Warning!
Typo dimana-mana, mengandung kata kasar dan konten dewasa. Bijaklah saat membaca, cerita ini hanya fiksi belaka dan tidak mungkin terjadi dikehidupan nyata. Hanya untuk konsumsi pribadi.
Selamat membaca.
.
.
.
.💚💚
"Sudah aku bilangkan, jangan pernah menyentuh milikku."
Prangggg...
Jeno melempar tongkat bisbol besi ke sembarang arah. Iris hitam pekat itu menatap tajam seorang pemuda yang terbaring lemah di depannya dengan penuh luka, lebam dan tetesan darah di sekujur tubuhnya.
Lee Jeno, pemuda berambut blonde itu tak ada seorang pun yang tidak mengenalnya. Wajahnya yang tampan dan ditambah proporsi tubuh yang sempurna menjadikannya seseorang yang digilai banyak wanita mau pun pria submisif. Sudah tampan, berbakat dalam bidang olahraga salah satunya basket, dan juga merupakan anak kedua dari pemimpin Kingdom Grup. Perusahaan yang berada di tingkat pertama se-Korea dan berada di tingkat ketiga se-Asia, Kingdom Grup memiliki sebuah mall, hotel, restoran, perusahaan elektronik dan pendiri yayasan Kingdom High School. Cabang perusahaannya telah tersebar di seluruh Asia dan Eropa.
Lee Jeno, pria yang baru saja menghajar seorang pemuda berseragam seperti dirinya, disaksikan segerombolan orang yang merupakan teman segang Jeno. Jeno berkali-kali menggertakkan giginya, masih merasa marah dan emosi saat mengingat kembali apa yang telah dilakukan oleh orang di depannya terhadap orang yang sangat ia sayangi.
"Katakan padaku, apa saja yang sudah kau lakukan kepada Haechan? Cepat katakan sebelum aku menghabisi nyawamu..."
"Lee Jeno!"
Belum selesai perkataan Jeno, seseorang memanggil namanya. Atensi semua orang yang ada di gang sempit di samping Kingdom High School itu beralih kepada seorang pria tan yang baru saja muncul.
"Wah, sepertinya kau harus berterimakasih kepada kekasihnya Jeno. Orang yang kau ganggu itu, baru saja menyelamatkan nyawamu."
Hyunjin sedikit merendahkan tubuhnya, menatap lekat kepada orang yang sudah terkapar itu.
"Kalian lanjutkan saja."
Jeno memutuskan untuk pergi, menggenggam tangan pemuda yang memanggilnya tadi dan berlalu menuju Kingdom High school.
"Sekarang apa lagi? Kenapa lagi?"
Pemuda tan itu adalah Haechan.
Lee Haechan, anak terakhir dari pengusaha sukses dibidang elektronik, L.corp Grup. Pemilik wajah manis itu menghentikan langkahnya di lorong sekolah, melepaskan genggaman tangannya dan menatap tajam lawan bicaranya. Jeno menatap Haechan dengan tatapan lembut, berharap lelaki yang disayanginya ini tak melanjutkan masalah itu lebih jauh."Sudah berkali-kali aku bilang untuk tidak melakukan hal seperti ini lagi, bagaimana jika orang-orang yang selama ini kau habisi melaporkanmu dan kau terlibat masalah yang lebih besar?"
Haechan terlihat sangat khawatir, mata coklatnya masih setia menatap manik kelam milik Jeno. Mereka berdua terdiam beberapa saat, saling menyelami keindahan manik masing-masing. Tangan kanan Jeno terangkat, mengelus surai coklat Haechan dan memperlihatkan senyum lembutnya.
"Kau tidak perlu khawatir, semua akan baik-baik saja. Aku Lee Jeno, Haechan. Tidak ada yang berani padaku, jadi berhentilah memikirkan ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Future
Fanfiction[HIATUS/Dalam tahap Revisi] Di saat aku menutup mataku, aku harap tidak akan terbuka lagi.- Na Jaemin. Kau tahu, aku tidak suka jika ada orang yang mengganggu dan menyentuh milikku. Jadi pergilah, sebelum aku membuatmu tidak bisa lagi melihat mataha...