Vol. 12

9.2K 390 16
                                    

Atmosfer di ruangan Seulgi sangatlah gelap, bahkan Yeri yang berada di luar ruangan pun bisa merasakan hawa tak mengenakan setalah beberapa menit yang lalu kedatangan seseorang yang ingin sekali Seulgi hancurkan.

Seulgi menatap tajam seseorang yang duduk di depannya. Duduk dengan nyaman seolah ia hidup tanpa beban.

❝Kupikir setelah kepergiannya kau akan kembali, ternyata tidak juga ya, Kang Seulgi-ssi.❞ Seulgi tak menjawab, ia hanya diam dengan tangan mengepal menahan hasrat untuk membunuh.

Seulgi mengatur napas dan ekspresinya. Ia tak akan kalah lagi.

“Sebenarnya apa mau mu? Datang jauh-jauh dari Belanda,” kata Seulgi tak minat.

❝Menurutmu apa lagi? Aku merindukanmu.❞ Seulgi mendecih malas mendengar bualan yang terlontar dari mulut yang ingin sekali ia robek hingga orang itu tak bisa lagi berbicara.

“Jika tak ada kepentingan silahkan pergi. Mengganggu sekali hama satu ini,” ucap Seulgi.

Orang itu tersenyum ─palsu─ kepada Seulgi. Tapi, Seulgi tak menghiraukan, ia tahu senyum itu tengah menahan kesal karena ia panggil hama. Tapi memang benar, orang yang kini berada di depannya benar-benar seorang hama yang menjijikkan. Sialan!

❝Apa begini caramu menyapa dan menghormati ku?❞ kata orang itu dengan santai namun sirat akan rasa marah.

“Untuk apa aku menghormati mu? Membuang waktu saja. Pergilah selagi aku masih menyuruhmu baik-baik. Jika kau tak mengerti juga─”

❝Apa?! Kau akan memanggil para satpam untuk mengusir ku?!❞ potong orang tersebut dengan nada sombong seolah tak akan ada yang bisa mengusirnya.

Seulgi menyeringai, “─aku akan melempar mu ke jendela dan terjun bebas lah selagi ruangan ku masih berada di lantai lima puluh,” lanjut Seulgi.

Seulgi kemudian bangkit dari sofa nya dan duduk kembali di singgasananya, kembali berkutat dengan kertas-kertas tanpa mau repot-repot mengurusi orang yang baginya sangatlah tidak penting.

♛┈⛧•༶ My Mom is Dominant ༶•⛧┈♛

Sedari tadi Yeri berjalan mondar-mandir bingung, bagaimana bisa orang itu datang lagi?! Seharusnya ia sudah tenang di sana!

Yeri terdiam begitu pintu ruangan Seulgi terbuka dengan kasar hingga menampilkan seseorang dengan wajah memerah marah keluar dari ruangan Seulgi.

Setelah memastikan orang itu pergi, Yeri segera masuk ke ruangan Seulgi.

“Cepat suruh Haechan dan Renjun untuk menyembunyikan si kembar,” perintah Seulgi.

Yeri yang baru saja masuk dan langsung mendapatkan perintah segera mengangguk. Ia mengambil ponselnya yang berada di saku dan segera menelpon salah satu anak dari nyonya-nya itu.

“Haechan-ah! Bisakah kau dan Renjun menyembunyikan Mark dan Jeno?”

“Memangnya kenapa?” tanya Haechan di seberang sana. Padahal ia belum menyelesaikan tugas yang diberikan Seulgi dan kini ia mendapatkan tugas lagi? Seriously?!

Dia kembali lagi!” kata Yeri membuat Haechan yang di sana terdiam.

“Kembali? Bagaimana bisa?!”

“Entahlah, tapi, Nyonya Seulgi ingin kau dan Renjun untuk segera menyembunyikan si kembar.” Haechan segera menyanggupi perintah itu dan sedikit mengabaikan tugasnya yang pertama, toh ia sudah tahu targetnya ada di mana.

My Mom is Dominant | Harem Seulgi with Baby BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang