Vol. 09

12.2K 583 50
                                    

Pagi-pagi sekali Haechan terbangun dari tidurnya. Ia masih berada di kamar hotel yang dipesan oleh Seulgi.

Haechan mencoba bangkit, namun tak jadi karena merasa ada seseorang yang tengah memeluknya.

Ia melihat ke samping kanannya dan menemukan wajah damai Renjun yang tidur sambil memeluk dirinya.

Ia lupa jika ia tertidur dengan makhluk bermulut pedas itu.

Haechan hanya tersenyum tipis dan mulai melepas pelukan Renjun dengan pelan agar sang empunya tak bangun.

Haechan menghela napasnya sebentar, ia mengambil ponselnya yang di atas nakas. Membawanya ke balkon untuk menghirup udara segar di Seoul.

Ia mengaktifkan ponselnya dan begitu menyala banyak sekali notifikasi dari 'Ibu' nya.

Mommy Jae ♡
Missed call (50)

Haechan tersenyum kecil melihat angka yang tertera di layarnya itu. 'Ibu' nya sampai sebegitu nya menelpon hingga lima puluh kali.

Haechan akhirnya menelpon balik sang Ibu.

Nada dering sambungan terdengar, hanya menunggu Ibunya itu mengangkat.

Tak lama teleponnya terangkat membuat Haechan tersenyum lebar.

“Hai, Mom,” sapa Haechan saat sang Ibu berkata 'Hallo'.

“Yak! Dasar anak nakal! Kemana saja kau ini, ha?! Kenapa tak pulang ke rumah, ha?! Kau sudah lupa rumah, iya? Bahkan telepon Mommy tak ada satupun yang kau angkat! Dasar nakal! Cepat pulang, Kang!” omel yang di seberang sana. Haechan terkekeh kecil melihat ibunya yang mengomel itu. Pastilah sangat menggemaskan pipinya yang bulat itu akan bergerak-gerak, bibirnya itu pasti akan mengerucut lucu, dan matanya akan melotot (sok) galak.

“Hei, tenangkan dirimu, Mom! Aku hanya sedang pergi bersama Daddy,” jawab Haechan santai.

“Daddy?”

Haechan mengangguk, “Eummm...”

Haechan kembali tersenyum saat mendengar suara ribut di sana dan setelah itu terdengar nada ketus yang diselipi oleh rasa rindu.

“Lalu di mana Daddy mu?! Mommy ingin berbicara.”

“Sedang apa kau di sana?” Haechan menatap sampingnya dan tersenyum manis.

“Kebetulan sekali, Dad. Ada seseorang yang merindukan dirimu di sana,” kata Haechan sengaja menekan kata rindu.

“Yak! Aku tak merindukannya tahu!” omel Jae di sana tanpa tahu jika ucapannya di dengar oleh Seulgi karena Haechan mengaktifkan mode loud speaker.

Seulgi memutar bola matanya malas. Haechan memberikan ponselnya pada Seulgi yang langsung diterimanya.

“Ada apa?” Suara Seulgi terdengar membuat Jae yang tadinya mendumel kesal menjadi terdiam kaku.

Haechan ingin sekali mentertawakan ibunya itu yang tiba-tiba menjadi batu setelah mendengar suara Seulgi.

“Sekali lagi kutanya. Ada apa, Jung Jaehyun?”

“A-a... I-itu...” Suara gagap Jaehyun terdengar sebelum suara lengkingan terdengar.

“YAK! DASAR DOMINAN MESUM! CEPAT KEMBALIKAN ANAK-ANAKKU!!! JANGAN KAU AJARI MEREKA HAL-HAL MESUM SEPERTI DIRIMU!!!!”

Seulgi yang mendengar teriakan Jaehyun itu langsung menatap jengkel ponsel Haechan.

“Sialan!” gumam Seulgi pelan. Haechan lagi-lagi menahan tertawa.

My Mom is Dominant | Harem Seulgi with Baby BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang