7) What?

14 7 0
                                    

Hehe update lagi
Langsung aja baca ya wkwk

Happy reading 🤗



~||~

Hanya karena aku menyukaimu, bukan berarti aku bisa menerimamu dalam hidupku.

~oOo~

Naura merasa senang dengan pernyataan Zen. Tetapi, apalah dayanya yang juga harus menjaga perasaan Zan. Dirinya tidak boleh egois. Semua memerlukan waktu agar keputusan yang jernih bisa mengalir dengan deras.

"Beri waktu." Naura memalingkan wajahnya dari Zen.

"Aku mengerti." Zen tersenyum untuk pertama kalinya di hadapan Naura.

~oOo~

Seperti biasa, jika malam Naura selalu berbaring di atas kasurnya untuk menghilangkan semua stress dan pikiran yang kacau. Dia baru ingat jika Asyam akan pergi minggu depan. Hal itu membuatnya semakin kesal dan sedih.

"Seandainya Bang Asyam nggak jadi pergi...." pikir Naura

Benar... Naura pura-pura bahagia di hadapan Asyam. Dia tidak ingin Asyam bertambah sedih. Tawa nya ibaratkan seekor kuda yang sedang kelelahan. Namun, kuda tersebut dipaksa untuk mengarungi arus perekonomian oleh kusir.

Naura mengambil sebuah buku untuk dibaca. Tepatnya adalah sebuah novel fantasi. Naura membaca sambil tersenyum sendiri. Dunia fantasi dalam novel, memanglah tiada tandingan untuk menjaga kesenangan hati.

Tiba-tiba, ada seseorang mengetuk pintu kamar Naura. Dia mengira, bahwa yang ada di balik pintu tersebut adalah Mama atau Papa nya. Naura membuka pintu dengan perlahan.

Kreekk....

Tak disangka! Setelah pintu terbuka sepenuhnya, sesosok makhluk yang tidak terdefinisi melompat ke kasur Naura. Amat mengerikan dan membuat khawatir. Inilah mimpi buruk yang sebenarnya.

"Sariiiiiiiiiii ngapain lu tiba-tiba lompat gitu?" Naura merasa kesal kepada sari yang membuatnya terkejut bukan kepalang.

"Hahah... gua kangen sama lu Naura." Sari mencubit pipi sahabatnya itu.

"Bentar, bukannya baru kemaren di sekolah kita ketemu?" Naura menghempas tangan Sari kemudian pergi menuju ke dapurr.

Sari mengikuti Naura sampai ke dapur. Naura terlihat sedang menyiapkan segelas kopi untuk dirinya dan Sari. Sementara Sari, dia duduk di meja makan sambil memainkan handphone nya.

"Oh iya, apa tujuan lu ke sini?" Naura bertanya sambil membawa kopi menggunakan nampan.

"Nggak ada. Cuma pengen nge ghibah. Mazak gua muncul di novelet ini Cuma di part 1 dan part 2." Jawab Sari dengan bibir yang manyun.

"Bilang geh ke author nya. Biar lu selalu muncul di setiap part."

Mereka tertawa bersama dan bercanda. Sampai tawa mereka menggema di seluruh ruangan. Saat itu kesempatan Naura untuk melepas semua yang mengganjal di hatinya. Termasuk apa yang dikatakan Zen tadi siang.

"Sari, gimana menurut pendapat lu?"

"Ohh... tinggal terima aja."

"Emang semudah itu? Si Zan terus gimana?"

"Zan? Dia nembak lu? Enggak kan."

Naura berdiri dari kursi meja makan dan duduk secara kasar di sofa ruang tamu.

"Tapi dia katanya mau dijodohin ama gua,"

"Berarti gua selingkuh kalo nerima si Zen,"

"Tapi gua suka ama Zen,"

"Lu paham kan Sari."

Sari terlihat tertidur dan menompang dagu dengan kedua tangannya. Mungkin, sari merasa bosan dengan omelan Naura. Kemudian, Naura mengambil Air dari kran menggunakan gelas. Dan menyiramkannya ke wajah Sari.

"Eh gorila gorila." Sari terkejut dan terbangun.

"Orang lagi bicara malah tidur."

"Tadi lu ngomong apa?"

Naura lantas menyeret Sari menuju kamar mandi. Dan ia hendak menyiramkan air dari shower kepada Sari.

"Eh jangan Naura. Gua canda tadi."

"Mangkanya dengerin kalo orang ngiming."

"Ngomong kalik."

"Ah iya gua typo." Naura menunjukkan eksentesinya dengan tersenyum sinis.

Naura dan Sari kini berpindah tempat Ghibah. Saat ini mereka sedang berada di balkon rumah Naura. Udara begitu dingin dengan bintang menghiasi langit. Bulan yang terlihat bulat sempurna dan berwarna kuning seperti keju mozarella. Malam ini benar-benar indah daripada malam sebelumnya.

"Terus bang Asyam gimana?" Tanya Sari sambil meneguk susu instan yang dia curi dari kulkas Naura.

"Mau kuliah di luar negeri."

"Bukan... maksud gua, apa lu bakalan ninggalin dia?"

"Ma-maksud lu?" Naura membelalakkan matanya.

~||~

Udah segitu dulu. Xixixi
Tinggalin jejak yaaa
Jejak kaki lohhhh
Eh canda
Maksudnya voment atau krisar 😌😭

BLUE or GREY for Me? ✓(Belum Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang