bagian 16

724 96 11
                                    

"Nee nee giyu kau bilang kita akan membeli dango setelah makan ramen bukan?" Ucap (name) setelah keluar dari toko ramen, ia memberi kode pada giyu agar ia menepati janjinya.

"Kapan aku bilang begitu?" Balas giyu.

"giyu! sudah ah.. aku tidak mau bertengkar denganmu." Balas (name) yang merasa di PHP in oleh giyu.

Mendengar (name) mengatakan hal itu, giyu menggandeng tangan (name) lalu menuju toko dango.

"Ojii-sann aku pesan dango nya yang besar yaa~" Teriak (name).

"Baiklah... " Balas penjual dango tersebut.

"Apa aku bisa menghabiskannya?" Tanya giyu heran mendengar (name) memesan dango ukuran besar.

"Hem? Tentu saja, kenapa tidak?" Balas (name).

Saat dangonya sudah di siapkan (name) dan giyu melanjutkan perjalanan, (name) memakan dango dengan berjalan begitupun dengan giyu.

"Ara~ Oishī" Ucap (name).

Giyu hanya menatap dengan santuy sambil menikmati dango miliknya.

(Name) dan giyu berada di sebuah pedesaan? Pedesaan yang mati.

Saat memasuki hutan tersebut mereka berdua sudah di kaget kan dengan banyak nya mayat yang bergeletakan di mana-mana.

"Giyu aku merasa aneh." Ucap (name) yang sedang berjongkok memperhatikan mayat anak kecil yang ada di depannya.

"Sepertinya bukan iblis biasa yang ada di sini." Balas giyu merasakan aura dari iblis yang kuat.

"Ahh" Ucap (name) saat ia hampir saja terkena sebuah anak panah yang di lemparkan dari jauh.

"(Name) tetap hati-hati." Perintah giyu.

"Mengerti." Balas (name).

Lalu mereka berdua memperhatikan sekeliling, dan tiba-tiba ada senjata yang di lempar ke arah mereka.

"Awas (name)." Teriak giyu lalu menarik (name) pada pelukanya dan mereka terjatuh dalam posisi yang bisa di bilang sedikit ambigu.

(name) di atas giyu, sedangkan giyu di bawahnya. Mereka berdua berdiri, dan melihat sekitar, (name) mengamati pedang tadi , dan giyu mengawasi.

"Bukan kah ini pedang kakushibou?" Gumam (name).

(Name) tidak berani menyentuh pedang tersebut jadi ia memanggil giyu.

"Nee giyu, coba kesini. " Ucap (name) memangil giyu.

Giyu pun menyusul (name). "Bukankah itu pedang milik kakushibou?" Tanya (name) pada giyu.

Giyu hanya memasang wajah datar lalu menarik nichirinya. (Name) yang melihat lah itu merasa kebingungan. "Sudah pasti, iblis bulan atas lah yang ada di sini... " Ucap giyu sambil bersiap-siap.

(Name) masih mencerna apa yang di katakan oleh giyu. Lalu tiba-tiba ada kakushibou menghampiri mereka berdua.

"Hahaha kalian menyadarinya." Ucap kakushibou.

Melihat kemunculan kakushibou di hadapan mereka membuat kewaspadaan mereka berdua meningkat. (Name) menarik nichirin nya dari sarungnya dan bersiap , begitu juga dengan giyu , namun masih dengan tatapan datarnya.

Tak lama setelah itu muncul akaza juga Douma yang mengepung (name) juga giyu. "Wahh kita bertemu lagi" ucap akaza pada (name) mengingat pertemuan mereka di kediaman urokodaki-san saat itu.

"Kau pernah bertemu dengannya akaza?" Tanya Douma.

"Iya , dan hati-hati dengan pedangnya itu. " balas akaza  memeringati Douma untuk berhati-hati dengan nichirin milik (name).

Mendengar dirinya di bicarakan (name) hanya memasang wajah sweetdrop. kakushibou menambahkan beberapa pidato yang membuat (name) bosan.

"Berdo'a lah sebelum kalian mati." akhir dari pidato kakushibou .g canda pidato.

Lalu kakushibou , Douma , jika akaza menyerang (name) dan giyu. Giyu di kunci oleh kakushibou , dan (name) di keroyok oleh 2 iblis lainya.

Sementara giyu bertarung dengan kakushibou , (name) terus berusaha mengalahkan Douma juga akaza meskipun ia harus mengalami luka yang cukup parah.

pernafasan cahaya
Tehnik ke 2
Lingkaran cahaya

(Name) mengeluarkan tehnik pernafasannya yang kedua. Ia menancapkan pedangnya pada tanah dan terlihat cahaya yang membentuk lingkaran bergerak dengan cepat membesar dari pedang (name).

Dan tehnik itu tidak bisa di hindari oleh kedua iblis itu mereka mengalami luka karena tehnik yang di keluarkan (name) itu.

Akaza berhenti sejenak dan Douma mulai membalas serangan (name) lagi. Lalu (name) mengunakan tehnik pernafasan nya yang pertama.

Pernafasan cahaya
Tehnik pertama
Cahaya pemantul

Muncul sebuah cahaya yang mengelilingi (name) dan memantulkan semua serangan yang di lemparkan oleh Douma.

Douma bisa menghindari serangan (name), tapi tidak dengan serangannya sendiri.

Setelah melihat Douma lengah (name) melesan ke belakang Douma lalu memenggal kepala Douma.

Dan satu pun selesai sekarang tingal akaza. Akaza tersentak melihat (name) yang berhasil membunuh Douma dengan nichirin nya. "kau hebat juga" ucap akaza.

"Cukup basa-basi nya onii." gumam (name).

(Name) pun melesat ke arah akaza , namun akaza bisa menghindari serangan (name) dan juga dapat melukai (name).

"Itt...taa" gumam (name) setelah lengan kanannya terkena serangan akaza.

Akaza pun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk terus menyerang (name) , akaza melempar serangan lagi pada (name) , karena (name) lengah ia terkena serangan itu tepat pada dahinya dan hampir saja terkena mata indahnya yang berwarna mint itu.

"Sial." gumam (name).

"Bagaimana? Ini menyenangkan bukan?" Ucap akaza.

(Name) hanya terkekeh , lalu entah bagaimana (name) berada di belakang akaza dan menyerangnya.

Akaza terpental , akaza berusaha untuk kabur , lalu (name) memasukan nichirinya dan memunculkan sebuah panah dari tanganya. Ia mengangkat panah nya lalu menepatkan sasaranya pada akaza.

*Srett*

Anak panah (name) tepat mengenai akaza dan melumpuhkannya , (name) menghilangkan panah nya , (name) menghampiri akaza dan menarik nichirinnya lagi , lalu memotong kepala akaza. dan akaza pun mati.

Setelah selesai (name) terduduk lemas dan mengatur nafasnya.

𝙢𝙪𝙞𝙘𝙝𝙞𝙧𝙤 𝙖𝙣𝙙 𝙮𝙪𝙞𝙘𝙝𝙞𝙧𝙤 𝙨𝙞𝙨𝙩𝙚𝙧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang