Anime Boy [part 1]

609 58 13
                                    

Musim semi, bunga sakura bermekaran dan orang yang menyambutnya dengan bahagia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Musim semi, bunga sakura bermekaran dan orang yang menyambutnya dengan bahagia.
Seorang gadis berhenti di halte pemberhentian bus, ia menghadap ke atas bunga berjatuhan di rambutnya.

Gadis yang memakai jaket abu-abu dan celana longgar warna hitam jangan lupakan tas hitam yang tersampir di bahunya. Pakaian yang sederhana untuk pergi kuliah.

 Pakaian yang sederhana untuk pergi kuliah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sunbae" sapa junior ramah.

Gadis itu hanya tersenyum tipis setiap junior di jurusannya menyapa. Ia terkenal di angkatannya bahkan para junior karena gadis itu diberi julukan white girl.
Kulitnya putih bersih tanpa celah membuat semua orang kagum kepadanya dan jangan lupakan wajah manis itu biarpun gadis itu jarang tersenyum.

"Yhakk! Yerin!" panggil Joy—sahabatnya dengan senyuman sehingga matanya menyipit.

Joy menghampiri Yerin dan merangkul sahabatnya itu.
"Hei! Kenapa wajahmu suram begitu bahkan tidak cocok untuk cuaca seperti ini. Ayolah! Tersenyum sedikit untuk menyambut cuaca cerah sekarang ini" Ujar Joy membujuk.

"Memang wajahku seperti ini" jawab Yerin seadanya.

"Kau bahkan tak tersenyum ketika aku menyapamu, asalkan kau tau kita kedatangan mahasiswa baru!" Ucap Joy bersemangat.

"Apa kau tidak senang?" tanya Joy heran.

"Ingat kau punya Sungjae. Nanti suamimu itu marah" Jawab Yerin mengejek.

"Yhakk!. Aku bukan istri Sungjae! Aku sudah putus dengan laki-laki bajingan itu" Ucap Joy tidak terima.

"Kau itu terlalu obsesif kepadanya Joy. Seharusnya kau mendengarkan alasannya pergi ke cafe dengan temannya itu" nasehat Yerin.

"Kau tidak usah menasehati ku soal cinta. Kau saja tidak punya kekasih" Ucap Joy tersenyum mengejek.

"Aku tidak berminat" jawab Yerin enteng.

"Cih! Kau itu terlalu jual mahal saat laki-laki di jurusan kita mendekatimu. Ayolah! Setidaknya satu kali aku ingin melihatmu berpacaran" bujuk Joy memegang tangan Yerin.

Stori'a BreveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang