Warning!
Typo bertebaran, mengandung kata kasar dan konten dewasa. Bijaklah saat membaca, cerita ini hanya fiksi belaka dan tidak mungkin terjadi dikehidupan nyata. Hanya untuk konsumsi pribadi.
Selamat membaca.
💚💚💚💚💚💚💚💚
Malam semakin larut, namun Seoul masih saja terang benderang. Tak memberi jeda pada malam untuk merasa sepi, untuk mereka yang menikmati dunia yang ditemani dentuman musik. Begitu pula dengan salah satu klub malam yang sangat terkenal di area Gangnam, semakin malam, maka semakin banyak saja orang yang keluar masuk tempat itu.
"Na..."
Haechan menghentikan sejenak kegiatan menyantap pizzanya. Jaemin dan Haechan duduk berdua di dalam sebuah VIP ROOM, ditemani dua loyang pizza yang tadi sempat dipesan Mark. Sedangkan kedua kakak-beradik itu memutuskan untuk keluar ruangan, hanya sekedar menikmati musik di lantai dansa.
Jaemin menatap Haechan yang kini tengah tertunduk, sepertinya pemuda manis itu ingin menyampaikan sesuatu.
"Maafkan aku Na, aku benar-benar minta maaf."
Haechan memberanikan diri untuk menatap Jaemin, wajahnya tampak sangat menyesal."A...apa?"
Jaemin juga menatap Haechan, ia penasaran. Mengapa Haechan meminta maaf padanya? Mereka berdua menghentikan sejenak acara memakan pizza mereka."Aku yang menyebabkan itu padamu."
Haechan menunjuk wajah Jaemin, maksudnya tentang luka yang membekas di wajah Jaemin. Tentu saja masih sangat jelas, ia mendapatkan luka itu hari ini."Apa maksudmu?"
"Sebenarnya aku yang memberitahu Hyein, tentang kau yang meletakkan susu kotak di loker Jeno. Ini rencanaku, aku yang mengatur semuanya."Jaemin membulatkan matanya, ekspresinya tampak terkejut. Ia tak menyangka akan mendapatkan pengakuan seperti itu dari Haechan, ini aneh. Tiga hal yang membuat Jaemin bertanya-tanya. Bagaimana Haechan bisa tahu, jika orang yang meletakkan susu di loker Jeno itu adalah dirinya? Lalu, mengapa Haechan mengatur rencana seperti ini? Apa Haechan sangat membencinya?
"Huhhhh, dengarkan aku. Aku tidak ingin kau salah paham, jadi begini..."
Haechan menghela napasnya sejenak, barulah ia bercerita tentang yang sebenarnya............
(Flashback On)
Tiga hari yang lalu...
Jeno dan Haechan duduk di salah-satu bangku yang ada di kantin. Pasangan itu tengah menikmati makan siang mereka, tampak kantin yang tidak begitu ramai."Kau yakin jika Jaemin yang diam-diam meletakkan susu kotak itu di lokermu?"
Haechan mulai berbicara sesaat Jeno yang baru saja meletakkan nampan berisi makanan di hadapan Haechan."Sudah berapa kali aku katakan padamu Chan? Itu benar dirinya, aku sudah berkali-kali melihatnya meletakkan susu itu di lokerku."
Jeno duduk berhadapan dengan Haechan, pemuda tampan itu menatap lawan bicaranya."Kalau begitu, aku punya ide."- Haechan.
"Apa?"
Jeno tak memutus kontak matanya.
"Kau tahu Hyejin?"
Pertanyaan Haechan mendapatkan gelengan dari Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Future
Fanfiction[HIATUS/Dalam tahap Revisi] Di saat aku menutup mataku, aku harap tidak akan terbuka lagi.- Na Jaemin. Kau tahu, aku tidak suka jika ada orang yang mengganggu dan menyentuh milikku. Jadi pergilah, sebelum aku membuatmu tidak bisa lagi melihat mataha...