Vol. 06

25.9K 834 103
                                    

Motor Haechan dan Renjun telah sampai pada hotel yang telah di tentukan oleh daddy mereka.

Haechan sedikit merasa kasihan dengan Mark yang nampak kesakitan dengan adanya vibrator yang bersarang di lubang kekasihnya itu.

Sementara Renjun sendiri masa bodo dengan Jeno yang bahkan sudah menangis tak tahan.

Pegangan Jeno pada seragam Renjun menguat, membuat Renjun menatap tajam Jeno.

“Hyunghh... Ma-masih lama?” bisik Jeno menahan desahan.

“Mungkin,” jawab Renjun singkat.

Renjun segera menyeret Jeno untuk masuk ke dalam hotel tersebut, tak peduli dengan Jeno yang tengah menahan rasa sakit dan nikmat akibat gesekan antara dinding rektumnya dengan vibrator.

Haechan menggandeng pelan tangan Mark, bahkan menuntunnya sambil mengikuti Renjun yang telah masuk kedalam hotel.

“Pelan-pelan saja, Mark. Hyung tidak akan meninggalkanmu,” kata Haechan pelan. Mark mengangguk.

Renjun mendatangi resepsionis sambil masih menyeret Jeno. “Hyunghh.. Pe-pelan.. Hikss..” isak Jeno yang tak digubris sama sekali oleh Renjun.

Annyeonghaseyo, ada yang bisa saya bantu, Tuan?” tanya dan resepsionis.

“Kamar atas nama Kang Seulgi,” kata Renjun cepat. Sang resepsionis segera mengetikkan kamar yang dimaksud.

“Nyonya Kang berada dikamar 1126 lantai 7, Tuan.” Setelah mendengar itu Renjun segera pergi menuju lift tanpa mengucapkan terimakasih.

Bahkan ia masih menyeret Jeno yang berusaha untuk berterimakasih pada sang resepsionis.

Haechan yang melihat Renjun akan masuk kedalam lift segera menggendong Mark dan berlari menyusul Renjun.

“H-hyung?” kata Mark bingung tapi juga malu, karena banyak pasang mata yang menatap mereka.

Akhirnya Mark dan Haechan sampai pada lift tepat setelah Renjun dan Jeno sampai.

“Dasar lelet,” ejek Renjun. Haechan mendengus, “Kau saja yang buru-buru, tak lihat apa? Jeno sampai kesakitan.” Renjun hanya mengedikkan bahunya tak peduli.

Haechan menurunkan Mark perlahan. Jeno yang melihat betapa perhatian Haechan ada kembarannya itu merasa iri.

Renjun jarang sekali bersikap hangat seperti itu. Jeno juga ingin merasakan Renjun yang seperti itu. Tapi, kekasihnya itu terlalu dingin dan cukup kasar.

Walaupun begitu, ia sangat mencintai kekasihnya itu. Mungkin Renjun butuh waktu, mungkin?

Pintu lift terbuka yang artinya mereka telah sampai pada lantai yang dituju.

Renjun menggandeng Jeno dan menyeretnya pelan, sambil sesekali matanya mencari nomor pintu kamar.

Haechan sendiri bersama Mark mengikuti Renjun dari belakang. Sesekali Haechan memperhatikan Jeno yang sesekali meringis kesakitan.

Mereka berhenti tepat didepan pintu 1126, Renjun ingin saja mengetuk pintu jika tidak seseorang membuka pintu.

Renjun menatap datar orang berjalan hitam itu.

“A-aa kalian ingin bertemu dengan Seulgi-ssi ya?” kata orang itu canggung.

Haechan menatap sengit orang itu membuat nyali pria didepannya sedikit menciut.

Hei, Kang Daniel! Tubuhmu bahkan lebih besar dan tinggi dari kedua remaja yang menatapmu itu!

Daniel menggeser sedikit tubuhnya mempersilahkan keempat remaja itu masuk kedalam.

My Mom is Dominant | Harem Seulgi with Baby BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang