Warning!
Typo bertebaran, mengandung kata kasar dan konten dewasa. Bijaklah saat membaca, cerita ini hanya fiksi belaka dan tidak mungkin terjadi dikehidupan nyata. Hanya untuk konsumsi pribadi.
Selamat membaca.
.
.
.
.
.
.💚💚💚
Na Jaemin, pemuda pemilik wajah manis dan cantik disaat yang bersamaan. Selain parasnya, ia juga dikenal sebagai siswa berprestasi di sekolah, penerima beasiswa penuh. Selalu berada di peringkat pertama mengalahkan lebih dari 1000 siswa Kingdom High School, selalu memenangkan olimpiade yang ia ikuti, dan menjadi kebanggaan sekolah karena kecerdasannya.
Hanya saja dibalik kesempurnaah Na Jaemin, ia merupakan korban bully yang dilakukan oleh teman sekelasnya dan bahkan hampir semua murid Kingdom High School tak menyukainya. Alasan mengapa Jaemin selalu menjadi sasaran bully karena ia cerdas dan tak ada seorang pun yang bisa mengalahkannya, wajah yang cantik untuk laki-laki hingga membuat para perempuan merasa iri. Sifat yang ramah dan pendiam, sering kali orang-orang mengartikan bahwa Jaemin orang yang lemah. Ditambah Jaemin adalah seorang male pregnant, karena itulah para siswa mengaku jijik dengan Jaemin.
Bukannya Jaemin tak ingin melawan, apalagi ia seorang laki-laki yang tentu saja sanggup untuk melawan para wanita yang membullynya, atau sekedar melindungi dirinya sendiri dari serangan para lelaki. Hanya saja Jaemin tak bisa melawan, jika ingin lulus dari Kingdom High School maka yang harus ia lakukan hanyalah menerima. Jaemin hanya siswa penerima beasiswa penuh, tak punya orang tua, dan miskin. Untuk bisa membayar kebutuhan hidupnya saja, ia hanya mengandalkan uang yang ia dapat saat memenangkan olimpiade dan kerja paruh waktu yang setiap hari ia lakukan. Jaemin tak mungkin bisa melawan para siswa kaya raya itu, jika tak ingin mendapat masalah yang lebih besar.
"Kau hanya perlu bersabar Na Jaemin. Hanya menunggu satu setengah tahun lagi, maka semuanya akan berakhir. Yang perlu kau lakukan hanyalah lulus dari sekolah ini dengan nilai sempurna, dan mendapatkan beasiswa di Universitas luar negeri."
Itulah kata-kata penyemangat yang selalu Jaemin ucapkan di dalam hatinya setiap kali ia dipukuli, dikerjai dan dibully oleh teman-teman satu sekolahnya. Hidup seorang Na Jaemin, sangatlah berat dan ia hanya bisa menerima dan menjalaninya saja.
___Bel tanda berakhirnya pembelajaran pada hari itu di Kingdom High School sudah berbunyi, semua murid mulai berhamburan untuk segera meninggalkan sekolah. Hanya Na Jaemin yang masih setia duduk di bangkunya, ia menunggu para murid mengosongkan sekolah, agar dirinya terhindar dari para pembully. Ia harus bekerja hari ini.
Setelah merasa sudah aman, Jaemin mulai beranjak dari duduknya. Kaki jenjangnya ia langkahkan menuju lokernya, ia harus membawa pulang sepatu olahraganya yang tadi terkena susu basi. Harus segera ia cuci, jika masih ingin memakai sepatu itu.
Pergerakannya terhenti saat ia hendak membuka lokernya, Jaemin sedikit melirik ke arah seorang pria tampan yang masuk ke dalam kelas. Pria itu tak memperdulikan Jaemin, ia berjalan santai ke lokernya, membuka pintu loker, mengambil sekotak susu pisang yang bertengger di dalam lokernya dan berlalu pergi setelah menutup pintu lokernya.
Jaemin tersenyum tipis saat menatap bahu lebar milik Jeno sang pria tampan yang baru saja mengambil susu kotak pemberiannya. Yah, susu itu Jaemin letakkan diam-diam setiap pagi di loker milik Jeno.
Sudah hampir setahun kegiatan itu Jaemin lakukan, sebagai pengagum rahasia Lee Jeno, Jaemin yang miskin hanya bisa memberikan susu kotak rasa pisang untuk Jeno, itupun ia dapatkan secara gratis karena pekerjaan paruh waktu Jaemin saat pagi hari adalah pengantar koran dan susu kotak ke rumah-rumah yang ada di lingkungan tempat tinggalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Future
Fanfiction[HIATUS/Dalam tahap Revisi] Di saat aku menutup mataku, aku harap tidak akan terbuka lagi.- Na Jaemin. Kau tahu, aku tidak suka jika ada orang yang mengganggu dan menyentuh milikku. Jadi pergilah, sebelum aku membuatmu tidak bisa lagi melihat mataha...