Epilog

241 18 6
                                    

Saturday, 16 th August 2014.

Hello Diary !!

Today is the day that i would say a sacred promise to you. I hope he really promise me and you god. I'll be happy with my choice of this god. I didn't love him. But as the saying goes, love comes because the habit. And i hope, i can love him now and forever. And i hope, he can love me now and forever, too.

And for you, i miss you, miss you so much. And now, i want to hold you, but now you're like the wind, only can be felt, not be on the hold. I love you Bagas, love you so much, so damn much.

"Ify !!" Teriak mama dari luar kamarku.

Ya, 10 menit lagi aku akan resmi menjadi seorang istri dari pecundang besar. Tapi harus ku akui, pecundang itu telah berubah, dia menjadi teramat sangat baik. Jadi, aku bersedia mengucapkan janji suci se-hidup se-mati bersamanya.

Sekarang aku sudah dibalut dengan wedding dress berwarna putih polos dengan motif yang menurutku sangat indah tetapi simple.

Dan aku yakin, daniel memesannya di designer ternama karna dengan tidak sengaja, perias yang tadi membantuku memakai gaun ini memberitahuku 'Maaf nona, kalau boleh saya tebak, apa gaun ini seharga 1,5 miliyar ? Bahannya sangat mahal dan motifnya terlalu rumit untuk dikerjakan. Jadi kurasa harganya dapat semahal itu.'

"Keluar sayang, daniel dan yang lainnya sudah menunggumu !!" Teriaknya lagi.

"Aku tidak yakin dengan make-up ku ma !"

Ya, aku merias wajahku sendiri dengan alasan kalau dirias dengan perias yang lain nanti wajahku malah terlihat seperti badut. Dan sekarang itu terbalik, aku malah merasa wajahku yang dirias dengam tanganku sendiri ini menjadi seperti badut.

"Seperti apa riasan di wajahmu itu, kamu tetap cantik sayang !! Sudahlah, jangan buat calon suami-mu menunggu !" Teriak mama.

****

Akad nikah yang lancar. Dan dengan begitu, aku sudah resmi menjadi istri seorang pengusaha terkenal, Daniel Evando.

First Night

Oh God. This is my first night with my husban.

Okay, husban, it seems funny. HAHA.

I hate when my parent -okay corrected, i mean our parents, not only my parent- Yes, our parents say "Fuck for our dear."

But yeah, kami harus melakukannya, fuck with your husban babe.

Itu menjijikan kawan.

16 years later

"Ma, Jessie pergi yaa !!"

Suara gadis berumur 16 tahun itu. Ya, dia anak pertamaku. Dia gadis cantik dan pintar. Wajahnya dan wajahku seperti pinang di belah dua. Matanya coklat terang sepertiku, giginya putih bersih sepertiku, bulumata yang lentik sepertiku, dan bibirnya berwarna merahmuda sepertiku. Tapi rambutnya berwarna coklat terang seperti daniel, dan hanya itu yang turun dari fisik daniel untuk anak pertamaku.

"MA JESSIE GAMAU NUNGGUIN ADENYA YANG PALING HANDSOME INI !!!"

Teriak Nick adik Jessie.

Nick memang lebih di idolakan di sekolahnya daripada Jessie. Jelas, nick anak yang cukup pintar, dia sering menduduki juara 1 seangkatan dan nick juga menjadi kapten di tim futsalnya. Aku akui nick memang lebih senang bersosialisasi dan karna itu dia lebih tenar dari kakaknya.

Nick juga memiliki wajah yang sama sepertiku, dia memiliki rambut berwarna coklat gelap sepertiku, matanya yang bulat dan wajahnya yang tirus. Dan keturunan dari daniel hanya pada matanya, mata nick berwarna biru gelap seperti ayahnya.

Saat ini jessie duduk di kelas X. Lebih tepatnya kelas sepuluh dengan jurusan IPS. Jessie tidak menyukai pelajara ipa, apalagi kimianya -itu sangat mirip seperti daniel karna aku sangat tidak menyukai ips- . Dan kebalikannya, nick sangat menyuaki ipa dan nilainya di pelajaran ips pun tidak pernah lebih dari 6. Nick duduk di bangku kelas 9. Jessie dan Nick hanya berbeda 1 tahun dan mereka tidak seperti adik kakak i guess. Mereka lebih terlihat seperti pacar yang selalu pergi bersama kapanpun itu.

Jessie dan Nick hidup dengan damai, mereka bahagia. Begitu juga ayah dan ibunya.

Aku dan Daniel hidup bahagia. Kami menjalani masa pacaran setelah kami menikah. Dan kami masih berpacaran sampai anniversary ke-16 kami hari ini.

Aku bahagia dapat hidup bersama keluarga kecil ku ini. Tapi di halik kebahagiaanku ini, jangan pikir aku melupakanmu. Aku tetap mengingatmu sayang, dan aku terus merindukanmu sayang. Darah ini, darahmu sayang. Darah anak-anakku, darah kamu juga sayang. Aku mencintaimu sayang.

Aku tidak dapat menggapaimu lagi, tapi aku dapat merasakanmu sayang. Aku harap kamu bahagia di alam kamu sayang. Cukup banyak yang kamu tinggalkan sayang, darah ini, nisan ini, dan hati ini.

Setiap mengingatmu, aku akan selalu tersenyum sayang. Aku tidak akan menangis, karna hadirmu itu membuatku bahagia sayang, bukan membuatku sedih.

I will keep all of this babe, all, all about you.

I love you my superhero.

I love you my hope.

I love you Bagas.

End.

S.i.x T.e.e.nTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang