnya sedang melakukan pelatihan Senjutsu di sebuah tempat bernama Gunung Myoboku tempat yang dapat disebut sebagai Negeri Katak

"Kupikir kau juga butuh sedikit pelatihan tentang Senjutsu" Rinaa kembali berucap

"Begitu kah? Lalu apa yang kudapat dari latihan itu?"

Rinaa tersenyum tipis "Kau akan tau nanti"

_ _ _ _ _

Kohona saat ini

Naruto saat ini sedang duduk memandangi desa Konoha dari atas patung Hokage, lebih tepatnya patung Hokage ke-4. Entah kenapa sejak dulu jika berada di atas patung ayahnya ia akan merasa lebih tenang

"Aku belum bisa memecahkan isi gulungan itu dan juga Boruto masih tidak ada kabar. Sebenarnya apa yang terjadi?" Pikir Naruto

Boruto:Tugas Di Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang